Obat Gangguan Hormon dan Kesuburan

Progesterone

apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm, 09 Mar 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Progesterone adalah obat keras yang digunakan untuk wanita yang mengalami gangguan menstruasi dan ovulasi akibat kurangnya hormon progesteron dalam tubuh. Simak informasi lengkapnya.

Progesterone

Progesterone 

Golongan

Obat Keras

Kategori Obat

Obat Gangguan Hormon dan Kesuburan

Dikonsumsi oleh

Dewasa 

Bentuk Obat

Kapsul Lunak, Pessary, dan Injeksi

Progesterone untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Kategori B: Studi pada hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko pada janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Menyusui: Progesterone dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

Pengertian 

Progesterone adalah hormon alami penting yang berperan dalam ovulasi dan menstruasi. Progesteron diproduksi dalam jumlah tinggi pada wanita oleh ovarium, namun pada pria jumlahnya kecil oleh kelenjar adrenal.

Obat Progesterone digunakan untuk wanita yang mengalami gangguan menstruasi dan ovulasi akibat kurangnya hormon progesteron dalam tubuh. Progesterone juga telah digunakan untuk mencegah aborsi spontan pada wanita dengan riwayat keguguran berulang (kecenderungan aborsi).

Progesterone termasuk dalam obat keras yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Progesterone tersedia dalam bentuk kapsul lunak, pessary, dan injeksi. Kamu ingin tahu penjelasan obat ini lebih lanjut? Yuk, cek di sini.

Artikel Lainnya: Berbahayakah Penebalan Dinding Rahim? Ini Faktanya

Keterangan

Progesterone Kapsul Lunak

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Obat hormon dan kesuburan
  • Kandungan: Progesterone 100 mg; 200 mg
  • Kemasan: –
  • Produksi: –
  • Harga Progesterone Kapsul Lunak: –

Progesterone Injeksi

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Obat hormon dan kesuburan
  • Kandungan: Progesterone 25 mg/ml; 50 mg/ml; 100 mg/ml
  • Kemasan: –
  • Produksi: –
  • Harga Progesterone Injeksi: –

Progesterone Pessary

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Obat hormon dan kesuburan
  • Kandungan: Progesterone 400 mg
  • Kemasan: –
  • Produksi: –
  • Harga Progesterone Pessary: 

Kegunaan 

Progesterone adalah obat yang digunakan untuk pendarahan pada uterus, amenorea, terapi penggantian hormon saat menopause, teknologi reproduksi seperti teknologi bayi tabung, dan pencegahan hiperplasia endometrium (penebalan dinding rahim wanita yang mendapatkan estrogen).

Dosis dan Aturan Pakai 

Dosis dan aturan pakai Progesterone adalah sebagai berikut.

  • Tujuan: Mengatasi pendarahan pada uterus 

Bentuk: Injeksi intramuskular

Dewasa: 5–10 mg sekali sehari. Jika estrogen sudah diberikan, pengobatan diberikan setelah 2 minggu terapi estrogen.

  • Tujuan: Mengatasi amenorea

Bentuk: Injeksi intramuskular

Dewasa: 5–10 mg sekali sehari selama 6–8 hari berturut-turut.

  • Tujuan: Teknologi reproduksi 

Bentuk: injeksi intramuskular atau intrasubkutan

Dewasa: 25 mg sekali sehari sejak hari pengambilan oosit hingga minggu ke-12 kehamilan.

  • Tujuan: Terapi penggantian hormon saat menopause

Bentuk: Tablet

Dewasa: 200 mg sekali sehari sebelum tidur selama 12 hari, dimulai pada hari 15–26 dalam siklus terapi atau dosis dapat diberikan 100 mg sekali sehari diminum pada malam sebelum tidur, dimulai pada hari 1–25 siklus terapi.

  • Tujuan: Hiperplasia endometrium (penebalan dinding rahim pada wanita yang mendapat estrogen) 

Bentuk: Tablet

Dewasa: 200 mg sekali sehari sebelum tidur selama 12 hari secara berurutan per siklus 28 hari.

  • Tujuan: Amenorea sekunder

Bentuk: Tablet

Dewasa: 400 mg sekali sehari sebelum tidur selama 10 hari.

  • Tujuan: Sindrom pramenstruasi dan depresi usai melahirkan

Bentuk: Pessary

Dewasa: 200–400 mg dua kali sehari. Pada sindrom pramenstruasi, mulai pengobatan pada hari 12–14 dari siklus menstruasi dan lanjutkan pengobatan sampai awal menstruasi.

  • Tujuan: Teknologi reproduksi berbantu

Bentuk: Pessary

Dewasa: 400 mg dua kali sehari mulai dari pengambilan dari oosit, lanjutkan pengobatan selama 38 hari jika kehamilan telah dikonfirmasi.

  • Tujuan: Amenorea sekunder

Bentuk: Gel vagina

Dewasa: 45 mg (4%) per hari selama 6 hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 90 mg (8%) setiap hari hingga 6 hari jika keadaan belum membaik.

  • Tujuan: Teknologi reproduksi berbantu

Bentuk: Gel vagina

Dewasa: Pada pasien yang membutuhkan suplementasi progesteron, dosis yang digunakan 90 mg (8%) 1 kali sehari. Pada wanita dengan kegagalan ovarium parsia, dosis yang digunakan 90 mg (8%) 2 kali sehari. Jika terjadi kehamilan, pengobatan dapat dilanjutkan hingga 10–12 minggu.

Cara Menggunakan 

  • Ikuti anjuran dokter kamu dan bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum menggunakan Progesterone
  • Progesterone tablet dapat diminum saat malam sebelum tidur atau dalam keadaan perut kosong. Obat ini dapat ditelan secara utuh, jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan. Telan dengan meminum segelas air putih
  • Progesterone injeksi hanya dapat diberikan oleh tenaga medis profesional. Jadwal pemberiannya sudah diatur oleh dokter
  • Progesteron pessary dapat dimasukan melalui dubur atau vagina. Jika kamu menggunakan Progesterone pessary melalui dubur, berikut adalah cara menggunakannya
  1. Cuci tangan kamu terlebih dahulu
  2. Lepaskan pessary dari bungkusnya
  3. Berbaring menyamping dengan kaki kiri lurus dan kaki kanan menyentuh dada
  4. Masukkan bagian ujung obat ke dalam dubur, dorong obat secara perlahan
  5. Setelah obat masuk, luruskan kembali posisi kedua kaki tahan selama 15 menit untuk memastikan obat terserap dengan baik
  6. Cuci tangan kamu setelah selesai
  • Jika kamu menggunakan Progesterone pessary melalui vagina, berikut langkah-langkahnya.
  1. Cuci tangan kamu terlebih dahulu
  2. Lepaskan pessary dari bungkusnya
  3. Berbaring lurus dengan posisi kedua lutut ditekuk ke arah dada, masukkan pessary jauh ke dalam vagina
  4. Jika tidak merasa nyaman dalam memasukannya, kamu dapat menggunakan KY jelly untuk membantu menyisipkan pessary
  5. Tetap berbaring selama 30 menit setelah pessary disisipkan
  6. Waktu terbaik untuk menyisipkannnya adalah pada malam hari sebelum tidur
  7. Cuci tangan kamu setelah selesai
  • Dianjurkan menggunakan Progesterone secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa meminum obat, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis

Artikel Lainnya: Penyebab Haid Tidak Teratur yang Perlu Diwaspadai

Cara Penyimpanan

Simpan Progesterone pada suhu 20–25 derajat Celcius, di tempat yang kering, tertutup rapat, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping 

Efek samping umum yang mungkin terjadi ketika mengonsumsi Progesterone adalah:

Overdosis

  • Jangan menggunakan obat melebihi dosis yang telah ditentukan
  • Gejala overdosis akibat penggunaan Progesterone yaitu rasa mengantuk yang parah, pusing, lelah, euforia, dan dismenore
  • Jika seseorang mengalami overdosis, segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau bergegaslah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat

Kontraindikasi

Jangan konsumsi Progesterone jika mengalami:

  • Hipersensitif terhadap Progesterone, lesitin kedelai, kacang tanah, minyak sawit, atau biji/minyak wijen.
  • Riwayat tumor hati
  • Pendarahan vagina yang tidak terdiagnosis dan porfiria
  • Riwayat tromboflebitis atau gangguan tromboemboli
  • Gangguan fungsi hati yang berat
  • Kanker kelamin dan payudara
  • Penyakit arteri berat
  • Idiopathic jaundice
  • Pemphigoid gestationis selama kehamilan 

Interaksi Obat

Progesterone dapat berinteraksi dengan obat-obat di bawah ini.

  • Penurunan kadar obat dalam darah dengan penginduksi CYP3A4 (misalnya rifampicin, carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, griseofulvin, spironolactone)
  • Peningkatan kadar obat dalam darah dengan inhibitor CYP3A4 (misalnya ketoconazole, ritonavir)
  • Menghambat metabolisme siklosporin yang menyebabkan peningkatan konsentrasi plasma dan risiko toksisitas
  • Mengurangi efek terapeutik obat antidiabetik
  • Mengurangi efek terapeutik dengan produk vagina lainnya (seperti antijamur)

Daftar ini tidak mencakup semua obat yang berinteraksi dengan Progesterone. Beri tahu dokter jika kamu sedang mengonsumsi suplemen, obat lain, atau produk herbal. 

Peringatan dan Perhatian 

  • Beri tahu dokter jika kamu alergi terhadap Progesterone, lesitin kedelai, kacang tanah, minyak sawit, atau biji/minyak wijen
  • Beri tahu dokter jika kamu sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui
  • Beri tahu dokter jika kamu memiliki riwayat penyakit gangguan jantung, asma, migrain, asma, epilepsi, diabetes, hiperkolesterolemia, hipertensi, systemic lupus erythematosus, riwayat tromboemboli vena, pasien yang menjalani operasi, dan riwayat depresi
  • Jangan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin bila kamu mengalami kantuk atau pusing setelah minum Progesterone
  • Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah menggunakan Progesterone

Artikel Lainnya: Awas, Zat Kimia Produk Kecantikan Bisa Picu Menopause Dini

Kategori Kehamilan

Kategori B. Studi pada hewan percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Kehamilan

Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan Progesterone saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan.

Peringatan Menyusui

Progesterone dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

Penyakit Terkait

  • Amenorea
  • Hiperplasia endometrium

Rekomendasi Obat Sejenis 

Jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online. Yuk, sama-sama #JagaSehatmu.

[HNS/NM]

  • Drugs.com. 25 Agustus 2022. Progesterone
  • Medscape. 25 Agustus 2022. Progesterone
  • MIMS Indonesia. 25 Agustus 2022. Progesterone
  • Pionas.25 Agustus 2022.Progesterone
  • Thewholeninemonths.com.au. 25 Agustus 2022.Progesterone