Pengertian
Actosmet adalah obat yang diindikasikan untuk memperbaiki kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2. Obat ini dapat digunakan bila pengobatan monoterapi tidak memberikan hasil yang memadai.
Actosmet memiliki kandungan berupa pioglitazone hidroklorida dan metformin hidroklorida.
Pioglitazone berfungsi menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan sensitivitas sel-sel tubuh penderita terhadap insulin. Gula yang diubah menjadi energi pun lebih banyak sehingga kadar gula dalam darah menurun.
Sementara, metformin bekerja dengan cara menekan produksi glukosa oleh hati.
Artikel Lainnya: 11 Tips Olahraga bagi Penderita Diabetes Tipe 2
Keterangan
Berikut adalah keterangan obat Actosmet yang sebaiknya diketahui:
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antidiabetes
- Kandungan: Pioglitazone Hidroklorida 15 mg, Metformin Hidroklorida 850 mg
- Bentuk: Tablet
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box, 2 Strip @ 7 Tablet
- Farmasi: Takeda Indonesia
- Harga: Rp. 55.000 – Rp. 109.000/ Strip
Kegunaan
Actosmet digunakan untuk memperbaiki kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2, jika pengobatan monoterapi tidak memberikan hasil yang memadai.
Artikel Lainnya: Mitos dan Fakta Seputar Insulin pada Diabetes Mellitus Tipe 2
Dosis dan Cara Penggunaan
Actosmet adalah golongan obat keras, karenanya harus menggunakan resep dokter.
Secara umum, aturan penggunaan Actosmet adalah sebagai berikut:
- Dosis awal: 1 tablet, diminum 1-2 kali sehari
- Dosis maksimal: 3 tablet setiap hari
Cara Penyimpanan
Simpan di bawah 25 derajat Celsius, di tempat kering dan sejuk.
Efek Samping
Sejumlah efek samping yang dapat timbul selama penggunaan Actosmet adalah:
- Diare
- Infeksi saluran napas atas
- Edema gabungan/ edema perifer
- Sakit kepala
- Mialgia
- Faringitis
- Perburukan diabetes melitus
Artikel Lainnya: Bolehkah Ibu dengan Diabetes Menyusui?
Overdosis
Penggunaan Actosmet yang melebihi dosis dapat menimbulkan gejala di bawah ini:
- Pioglitazone Hidroklorida: Selama uji klinis terkontrol, satu kasus overdosis dengan pioglitazone dilaporkan. Pasien tidak mengalami gejala klinis apa pun selama periode ini.
- Metformin Hidroklorida: Telah terjadi kelebihan dosis metformin hidroklorida, termasuk menelan jumlah > 50 g. Hipoglikemia dilaporkan pada sekitar 10 persen kasus, tetapi tidak ada hubungan kausal dengan metformin hidroklorida yang telah ditetapkan. Asidosis laktat telah dilaporkan pada sekitar 32 persen kasus overdosis metformin (lihat Metformin Hidroklorida di bawah Peringatan).
Jika terjadi overdosis, pengobatan suportif yang tepat harus diberikan sesuai dengan gejala yang terjadi pada pasien. Hemodialisis mungkin dibutuhkan untuk menghilangkan akumulasi metformin dari pasien yang dicurigai overdosis metformin.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Actosmet jika pasien memiliki kondisi medis berikut:
- Riwayat hipersensitif
- Riwayat penyakit gagal jantung
- Riwayat gagal napas
- Riwayat gangguan hati
- Riwayat gagal ginjal
- Riwayat kanker kandung kemih
- Wanita hamil dan menyusui
Artikel Lainnya: Kiat untuk Mencegah Diabetes Tipe 2
Interaksi Obat
Actosmet sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat-obat berikut:
- Insulin dan sulfonilurea, dapat meningkatkan risiko edema
- Cimetidine dan antibiotik cefalexin, dapat meningkatkan konsentrasi metformin dalam plasma
- Obat kationik, juga dapat meningkatkan konsentrasi plasma metformin
- Metformin, dapat mengganggu penyerapan vitamin B12
- Alkohol, dapat meningkatkan risiko asidosis laktat
Kategori Kehamilan
Kategori C: Studi pada binatang telah menunjukkan efek merugikan pada janin. Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita. Obat diberikan hanya jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Peringatan Menyusui
Tidak diketahui apakah Actosmet disekresikan dalam ASI. Karena itu, Actosmet tidak boleh diberikan kepada wanita menyusui.
#JagaSehatmu sedari dini. Jangan tunggu sakit! Download aplikasi Klikdokter untuk mengetahui info-info kesehatan yang kamu butuhkan.