Obat Demam

Zentarin

Klikdokter, 09 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Zentarin digunakan untuk mengobati nyeri, gejala rematik tulang, nyeri perut saat haid, serta menurunkan demam.

Pengertian

Zentarin adalah obat dengan kandungan zat aktif Ibuprofen yang digunakan untuk mengurangi demam dan merupakan golongan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS). Zentarin digunakan untuk mengurangi nyeri, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, nyeri otot, atau arthritis (penyakit bersifat kronis dan terjadi seumur hidup dan biasanya menyerang pria dan wanita yang berusia di atas 55 tahun). Zentarin bekerja dengan cara menghalangi produksi prostaglandin yaitu subtansi tubuh yang digunakan untuk mengurangi bengkak, nyeri, atau demam.

Keterangan

  1. Zentarin Tablet
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS).
    • Kandungan: Ibuprofen 400 mg.
    • Bentuk: Tablet.
    • Satuan penjualan: Strip.
    • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet.
    • Farmasi: Pabrik Pharmasi Zenith.
  2. Zentarin Suspensi
    • Golongan: Obat Keras.
    • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS).
    • Kandungan: Ibuprofen 100 mg/5mL.
    • Bentuk: Suspensi.
    • Satuan Penjualan: Botol.
    • Kemasan: Box, 1 Botol 60 mL.
    • Farmasi: Pabrik Pharmasi Zenith.

Kegunaan

Zentarin digunakan untuk meredakan nyeri, gejala rematik tulang, nyeri perut saat haid, serta menurunkan demam.

Dosis & Cara Penggunaan

Zentarin termasuk dalam golongan Obat Keras, sebaiknya penggunaan obat ini sesuai dengan anjuran resep dokter:

  1. Zentarin Tablet
    • Dewasa: 200 mg-400 mg, diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 8-12 tahun: 200 mg, diminum 3-4 kali sehari.
  2. Zentarin Suspensi
    • Dewasa: 2 sendok takar (10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 8-12 tahun: 2 sendok takar (10 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 3-7 tahun: 1 sendok takar (5 ml), diminum 3-4 kali sehari.
    • Anak usia 1-2 tahun: 1/2 sendok takar, diminum 3-4 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius, hindari dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Zentarin, antara lain:

  • Mual dan muntah
  • Perut kembung
  • Nyeri ulu hati
  • Gangguan pencernaan
  • Diare atau konstipasi
  • Sakit kepala
  • Tukak lambung
  • Tinja berwarna hitam atau disertai darah
  • Muntah darah

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Zentarin pada pasien dengan kondisi:

  • Sebaiknya tidak digunakan pada pasien ulkus peptikum berat dan aktif
  • Riwayat hipersensitivitas terhadap OAINS
  • Pasien dengan sindrom polip hidung atau angioedema
  • Pasien yang mengalami asma, rinitis, atau urtikaria setelah minum aspirin atau OAINS lain
  • Trimester ke-3 kehamilan dan ibu menyusui

Interaksi Obat

  • Antikoagulan (misalnya, warfarin atau kumarin), karena obat-obat ini jika diberikan bersamaan ibuprofen meningkatkan risiko perdarahan lambung.
  • Aspirin juga meningkatkan risiko perdarahan lambung.
  • Mengganggu efek antiplatelet aspirin dosis rendah yang menyebabkan efektivitas aspirin menurun bila digunakan untuk cardioprotection dan pencegahan stroke.
  • Zentarin menurunkan efektivitas Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor (misalnya, enalapril) atau diuretik (misalnya, furosemide, hydrochlorothiazide).

Keamanan Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Zentarin ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius di mana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Overdosis

  • Gejala overdosis Ibuprofen adalah sakit kepala, kantuk, depresi susunan saraf pusat, kejang, tinitus, mual, muntah, sakit perut, hipotensi, bradikardia, takikardia, fibrilasi atrium, apnea, gagal pernapasan, hiperkalemia, gagal ginjal akut, letargi, asidosis metabolik, koma.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan suportif dan simtomatik (oleh tenaga medis). Induksi emesis dengan sirup ipecac atau lakukan bilas lambung. Berikan arang aktif untuk mengurangi penyerapan dan reabsorpsi.