Pengertian
Glubose adalah sediaan tablet yang mengandung Acarbose, obat ini termasuk dalam golongan obat keras. Glubose tersedia dalam beberapa kekuatan dosis yang berbeda yaitu, Glubose 50 mg dan Glubose 100 mg. Obat ini digunakan untuk mengontrol gula darah tinggi dapat membantu mencegah dan mengurangi kemungkinan kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf, kehilangan anggota tubuh (amputasi) dan masalah fungsi seksual. Pengontrolan yang tepat pada individu dengan diabetes melitus tipe 2 juga dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
Glubose bekerja dengan memperlambat pemecahan pati (karbohidrat) dari makanan yang pasien makan menjadi gula, sehingga kadar gula darah tidak terlalu naik sebanyak setelah makan. Glubose juga dapat dikombinasikan dengan obat lain untuk mengontrol diabetes karena kombinasi obat tersebut bekerja dengan cara yang berbeda untuk mengontrol gula darah.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antidiabetik
- Kandungan: Acarbose 50 mg; Acarbose 100 mg
- Bentuk: Tablet
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box, 5 Strip @ 10 Tablet
- Farmasi: Ferro Par Pharmaceutical
- Harga: Rp 15.000 - Rp 40.000 / Strip.
Kegunaan
Glubose digunakan untuk membantu mengontrol gula darah yang tinggi pada pasien Diabetes Melitus tipe 2.
Dosis & Cara Penggunaan
Glubose termasuk golongan obat keras, harus dengan resep dokter. Dosis penggunaan Glubose secara umum adalah:
Dewasa: dosis awal diminum 50 mg setiap hari lalu dosis dapat dinaikan bila diperlukan dengan jarak waktu 6-8 minggu hingga 100 mg. Maksimal 200 mg.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Glubose antara lain:
- Perut kembung
- Sakit perut
Distensi (penumpukan cairan pada bagian perut) - Diare, Mual dan muntah, Trombositopenia (penurunan jumlah platelet darah).
- Ileus (berhentinya pergerakan kontraksi usus)
- Hepatitis
- Edema (pembengkakkan karena penumpukan cairan tubuh pada bagian tertentu).
Kontraindikasi
- Penyakit inflamasi/peradangan usus.
- Ketoasidosis diabetes (kurangnya insulin dalam tubuh) atau Sirosis hati (peradangan seluruh sel hati).
- Obstruksi usus (enyumbatan yang membuat makanan atau cairan melewatiusus kecil atau usus besar) parsial/sebagian.
- Ulserasi kolon (luka yang sulit sembuh pada kolon).
- Gangguan fungsi hati dan ginjal yang berat.
Interaksi Obat
Beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan Glubose meliputi:
- Dapat meningkatkan efek antidiabetik lainnya termasuk insulin.
- Efek berkurang dengan adsorben saluran cerna (misalnya arang) dan persiapan enzim pencernaan yang mengandung enzim membelah karbohidrat (misalnya amilase, pancreatin).
- Neomycin dan kolestiramin dapat meningkatkan efek acarbose .
- Dapat menghambat penyerapan digoxin.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Glubose ke dalam Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).