Pengertian
Tiacard merupakan salah satu Sediaan Tablet yang mengandung Ticlopidine HCl, obat ini diproduksi oleh Sanbe Farma. Tiacard digunakan untuk mengurangi resiko stroke karena obat ini bekerja dengan mencegah pembentukan gumpalan darah yang mungkin terjadi setelah operasi stent jantung (tindakan medis yang digunakan untuk memperlebar pembuluh darah yang menyempit).
Keterangan
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antikoagulan, Antiplatelet.
- Kandungan : Ticlopidine HCl 250 mg
- Bentuk : Tablet Salut Selaput.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @ 10 Tablet Salut Selaput.
- Farmasi: Sanbe Farma.
Kegunaan
Tiacard digunakan untuk mengurangi resiko stroke yang mungkin terjadi setelah operasi stent jantung (tindakan medis yang digunakan untuk memperlebar pembuluh darah yang menyempit).
Dosis & Cara Penggunaan
Tiacard merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras. Harus digunakan berdasarkan resep dokter.
Dosis umum Ticard adalah : 2 kali sehari 250 mg. Ticard diminum sesudah makan untuk mengurangi kemungkinan nyeri pada lambung.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Ticard, yaitu:
- Alergi pada kulit, misalnya ruam makulopapular atau urtikaria (biasanya disertai pruritus).
- Gangguan gastro intestinal misalnya mual, muntah, dan diare.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Ticard pada pasien yang memiliki indikasi:
- Hemopati dan diatesis hemoragik
- Lesi organik yang mudah berdarah, misalnya tukak peptik aktif atau stroke hemoragik akut
- Riwayat leukopenia, trombositopenia dan agranulositosis.
Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Ticard:
- Anti Inflamasi Non Steroid lain, antasid, simetidin.
- Digoksin, teofilin, phenobarbital.
- Fenitoin, propranolol.
- Hindari penggunaan bersama antikoagulan atau asetosal.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Ticard ke dalam Kategori B
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).