Octreotide
Golongan |
Obat keras |
Kategori obat |
Obat gangguan hormon |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa |
Bentuk obat |
Injeksi |
Octreotide untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori B: Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya efek samping pada janin. Namun, tidak ada studi yang terkontrol pada ibu hamil. Peringatan Menyusui: Tidak ada informasi apakah Octreotide dapat terdistribusi ke dalam ASI. Diskusikan kepada dokter. |
Merek Dagang
Sandostatin, Sandostatin LAR, Mycapssa Octide, Bynfezia Pen
Pengertian
Octreotide adalah sediaan parenteral (larutan) dalam bentuk ampul yang mengandung zat aktif octreotide acetate.
Obat ini digunakan untuk mengendalikan gejala dan mengurangi kadar hormon pertumbuhan dalam darah pada pasien akromegali yang tidak dapat dikendalikan dengan pembedahan, radioterapi, atau terapi dengan agonis dopamin
Akromegali sendiri adalah kondisi yang muncul karena kelebihan hormon pertumbuhan (growth hormone) di dalam tubuh.
Octreotide tersedia dalam bentuk injeksi yang digunakan lewat suntikan pada otot (intramuscular), bawah kulit (subkutan), dan pembuluh darah vena (intravena).
Keterangan
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: obat hormon dan gangguan pencernaan
- Kandungan: octreotide acetate 0,05-6 mg/ml, 20 mg
- Kemasan: dus, 5 ampul @1 ml , dus 20 kapsul @20mg
- Farmasi: PT Pratapa Nirmala
- Harga Octreotide: -
Kegunaan
Kegunaan dan manfaat Octreotide antara lain:
- Mengendalikan gejala dan mengurangi kadar hormon pertumbuhan dalam darah pada pasien akromegali
- Mengobati diare parah serta kemerahan pada wajah dan leher secara tiba-tiba akibat beberapa jenis tumor (seperti tumor karsinoid dan tumor peptida usus vasoaktif) yang ditemukan biasanya dalam usus dan pankreas
Artikel lainnya: Terapi Hormon Membantu Pertumbuhan Tinggi pada Anak
Dosis dan Aturan Pakai
Octreotide tergolong obat keras, yang hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter.
Berikut dosis Octreotide sesuai dengan indikasi secara umum.
Tujuan: akromegali
Bentuk: injeksi
- Dosis awal: 3 kali sehari 50 mcg injeksi via subkutan, kemudian ditingkatkan menjadi 3 kali sehari 100-200 mcg. Dosis maksimal adalah 500 mcg, sebanyak 3 kali sehari.
- Dosis lanjutan: 20 mg injeksi via intramuskular setiap 4 minggu. Setelah 3 bulan, dosis disesuaikan, bisa ditingkatkan atau diturunkan, tergantung kondisi pasien menjadi 100-200 10 mg atau 30 mg.
Dosis maksimal 40 mg, setiap 4 minggu. Tidak dianjurkan apabila kondisi pasien tak membaik dalam satu minggu usai terapi.
Tujuan: pendarahan varises esofagus
Bentuk: infus
- Diberikan 25 mcg/jam via infus, selama 2-5 hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 50 mcg/jam.
Tujuan: mengatasi gejala tumor karsinoid
Bentuk: injeksi
- Dosis awal: 3 kali sehari 50 mcg injeksi via subkutan. Kemudian ditingkatkan bertahap menjadi 600 mcg dibagi 2-4 kali pemberian. Bisa diberikan via infus cepat (15-30 menit).
- Dosis lanjutan: 20 mg injeksi via intramuskular setiap 4 minggu. Setelah 3 bulan, dosis disesuaikan, baik ditingkatkan atau diturunkan, tergantung kondisi pasien menjadi 100-200 10 mg atau 30 mg, dosis maksimal 40 mg, setiap 4 minggu.
Tidak dianjurkan bila kondisi pasien tidak membaik dalam 1 minggu pasca-terapi.
Tujuan: mencegah komplikasi setelah operasi pankreas
Bentuk: infus
- Diberikan 3 kali sehari sebanyak 100 mcg via subkutan, selama 7 hari berturut-turut. Dimulai saat operasi akan dilakukan, setidaknya 1 jam operasi.
Cara Menggunakan
- Ikuti semua instruksi yang diminta dokter dan apoteker selama menggunakan obat ini
- Octreotide injeksi harus diberikan oleh dokter atau tenaga medis profesional di bawah pengawasan dokter
- Terkadang Octreotide lepas cepat bisa disuntikkan sendiri di rumah. Dokter dan apoteker akan memberi tahu cara menyuntikkannya. Ikuti instruksi tersebut
- Jika cairan injeksi keruh, jangan dipakai lagi
Artikel lainnya: 15 Cara Meninggikan Badan di Masa Pertumbuhan
Cara Penyimpanan
Simpan Octreotide pada suhu 2 – 8 derajat Celsius, di tempat yang sejuk, dan kering.
Jangan simpan cairan injeksi di freezer. Lebih baik, simpan obat di suhu kamar selama 14 hari, terhindar dari cahaya matahari langsung, dan jauh dari jangkauan anak.
Efek Samping
Penggunaan injeksi Octreotide mungkin akan menimbulkan efek samping yang berbeda pada beberapa orang, seperti:
- Mual dan muntah
- BAB cair atau berminyak
- Konstipasi
- Sakit perut
- Perut begas atau terasa penuh
- Sakit kepala atau pusing
- Ruam dan gatal pada area bekas suntikan
- Nyeri otot
Efek samping Octreotide lainnya yang bisa saja timbul, yaitu:
- Hipoglikemia
- Hiperglikemia
- Hipotiroidisme
- Takikardia
- Bradikardi
Segera hentikan pengobatan dan temui dokter apabila ditemukan gejala efek samping atau terjadi perburukan efek samping.
Overdosis
Penggunaan dosis Octreotide yang berlebihan akan memperburuk efek samping dan memicu gejala seperti:
- Lemah, lesu
- Diare
- Penurunan berat badan
- Hot flushes
- Hipotensi
- Aritmia
- Pankreatitis
- Steatosis hepatic (perlemakan hati)
- Hepatomegali
- Asidosis laktat
- Hipoksia otak
- Jantung koroner
Apabila mengalami gejala di atas, segera datangi fasilitas kesehatan terdekat.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan obat apabila kamu punya riwayat hipersensitivitas pada Octreotide.
Interaksi Obat
Interaksi antar-obat dapat menurunkan atau meningkatkan efektivitas dari obat yang berinteraksi. Selain itu, pada beberapa kasus interaksi antar-obat dapat meningkatkan toksisitas dari zat yang berinteraksi.
Berikut adalah obat yang berinteraksi dengan Ocreotide apabila diberikan bersamaan.
- Memengaruhi waktu penyerapan jika diberikan bersamaan dengan cimetidine
- Menurunkan efektivitas insulin
- Memengaruhi penyerapan jika diberikan bersamaan dengan ciclosporin
- Meningkatkan efek samping bromocriptine
- Meningkatkan efek bradikardia jika diberikan bersamaan betablocker dan calcium channel blocker
Disarankan untuk menghindari penggunaan Octreotide apabila kamu sedang diterapi dengan obat-obat tersebut. Atau, konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu.
Artikel lainnya: Awas Gangguan Tumbuh Kembang Anak, Cegah dengan Minum Susu
Peringatan dan Perhatian
- Sebaiknya hindari penggunaan obat apabila kamu alergi pada Octreotide. Mungkin terdapat zat tambahan yang bisa menimbulkan reaksi alergi. Tanyakan kepada dokter atau apoteker
- Berhati-hatilah penggunaan Octreotide pada penderita riwayat diabetes mellitus, penyakit jantung, penyakit ginjal, gangguan tiroid, gangguan kantong empedu, hipertensi, pankreatitis, defisiensi vitamin B12, dan penyakit hati
- Gunakan alat kontrasepsi yang sesuai jika sedang terapi dengan Octreotide
- Jangan langsung mengemudi usai diterapi dengan Octreotide. Obat ini dapat menyebabkan kantuk.
- Saat akan diberikan Octreotide, informasikan dokter terlebih dahulu apabila kamu sedang hamil, menyusui, atau menjalani program hamil.
Kategori Kehamilan
Obat Octreotide masuk dalam kategori B. Artinya, studi pada hewan tidak menunjukkan adanya efek samping pada janin. Namun, tidak ada studi yang terkontrol pada wanita hamil.
Peringatan Kehamilan
Obat akan diberikan apabila khasiat dan keamanan memiliki efek yang lebih besar daripada risiko terhadap kehamilan.
Peringatan Menyusui
Tidak ada informasi Octreotide dapat terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui.
Penyakit Terkait
- Akromegali
- Gigantisme
- Pendarahan varises
- Komplikasi setelah operasi pankreas
Rekomendasi Obat Sejenis
- Sandostatin
- Mycapssa
- Octide
- Bynfezia Pen
Manfaatkan layanan konsultasi dengan dokter di Tanya Dokter. Jangan tunggu sakit, ya. #JagaSehatmu setiap hari.
[HNS/NM]
- Drugs.com. 15 Agustus 2022.Ocreotide.
- Medscape. 15 Agustus 2022. Ocreotide.
- Mims Indonesia. 15 Agustus 2022. Ocreotide.
- ISO Indonesia (2018). ISFI Penerbitan . Ocreotide