Phytomenadione
Golongan |
obat keras |
Kategori obat |
obat gangguan darah |
Dikonsumsi oleh |
dewasa, anak-anak dan neonatus |
Bentuk obat |
tablet salut gula dan injeksi |
Phytomenadione untuk ibu hamil dan menyusui |
kategori C: studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia. peringatan menyusui: belum diketahui apakah obat phytomenadione dapat terserap melalui air susu ibu. Jangan menggunakan phytomenadione sebelum berkonsultasi dengan dokter |
Pengertian Phytomenadione
Phytomenadione atau vitamin K1 adalah obat yang digunakan untuk mencegah sekaligus mengobati pendarahan pada bayi baru lahir atau neonatus.
Selain itu, obat ini juga disetujui FDA untuk mengobati hipoprotrombinemia sekunder dan hipoprotrombinemia yang diakibatkan oleh obat-obatan, seperti antikoagulan salah satunya kumarin, antibiotik, serta obat lainnya yang berinteraksi dengan metabolisme vitamin K.
Pada beberapa kondisi, Phytomenadione juga digunakan untuk menghentikan pendarahan pada gangguan menstruasi atau haid yang tidak normal dan sangat panjang, mengatasi pendarahan pada gangguan gastrointestinal akibat tukak lambung, radang usus besar, wasir, kanker, keganasan, dan varises esofagus.
Phytomenadione termasuk vitamin yang larut dalam lemak. Obat ini berperan sebagai kofaktor gamma-karboksilase yang diperlukan pada aktivitas protein dan pembentukan faktor II (protrombin), VII, IX, dan X.
Obat ini diproduksi dalam bentuk sediaan tablet salut gula dan injeksi.
Artikel Lainnya: Pilihan Makanan untuk Anak yang Sering Mimisan
Keterangan Obat Phytomenadione
1. Phytomenadione Tablet Salut Gula
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: haemostasis
- Kandungan: phytomenadione atau vitamin k 10 mg
- Kemasan : dus, 10 strip @10 tablet salut gula
- Produksi: Phapros Tbk, Merlin Liza Farmasi,
- Harga Phytomenadione: Rp11.000 - Rp 28.000/strip
- Merek dagang: Vitadion, Neo-K, Pro K, Quadion, Mepro K, Vitka Infant
2. Phytomenadione Injeksi
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: haemostasis
- Kandungan: phytomenadione atau vitamin k 10 mg
- Kemasan: dus, 10 strip @10 tablet salut gula
- Produksi: Phapros Tbk, Merlin Liza Farmasi
- Merek dagang: Vitadion, Neo-K, Pro K, Quadion, Mepro K, Vitka Infant
Kegunaan Phytomenadione
Phytomenadion digunakan untuk mengatasi gangguan koagulasi atau penggumpalan darah karena tidak terbentuknya faktor II, VII, IX, X, ataupun kekurangan vitamin K.
Selain itu obat ini juga memiliki fungsi lainnya seperti mengatasi kondisi berikut:
- Kekurangan protombin
- Mencegah dan mengobati pendarahan pada bayi yang baru lahir
- Hipoprotrombinemia yang diakibatkan oleh antibiotik
- Hipoprotrombinemia sekunder Faktor yang membatasi penyerapan vitamin K seperti Jaundice atau warna kuning pada kulit atau mukosa, Sariawan, Fistula bilier, Kolitis ulserativa
- Hipoprotrombinemia yang diakibatkan oleh obat-obatan lainnya
Dosis dan Aturan Pakai Phytomenadione
Phytomenadione tergolong obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah dosis dan aturan penggunaan obat secara umum:
Tujuan: gangguan koagulasi
Bentuk: Phytomenadione tablet salut gula
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: dosis awal 2.5-25 mg, dosis lanjutan disesuaikan pemeriksaan klinis pasien.
- Lansia: dimulai dengan dosis terendah
Tujuan: pendarahan pada neonatus (bayi baru lahir) akibat kekurangan vitamin K
Bentuk: Phytomenadione tablet salut gula
Dosis yang direkomendasikan:
- Neonatus : 1-2 mg saat lahir (upaya pencegahan pendarahan). Dilanjutkan dengan 2 mg pada usia 4-7 hari.
- Kemudian pada usia 1 bulan diberikan 2 mg.
Tujuan: Pendarahan pada neonatus (bayi baru lahir) akibat kekurangan vitamin K
Bentuk: Phytomenadione injeksi
Dosis yang direkomendasikan:
- Neonatus dengan lahir normal: 1 mg melalui suntikan IM langsung diberikan saat lahir.
- Neonatus dengan lahir prematur, dengan berat badan < 2,5 kg: 0.4 mg/kg melalui injeksi IM langsung diberikan saat lahir.
- Neonatus dengan lahir prematur, dengan berat badan > 2,5 kg: 1 mg/kg melalui injeksi IM langsung diberikan saat lahir.
Tujuan: pencegahan pendarahan pada bayi yang baru lahir
Bentuk: Phytomenadione injeksi
Dosis yang direkomendasikan:
- Neonatus: 0,5-1 mg diberikan secara injeksi intramuskular, 1-6 jam setelah bayi dilahirkan.
Tujuan: Gangguan koagulasi
Bentuk: Phytomenadione injeksi
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa : kasus berat : 5 - 10 mg melalui injeksi IV lambat atau subkutan selama 30 detik. Maksimal 40 mg dalam 24 jam.
- Lansia : dimulai dengan dosis terendah.
Cara Menggunakan
Gunakan Phytomenadione sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
Berikut adalah aturan pakai Phytomenadione yang harus kamu taati:
1. Phytomenadione Tablet Salut Gula
- Phytomenadione tablet salut gula dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
- Konsumsi obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan dokter.
- Jangan melebihkan/mengurangi dosis tanpa berkonsultasi kepada dokter untuk menghindari efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat.
2. Phytomenadione Injeksi
- Phytomenadione dalam bentuk injeksi hanya boleh disuntikkan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan.
Cara Penyimpanan
- Simpan obat Phytomenadione pada suhu 20-25° Celsius, di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari langsung.
- Pastikan obat terhindar dari jangkauan anak-anak.
- Phytomenadion yang belum dibuka dari kemasan primernya dapat digunakan hingga batas waktu kadaluarsa.
- Sedangkan Phytomenadion yang sudah dibuka dapat digunakan hingga 6 bulan ke depan apabila waktu kadaluarsa yang tertinggal lebih dari satu tahun.
- Namun abaikan, apabila terjadi perubahan pada bentuk seperti warna aroma dan rasa. Segera sisihkan obat dan musnahkan dengan prosedur yang tepat.
Artikel Lainnya: 8 Penyebab Tubuh Gampang Memar, dari Kurang Vitamin Sampai Penyakit Serius
Efek Samping Phytomenadione
Beberapa efek samping Phytomenadione yang sering terjadi antara lain:
- Wajah memerah
- Kemerahan, nyeri bengkak pada tempat suntikan
- Lesi kulit
- Hilangnya selera makan
- Sakit kepala
- Kaku otot
- Kulit pucat
- Berkeringat
Phytomenadione pernah dilaporkan menyebabkan hiperbilirubinemia atau kelebihan bilirubin pada bayi baru lahir. Tidak hanya itu, obat ini juga dapat menyebabkan beberapa efek samping yang serius, seperti berikut:
- Sianosis (kulit kebiruan)
- Kolaps pembuluh darah perifer
- Nyeri dada
- Hiperhidrosis
- Syok
- Reaksi hipersensitivitas
- Reaksi alergi anafilaksis
Overdosis
Apabila digunakan berlebihan, overdosis Phytomenadione bisa memicu gejala, seperti:
- Hiperbilirubinemia
- Penyakit kuning
- Anemia hemolitik
- Kelainan kernikterus
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Obat Phytomenadione dengan Obat Lain
Obat Phytomenadione dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:
- Penggunaan bersama dengan antibiotik dapat menyebabkan berkurangnya penyerapan dari Phytomenadione. Salah satunya pada antibiotik golongan sefalosporin, seperti cefoperazone dan cefmetazole.
- Kombinasi obat phenytoin dengan Phytomenadion dapat mengurangi potensial obat.
- Hindari penggunaan obat warfarin dengan Phytomenadione karena dapat mengurangi efek pengencer darah obat warfarin.
- Penggunaan bersama dengan obat kolestiramin, colestipol, colesevelam dapat mengurangi penyerapan obat phytomenadione.
Peringatan dan Perhatian
Selama masa pengobatan selalu dilakukan pemantauan waktu protrombin (PT) dan INR.
Penggunaan Phytomenadione dalam bentuk injeksi dapat menyebabkan reaksi anafilaksis.
Selain itu, Phytomenadione injeksi juga dapat menimbulkan reaksi kulit, seperti eksim, bercak, urtikaria, hingga reaksi hipersensitivitas.
Tidak disarankan penggunaan obat Phytomenadione pada pasien yang mengalami pendarahan ataupun ibu hamil trimester ketiga.
Kontraindikasi
Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Phytomenadione:
- Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas setelah menggunakan obat
- Hipoprotrombinemia
- Gangguan ginjal
- Kondisi antikoagulasi yang berlebihan
Artikel Lainnya: Efek Gangguan Pembekuan Darah pada Tubuh
Kategori Kehamilan dan menyusui
Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) Mengklasifikasikan obat Phytomenadione pada kategori C untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya Studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.
Obat dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari resikonya.
Namun konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kamu sebelum mengonsumsi Phytomenadione saat hamil atau dalam masa program kehamilan
Hingga saat ini belum didapatkan informasi terkait obat dapat terekskresi melalui air susu ibu. Namun mempertimbangkan potensi efek samping yang dapat terjadi pada bayi, maka lebih baik berhati-hati menggunakan obat dan konsultasikan penggunaanya kepada dokter.
Penyakit Terkait
- Hipoproteinemia
- Gangguan koagulasi
- Pendarahan
Rekomendasi Obat Sejenis Dexamethasone
- Vitadion
- Neo-K
- Pro K
- Quadion
- Mepro K
- Vitka Infant
Segera konsultasikan kesehatan si Kecil jika mengalami masalah dengan perdarahan atau mengalami gangguan kesehatan lainnya dengan Dokter Spesialis Anak terpercaya. #JagaSehatmu dan juga keluarga dengan download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Dapatkan pula beragam obat serta suplemen yang kamu butuhkan hanya sekali klik di KALStore.
(LUF)
- Cek BPOM. 12 September 2023. Phytomenadione
- OGB Dexa. 12 September 2023. Phytomenadione injeksi
- Afanasjeva J. Administration of Injectable Vitamin K Orally. Hosp Pharm. 2017 Oct;52(9):645-649.
- Shields RC, McBane RD, Kuiper JD, Li H, Heit JA. Efficacy and safety of intravenous phytonadione (vitamin K1) in patients on long-term oral anticoagulant therapy. Mayo Clin Proc. 2001 Mar;76(3):260-6. [PubMed]
- Ageno W, Gallus AS, Wittkowsky A, Crowther M, Hylek EM, Palareti G. Oral anticoagulant therapy: Antithrombotic Therapy and Prevention of Thrombosis, 9th ed: American College of Chest Physicians Evidence-Based Clinical Practice Guidelines. Chest. 2012 Feb;141(2 Suppl):e44S-e88S. [PMC free article] [PubMed]