Dobrizol
Golongan |
Obat Keras |
Kategori obat |
Obat Gangguan Pencernaan |
Dikonsumsi oleh |
Anak dan Dewasa |
Bentuk obat |
Kapsul Lepas Tunda |
Dobrizol untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori: B Studi klinis pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin. Namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.Penggunaanya harus dalam pengawasan dokter (didasari diagnosa dan pertimbangan oleh dokter) Peringatan Menyusui: Dobrizol dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. |
Pengertian Dobrizol
Dobrizol adalah obat lambung golongan PPI (proton pump inhibitor) dengan kandungan lansoprazole 30 mg yang berfungsi untuk mengobati sakit ulkus duodenum, tukak lambung, dan refluks esofagitis. Dobrizol memiliki bentuk sediaan kapsul lepas tunda dimana sediaan ini harus dikonsumsi tanpa melepas cangkang kapsul tersebut
Dobrizol bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim H+/K+ ATPase (pompa proton) pada permukaan kelenjar sel parietal lambung sehingga dapat menurunkan asam lambung.
Artikel lainnya:Catat, 14 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik
Keterangan Obat Dobrizol
Dobrizol kapsul lepas tunda (30 mg)
- Golongan: Obat Keras
- Kelas terapi: Proton pump inhibitor (PPI)
- Kandungan: Lansoprazole 30 mg
- Kemasan : Dus @ 5 strip @ 10 kapsul lepas tunda
- Produksi: PT Ifars Pharmaceutical Laboratories
- Harga: Rp 7.500 - Rp 28.340/strip
Kegunaan Dobrizol
Manfaat Dobrizol adalah untuk membantu mengobati penyakit seperti:
- Tukak duodenum
- Tukak lambung
- Refluks esofagitis
Dosis dan Aturan Pakai Dobrizol
Dobrizol tergolong obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan Dobrizol secara umum:
Tujuan: Pemberantasan H. pylori yang berhubungan dengan penyakit tukak lambung
Bentuk: Kapsul lepas tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: Terapi 3 rangkap: 2 kali sehari 30 mg (1 kapsul) selama 7 - 14 hari dikombinasikan dengan clarithromycin dan dengan amoxicillin atau metronidazole’ terapi 2 rangkap: 3 kali sehari 30 mg (1 kapsul) selama 14 hari dikombinasikan dengan amoxicillin.
Tujuan: Dispepsia terkait asam
Bentuk: Kapsul lepas tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 1 kali sehari 30 mg (1 kapsul) selama 2 - 4 minggu tergantung pada tingkat keparahan dan lamanya gejala.
Tujuan: Penyakit refluks gastroesofagus
Bentuk: Kapsul lepas tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: Pengobatan jangka pendek gejala GERD: 1 kali sehari 30 mg (1 kapsul) selama 4 minggu, dapat disesuaikan dengan respons
- Anak: Pengobatan jangka pendek gejala GERD: 1 - 11 tahun dan > 30 kg: 1 kali sehari 30 mg (1 kapsul) selama 12 minggu; pengobatan jangka pendek GERD non-erosif yang bergejala:
Tujuan: Tukak lambung jinak
Bentuk: Kapsul lepas tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 1 kali sehari 30 mg (1 kapsu) selama 4 - 8 minggu
Tujuan: Pencegahan tukak yang disebabkan oleh NSAID
Bentuk: Kapsul lepas tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 1 kali sehari 30 mg (1 kapsul)
Tujuan: Esofagitis erosif
Bentuk: Kapsul lepas tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: Pengobatan jangka pendek: 1 kali sehari 30 mg (1 kapsul) selama 8 minggu
- Anak: Pengobatan jangka pendek: 1 - 11 tahun dan > 30 kg: 1 kali sehari 30 mg (1 kapsul) selama 12 minggu; 12 - 17 tahun: 1 kali sehari 30 mg (1 kapsul) selama 8 minggu
Tujuan: Ulserasi akibat NSAID
Bentuk: Kapsul lepas tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: Pasien yang memerlukan pengobatan NSAID lanjutan: 1 kali sehari 30 mg (1 kapsul) selama 4 - 8 minggu
Tujuan: Refluks esofagitis
Bentuk: Kapsul lepas tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 1 kali sehari 30 mg (1 kapsul) selama 4 - 8 minggu
Tujuan: Ulkus duodenum
Bentuk: Kapsul lepas tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 1 kali sehari 30 mg (1 kapsul) selama 2 - 4 minggu
Tujuan: Sindrom Zollinger-Ellison
Bentuk: Kapsul lepas tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: Dosis awal: 1 kali sehari 60 mg (2 kapsul), dapat disesuaikan berdasarkan respon. Dosis dapat ditingkatkan hingga 2 kali sehari 90 mg (3 kapsul). Dosis harian > 120 mg (4 kapsul) harus diberikan dalam 2 dosis terbagi atau 2 kali sehari
Cara Menggunakan Dobrizol
Gunakan Dobrizol sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi Dobrizol optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
Berikut adalah aturan pakai Dobrizol:
- Dobrizol harus diminum sebelum makan atau saat perut dalam kondisi kosong.
- Kapsul langsung ditelan secara utuh dengan minum air putih.
- Konsumsi obat secara teratur pada waktu yang sama.
- Apabila kamu lupa minum obat, segera pakai obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jeda jedanya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
- Jangan melebihkan/mengurangi dosis tanpa berkonsultasi kepada dokter untuk menghindari efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat.
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan.
- Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi kepada dokter.
Cara Penyimpanan
Simpan obat Dobrizol pada suhu 20 - 25 derajat Celcius, di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Selain itu, pastikan untuk hindarkan obat dari jangkauan anak-anak.
Artikel lainnya: Hati-Hati, Obat Lambung Ini Tak Boleh Dikonsumsi Berkepanjangan
Efek Samping Dobrizol
Beberapa efek samping Dobrizol yang sering terjadi antara lain:
- Sakit kepala
- Diare
- Sakit perut
- Pencernaan yang terganggu
- Mual
- Muntah
- Mulut kering
- Sembelit
- Kembung
- Pusing
- Ruam kulit
- Urtikaria
- Pruritus
Sementara itu, komplikasi yang timbul akibat penggunaan Dobrizol jangka panjang dapat memicu pertumbuhan bakteri berlebihan pada sistem pencernaan.
Overdosis
Belum ada laporan terkait overdosis penggunaan Dobrizol.
Namun, apabila ditemukan gejala-gejala efek samping yang mengganggu atau tidak nyaman. Segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat atau segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119.
Interaksi Dobrizol dengan Obat Lain
Obat Dobrizol dengan kandungan lansoprazole dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:
- Dapat menurunkan konsentrasi plasma dari rilpivirine, atazanavir, dan nelfinavir
- Dapat meningkatkan INR dan protrombin time (PT) apabila digunakan dengan warfarin
- Dapat meningkatkan dan memperpanjang kadar serum metotreksat sehingga dapat menyebabkan toksisitas
- Dapat meningkatkan konsentrasi plasma digoxin
- Dapat menurunkan kadar plasma teofilin
- Dapat mengurangi efek clopidogrel
- Dapat mengurangi penyerapan obat yang bergantung pada pH lambung untuk penyerapannya seperti Fe, erlotinib, dasatinib, ketoconazole, itraconazole
- Dapat meningkatkan risiko hipomagnesemia dengan diuretik
- Dapat mengurangi bioavailabilitas lansoprazole apabila digunakan bersama dengan sukralfat dan antasida
Artikel Lainnya: Lansoprazole atau Esomeprazole, Mana Paling Ampuh Atasi GERD?
Peringatan dan Perhatian
Pada pasien yang mengalami diare yang tidak kunjung membaik saat penggunaan PPI, ada kemungkinan terkait dengan CDAD (Clostridium difficile-associated diarrhea). Karena penggunaan PPI ada kemungkinan berkaitan dengan peningkatan terjadinya CDAD.
Hindari penggunaan PPI lebih lama dari yang diindikasikan secara medis, karena CLE (cutaneous lupus erythematosus) dan SLE (systemic lupus erythematosus) terkait dengan penggunaan PPI. Hentikan apabila terdapat tanda atau gejala CLE atau SLE dan rujuk pasien ke spesialis.
Meredakan gejala tidak menghilangkan kemungkinan terjadinya keganasan lambung. Penggunaan jangka panjang setiap hari dapat menyebabkan malabsorbsi atau defisiensi cyanocobalamin (vitamin B12).
Kontraindikasi obat Dobrizol
Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Dobrizol:
- Hipersensitif terhadap kandungan dalam Dobrizol
- Penggunaan bersama dengan rilpivirine dan atazanavir
Artikel lainnya: Mengenal Jenis-Jenis Obat Mag
Kategori Kehamilan dan menyusui
Obat Dobrizol masuk kategori B untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya studi klinis pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia. Penggunaanya harus dalam pengawasan dokter (didasari diagnosa dan pertimbangan oleh dokter)
Informasikan dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan. Terapi akan dipertimbangkan tergantung kondisi kehamilan kamu.
Selain itu, Dobrizol juga dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait Dobrizol
- Ulkus duodenum
- Tukak lambung
- Refluks esofagitis
Rekomendasi Obat Sejenis Dobrizol
Yuk #JagaSehatmu dengan downloadaplikasi KlikDokter dan nikmati kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokteronline.
[LUF]
Pionas BPOM. September 2023. Lansoprazol
https://pionas.pom.go.id/monografi/lansoprazol
Mims. September 2023. Dobrizol
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dobrizol
Mims. September 2023. Lansoprazole
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lansoprazole?mtype=generic
Medscape. September 2023. Lansoprazole (Rx, OTC)
https://reference.medscape.com/drug/prevacid-solu-tab-lansoprazole-341991
Drugs. September 2023. Lansoprazole
https://www.drugs.com/lansoprazole.html
Drugbank. September 2023. Lansoprazole
https://go.drugbank.com/drugs/DB00448
FDA. September 2023. Prevacid
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2012/020406s078-021428s025lbl.pdf
Tokopedia. September 2023. Dobrizol
https://www.tokopedia.com/find/dobrizol?ob=3