Testosterone
Golongan |
Obat keras |
Kategori obat |
Obat gangguan hormon dan kesuburan |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan anak (laki-laki) |
Bentuk obat |
Injeksi, kapsul, gel |
Testosterone untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori X: Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya abnormalitas pada janin. Obat ini tidak direkomendasikan bagi ibu hamil maupun wanita usia subur. Peringatan Menyusui: Testosterone diketahui dapat terserap ke ASI. Jangan gunakan obat sebelum konsultasi dengan dokter. |
Merek Dagang
- Injeksi: Sustanon
- Gel: Androgel
- Kapsul: Andriol Testocaps
Pengertian
Hormon testosterone yang jumlahnya tidak mencukupi akan menyebabkan impotensi pada pria. Pada kondisi inilah obat Testosterone kerap diresepkan.
Testosterone adalah obat yang digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak (laki-laki) untuk mengatasi kondisi hipogonadisme.
Ini adalah kondisi kekurangan hormon testosterone, seperti pada masa pubertas atau pertumbuhan yang tertunda.
Testosterone sendiri sebenarnya adalah hormon androgen yang terbentuk dari kolesterol hasil produksi di testis pria. Namun, sejumlah kecil testosterone juga diproduksi di ovarium wanita.
Obat Testosterone tergolong keras dan hanya dapat diperoleh melalui resep dokter.
Tersedia dalam bentuk injeksi, gel, dan kapsul, berikut penjelasan selengkapnya.
Keterangan
Testosterone Injeksi
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: obat gangguan hormon dan kesuburan
- Kandungan: Testosterone 250 mg/ml
- Kemasan: Dus, 1ml @1 ampul
- Produksi: Organon
- Harga Testosterone injeksi: Rp275.323/ampul
Testosterone Kapsul
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Obat gangguan hormon dan kesuburan
- Kandungan: Testosterone 40 mg
- Kemasan: Dus @6 strip @10 kapsul
- Produksi: Merck Sharp Dhorme Farma
- Harga Testosterone kapsul: Rp18.114/kapsul (Andriol Testo)
Testosterone Gel
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Obat gangguan hormon dan kesuburan
- Kandungan: Testosterone 50 mg
- Kemasan: Sachet @5 gram
- Produksi: Besins
- Harga Testosterone gel: Rp23.999/sachet (Androgel)
Artikel lainnya: Tak Kalah Penting, Ini Peran Hormon Testosteron pada Wanita
Kegunaan
Manfaat Testosterone adalah untuk mengobati hipogonadisme.
Dosis dan Aturan Pakai
Dosis penggunaan Testosterone harus dikonsultasikan dengan dokter sebelum digunakan karena jumlahnya bisa berbeda pada setiap individu, tergantung berat-tidaknya penyakit.
Tujuan: Mengobati hipogonadisme pada laki-laki
Bentuk: Injeksi
- Dewasa: 1000 mg setiap 10-14 minggu
- Dosis alternatif: Dosis awal 750 mg pada minggu pertama dan keempat, lalu dilanjutkan dengan 750 mg disuntikkan 10 minggu setelahnya
Tujuan: Mengobati hipogonadisme pada laki-laki
Bentuk: Kapsul
- Dewasa: Dosis awal 120-160 mg setiap hari dalam 2 dosis terbagi selama 2-3 minggu. Dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 40-120 mg setiap hari, dosis berdasarkan kondisi pasien.
Tujuan: Mengobati hipogonadisme pada laki-laki
Bentuk: Gel
- Dewasa: Dosis 50 mg satu kali sehari selama 7-14 hari. Dosis maksimal 100 mg satu kali sehari.
Cara Menggunakan
- Ikuti anjuran dokter kamu sebelum menggunakan Testosterone. Bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan
- Testosterone injeksi disuntikkan melalui intramuskular dan hanya dapat diberikan oleh tenaga medis profesional
- Testosterone kapsul dapat diminum bersamaan dengan makanan. Telan obat secara utuh bersama air putih
- Testosterone gel dapat dioleskan di tubuh, seperti bahu dan lengan atas. Tunggu gel mengering sebelum menggunakan pakaian
- Dianjurkan menggunakan Testosterone secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa menggunakan obat, segera gunakan jika jeda jadwal penggunaan obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan saja. Jangan menggandakan dosis
Cara Penyimpanan
Simpan Testosterone pada suhu ruang, di tempat kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan si kecil.
Artikel lainnya: Jenis Olahraga yang Bisa Tingkatkan Vitalitas Seksual
Efek Samping
Efek samping Testosterone yang mungkin terjadi adalah:
- Pembengkakan pada payudara
- Sakit kepala
- Cemas
- Peningkatan pertumbuhan rambut wajah atau tubuh
- Kebotakan pada pria
- Mati rasa
- Rasa sakit atau bengkak pada bagian yang disuntik
Overdosis
Jangan menggunakan obat melebihi dosis yang telah ditentukan.
Apabila berlebihan mengosumsi Testosterone, hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Testosterone pada pasien yang memiliki indikasi:
- Hipersensitivitas
- Kanker payudara atau prostat
- Tumor hati
- Hiperkalsemia atau hiperkalsiuria
- Hipogonadisme karena usia
- Gangguan jantung
- Gangguan hati
- Gangguan ginjal
- Kehamilan dan Menyusui
Interaksi Obat
Penggunaan Testosterone bersamaan dengan zat aktif lain bisa memicu interaksi. Berikut penjelasannya.
- Penggunaan bersama Testosterone menurunkan efek dengan penginduksi enzim (seperti rifampisin, barbiturat carbamazepine, fenitoin, primidone, fenilbutazon, dikloralfenazon)
- Testosterone bisa meningkatkan efek antikoagulan tipe kumarin (seperti warfarin)
- Obat ini meningkatkan risiko edema bila digunakan bersama kortikosteroid atau ACTH
- Testosterone menyebabkan peningkatan toleransi glukosa, sehingga diperlukan penyesuaian dosis insulin
- Menurunkan kadar testosterone total dengan oxymetazoline
Beritahukan pada dokter obat-obatan yang sedang konsumsi saat ini untuk menghindari interaksi obat lainnya.
Artikel lainnya: Ini Cara Meningkatkan Testosteron Secara Alami
Peringatan dan Perhatian
- Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap Testosterone
- Beritahu dokter jika kamu sedang hamil, menjalankan program kehamilan, atau sedang menyusui
- Beritahu dokter jika kamu memiliki riwayat kanker prostat, kanker payudara, penyakit jantung, diabetes, pembesaran prostat, kadar kalsium tinggi, menggunakan pengencer darah, gangguan fungsi hati, atau gangguan fungsi ginjal
- Testosteron injeksi hanya dapat disuntikkan oleh tenaga medis profesional
- Segera cari bantuan medis jika kamu mengalami gejala nyeri dada, pusing, kesulitan bernapas, tenggorokan sesak, dan pingsan
- Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Testosterone
Kategori Kehamilan
Testosterone masuk dalam kategori X untuk ibu hamil. Studi hewan percobaan memperlihatkan adanya abnormalitas pada janin.
Obat ini tidak direkomendasikan bagi ibu hamil maupun wanita usia subur. Obat ini terbukti sangat berbahaya bagi janin.
Peringatan Kehamilan
Informasikan dokter dulu jika kamu akan menggunakan Testosterone saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan.
Peringatan Menyusui
Obat Testosterone diketahui dapat terserap ke ASI. Jangan gunakan Testosterone sebelum konsultasi dengan dokter.
Penyakit Terkait
- Hipogonadisme
Rekomendasi Obat Sejenis
Jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di fitur Tanya Dokter online. Yuk, sama-sama #JagaSehatmu.
[HNS]
- Drugs.com.1 September 2022. Testosterone
- Medscape. 1 September 2022. Testosterone
- MIMS Indonesia. 1 September 2022. Testosterone