Pengertian
Sustanon Injeksi adalah obat yang mengandung hormon testosterone propionate, testosterone phenylpropionate, testosterone isocaproate, dan testosterone decanoate. Hormon Testosterone berfungsi untuk terapi pada pasien pria yang kekurangan hormon testosteron. Hormon testosterone ini mempengaruhi kualitas sperma pada pria dan mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan tulang dan otot.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Androgen dan Obat Sintetis Terkait
- Kandungan: Testosterone Propionate, Testosterone Phenylpropionate, Testosterone Isocaproate, dan Testosterone Decanoate.
- Bentuk: Cairan Injeksi
- Satuan Penjualan: Ampul
- Kemasan: Box, Ampul @ 1 mL
- Farmasi: Sydna Farma
- Harga: Rp83.000 - Rp200.000/ Ampul
Kegunaan
Sustanon Injeksi digunakan untuk mengobati hipogonadisme (kelenjar seks tubuh memproduksi sangat sedikit atau sama sekali tidak menghasilkan hormon) pada pria, serta mengatasi osteoporosis karena kekurangan androgen.
Dosis & Cara Penggunaan
Sustanon merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.
- Dosis: 1 mL diberikan melalui intramuskular (melalui otot) selama 3 minggu.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 2-30 derajat Celcius dan terhindar dari cahaya.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengkonsumsi Sustanon adalah:
- Rangsangan seksual berlebih
- Peningkatan frekuensi ereksi
- Penutupan cakram epifisis secara dini
- Penurunan volume sperma
- Perbesaran penis
- Nyeri pada saat ereksi
- Penurunan konsentrasi sperma
- Perkembangan seksual lebih dini pada masa puber
Kontraindikasi
- Pasien yang memiliki kanker atau tumor pada kelenjar prostat dan kelenjar susu
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Sustanon ke dalam Kategori X:
Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia. Risiko penggunaan obat ini pada wanita hamil jelas melebihi manfaat yang diharapkan. Obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan wanita usia subur yang memiliki kemungkinan hamil.