Esthero
Golongan | Obat keras |
Kategori | Obat Gangguan Hormon dan Kesuburan |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Bentuk Obat | Kaplet |
Esthero untuk ibu hamil dan menyusui | kategori X: studi terhadap hewan percobaan atau manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas dan risiko terhadap janin berdasarkan pengalaman pada manusia, dan risiko penggunaan obat pada wanita hamil melebihi manfaat yang mungkin diperoleh. peringatan menyusui : kandungan dalam Esthero dapat terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter jika akan mengonsumsi obat ini saat menyusui. |
Pengertian Esthero
Esthero adalah sediaan obat dalam bentuk kaplet yang digunakan untuk mengatasi kekurangan (defisiensi) estrogen pada wanita yang mulai memasuki fase menopause. Penurunan estrogen dapat menyebabkan beragam gejala yang meliputi, keringat berlebih pada siang atau malam hari, kekeringan pada vagina, sensasi rasa panas, dan jantung berdebar. Esthero mengandung zat aktif Estrogen terkonjugasi, yaitu hormon seks sintetis yang mirip dengan estrogen endogen.
Selama menopause, Esthero menggantikan produksi estrogen dan meringankan gejalanya. Kandungan estradiol di dalamnya juga mencegah keropos tulang setelah menopause atau ovariektomi.
Artikel lainnya: Perut Buncit Saat Menopause, Berbahayakah?
Keterangan
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Obat gangguan hormon dan kesuburan
- Kandungan: Conjugated Estrogen 0.625 mg
- Kemasan: Dus, strip @ 28 kaplet
- Farmasi: Sunthi Sepuri
- Harga Esthero: Rp 169.000 – Rp 236.000 per strip
Kegunaan Esthero
Esthero digunakan untuk mengatasi gejala menopause akibat kekurangan (defisiensi) estrogen dan pencegahan osteoporosis pada pasca menopause.
Dosis dan Aturan Pakai Esthero
Esthero termasuk dalam golongan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan obat ini berbeda-beda tergantung kondisi pasien.
Tujuan: Defisiensi Estrogen
Bentuk: kaplet
- Dosis 0.3 - 0.625 mg per hari, disesuaikan dengan kebutuhan. obat ini dikonsumsi dengan siklus minum obat selama 3 minggu tanpa jeda dan dihentikan selama 1 minggu, lalu dilanjutkan secara berulang.
Tujuan: Pencegahan osteoporosis pada pasca menopause; meredakan gejala menopause
Bentuk: kaplet
- Dosis 0.3 mg per hari, disesuaikan dengan kebutuhan. obat ini dikonsumsi dengan siklus minum obat selama 3 minggu tanpa jeda dan dihentikan selama 1 minggu, lalu dilanjutkan secara berulang.
Cara Menggunakan Esthero
- Pastikan menggunakan Esthero sesuai dengan anjuran dan resep dokter.
- Esthero kaplet dapat digunakan sebelum atau setelah makan. Konsumsi obat utuh bersama segelas air secara teratur dan pada waktu yang sama.
- Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat.
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan.
Artikel lainnya: Kiat agar Hubungan Seksual Saat Menopause Tetap Nikmat
Cara Penyimpanan
- Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan.
- Simpan Esthero pada suhu ruang berkisar 20 - 25 derajat Celcius, pada tempat yang sejuk dan kering, dan terlindung dari cahaya matahari langsung.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak, serta hewan peliharaan.
Efek Samping Esthero
Efek samping yang bisa saja terjadi dalam penggunaan Esthero adalah:
- Gangguan saluran cerna seperti anoreksia, mual, muntah, diare, konstipasi
- Perubahan struktur kulit
- Pembesaran payudara
- Kista payudara
- Perdarahan rahim (Metroragia)
- Tumor rahim
- Demam
- Sakit kepala
- Iritasi vagina yang disertai keputihan dan bau
- Urin berwarna merah
- Infeksi jamur
- Kenaikan berat badan
Overdosis
Gejala overdosis biasanya ditandai dengan gejala anafilaksis, seperti
- Sulit bernapas
- Napas pendek dan cepat
- Denyut jantung cepat
- Tekanan darah rendah
- Gatal
- Pembengkakan pada wajah dan lidah
Selain itu ditandai dengan gejala nyeri perut, nyeri pada payudara dan pendarahan yang tidak diketahui penyebabnya.
Segera bawa pasien unit gawat daruratan untuk mendapatkan tindakan medis apabila ditemukan gejala-gejala tersebut.
Penanganan kegawatdaruratan hanya dilakukan oleh tenaga medis profesional di bawah pengawasan dokter.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan apabila kamu memiliki kondisi:
- Hipersensitif terhadap kandungan dalam Esthero
- Riwayat atau sedang sakit kanker payudara (kecuali pada beberapa kanker yang sudah bermetastasis)
- Penyakit jantung
- Pendarahan pada kelamin yang tidak diketahui penyebabnya
- Kanker rahim
- Gangguan pembekuan darah
- Gangguan hati
- Hamil dan menyusui
Interaksi Obat Esthero dengan Obat Lain
Informasikan pada dokter mengenai semua obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Esthero dapat menurunkan efektifitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:
- Penggunaan bersama rifampicin, carbamazepine, efavirenz dan phenobarbital akan Menurunkan efektivitas estradiol.
- Meningkatkan toksisitas Esthero apabila dikombinasikan bersama fluconazole, clarithromycin, atau diltiazem.
- Estradiol dapat menghambat absorbsi asam folat.
Daftar di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Esthero. Maka diingatkan untuk menginformasikan pada dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Tidak semua obat berinteraksi dengan Esthero, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu.
Peringatan dan Perhatian
- Sebaiknya kamu tidak mengonsumsi Esthero jika kamu memiliki riwayat Hipersensitif pada kandungan Esthero.
- Informasikan pada dokter mengenai riwayat penyakit yang kamu derita, terutama:
- Riwayat atau sedang sakit kanker payudara (kecuali pada beberapa kanker yang sudah bermetastasis)
- Penyakit jantung
- Pendarahan pada kelamin yang tidak diketahui penyebabnya
- Kanker rahim
- Gangguan pembekuan darah
- Gagal hati
- Informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah kamu sedang hamil, persiapan kehamilan, atau menyusui. Hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek yang tidak diinginkan lainnya.
- Obat ini mungkin akan mempengaruhi hasil beberapa tes kesehatan, informasikan pada dokter apabila kamu akan melakukan tes kesehatan.
- Informasikan pada dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini bersama dengan obat lain baik kimiawi maupun herbal.
Artikel lainnya: 5 Suplemen Vitamin yang Dibutuhkan Wanita Menopause
Kategori Kehamilan
Kategori X
Studi terhadap hewan percobaan atau manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas dan risiko terhadap janin berdasarkan pengalaman pada manusia, dan risiko penggunaan obat pada wanita hamil melebihi manfaat yang mungkin diperoleh.
Peringatan Kehamilan
Esthero tidak direkomendasikan untuk ibu hamil.
Peringatan Menyusui
Kandungan dalam Esthero terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui.
Penyakit Terkait
Rekomendasi Obat Sejenis Esthero
#JagaSehatmu dari bahaya penyakit saraf dengan menerapkan hidup sehat. Jika ingin mengetahui penyakit saraf dan lainnya secara lengkap, download aplikasi KlikDokter dan rasakan kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
Drugbank. Maret 2023. Conjugated Estrogens
Mayoclinic. Maret 2023. Conjugated Estrogens
MIMS Indonesia. Maret 2023. Estrogens