Penjelasan Singkat
Domperidone adalah obat untuk meredakan mual dan muntah. Apa saja kandungan hingga efek samping obat Domperidone? Yuk, simak penjelasannya di artikel ini.
Domperidone
Golongan | Obat keras (perlu resep dokter) |
Kategori obat | Antiemetik |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak |
Bentuk obat | Tablet, suspensi |
Domperidone untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita. Peringatan Menyusui: Domperidone dapat masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil |
Merek Dagang
Tablet: Motilium, Dome, Tilidon, Emeton, Vomizen, Doredom, Domikado, Domeran, Dometa, Domedon
Suspensi: Hufadon, Motilium, Dome, Tilidon, Galdom, Miradon, Omedon, Domeran, Dometa, Domedon
Pengertian
Mual dan muntah adalah gejala umum gangguan di saluran cerna. Biasanya, gejala ini timbul saat asam lambung meningkat atau kekambuhan gastroesophageal reflux disease (GERD).
Pada kondisi tertentu, penggunaan obat antimuntah atau antiemetik seperti Domperidone sering dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Apa itu Domperidone?
Domperidone adalah golongan obat antiemetik yang bisa meredakan muntah, mual, gangguan perut, ketidaknyamanan akibat kekenyangan, dan GERD.
Obat ini bekerja dengan mempercepat waktu pengosongan lambung agar makanan berlanjut ke usus. Dengan cara tersebut, rasa mual dapat dihentikan.
Keterangan
Domperidone Tablet
- Golongan: obat keras
- Kategori: antiemetik
- Kandungan: domperidone 10 mg
- Satuan penjualan: strip
- Kemasan: strip @10 tablet
- Farmasi: Hexpharm; Dexa Medica; Novell Pharmaceutical; Indofarma; Infion; Bernofarm; Novapharin; Medikon; Tempo Scan; Ifars; Erlimpex
- Harga Domperidone tablet: Rp1.500 - 10.000/strip
Domperidone Suspensi
- Golongan: Obat keras
- Kategori: Antiemetik
- Kandungan: Domperidone 5 mg/5ml
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Botol @60 ml
- Farmasi: Hexpharm; Dexa Medica; Bernofarm; Pertiwi Agung; Mulia Farma; Promedrahardjo; Tempo Scan; Errita Pharma.
- Harga Domperidone suspensi: Rp6.200 - 24.600/botol
Artikel lainnya: Ini Pertolongan Pertama untuk Atasi Mual dan Muntah
Kegunaan
Domperidone bermanfaat untuk meredakan mual dan munta
Dosis dan Aturan Pakai
Domperidone masuk ke dalam golongan obat keras. Pembelian dan penggunaannya harus melalui resep dokter.
Berikut adalah dosis dan aturan minumnya secara umum.
Tujuan: mual dan muntah akut
Bentuk: tablet, suspensi
- Dewasa: 10-20 mg, tiap 4-8 jam, periode pengobatan maksimal 12 minggu
- Anak (hanya pada mual dan muntah akibat sitotoksik atau radioterapi): 200-400 mcg/kg BB tiap 48 jam
Tujuan: dispepsia fungsional
Bentuk: tablet, suspensi
- Dewasa: 10-20 mg, 3 kali sehari, sebelum makan, dan 10-20 mg malam hari. Periode pengobatan maksimal 12 minggu
- Anak: tidak dianjurkan
Cara Menggunakan
- Konsumsi Domperidone sesuai dosis dan petunjuk dokter. Jangan mengonsumsinya lebih dari yang diresepkan dokter
- Domperidone dikonsumsi pada saat perut kosong, setidaknya 15-30 menit sebelum makan
- Penggunaan Domperidone biasanya tidak lebih dari satu minggu. Jika gejala mual dan muntah tidak mereda, segera hubungi dokter untuk mencari alternatif terapi lain yang lebih efektif
- Kocok kemasan Domperidone suspensi sebelum Anda mengonsumsinya. Gunakan sendok takar khusus obat untuk menakar dosisnya
Cara Penyimpanan
Simpan Domperidone dalam suhu ruang tidak lebih dari 25 derajat celcius.
Efek Samping
Efek samping yang dapat terjadi selama konsumsi Domperidone adalah:
- Mulut kering
- Amenorea (wanita tidak menstruasi)
- Naiknya kadar prolaktin (tergantung dosis) yang bisa sebabkan galaktorea (kondisi bocor air susu dari payudara)
- Ginekomastia atau pembengkakan jaringan payudara laki-laki
- Nyeri payudara
- Retensi urine
Artikel lainnya: Sering Mual dan Muntah Hebat? Waspada Glaukoma!
Overdosis
Konsumsi Domperidone yang melebihi dosis dapat menimbulkan gejala kantuk, kesadaran yang menurun, mengantuk, kejang, dan reaksi ekstrapiramidal.
Jika terjadi overdosis, segera bawa ke fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan pertolongan yang tepat.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Domperidone pada pasien:
- Tumor hipofisis pelepas prolaktin
- Gangguan elektrolit
- Penyakit jantung
- Perdarahan saluran pencernaan
- Gangguan hati sedang sampai berat
Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa interaksi obat akibat penggunaan Domperidone:
- Dapat menghambat efek bromokriptin
- Bisa menghambat efek pengosongan lambung apabila dikonsumsi dengan analgesik opioid serta antimuskarinik
- Kadar Domperidone dapat meningkat bila digunakan bersamaan dengan ketoconazole, erythromycin, ataupun ritonavir
Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan lainnya, baik obat kimiawi ataupun herbal, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Peringatan dan Perhatian
- Harus digunakan dengan hati-hati pada kondisi gangguan ginjal, hamil, dan menyusui
- Tidak dianjurkan untuk pencegahan rutin pada muntah pascabedah
- Hindari melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi saat mengonsumsi Domperidone
Kategori Kehamilan
Domperidone masuk dalam kategori C. Artinya, studi pada hewan menunjukkan efek buruk terhadap janin (teratogenik, embriosidal, atau lainnya).
Sementara itu, belum ada studi terkontrol pada wanita; atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.
Artikel lainnya: Kenapa Gula Darah Rendah Bikin Mual? Ini Jawabannya
Peringatan Kehamilan
Domperidone dapat diberikan pada ibu hamil hanya jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari potensi risikonya kepada janin. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Peringatan Menyusui
Obat Domperidone dapat masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Sebaiknya ibu berkonsultasi dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Penyakit Terkait
- Mual
- Muntah
Rekomendasi Obat Sejenis
Jangan ketinggalan informasi seputar obat dan penyakit di aplikasi KlikDokter. Download sekarang!
[HNS/NM]
Terakhir diperbaharui: 14 April 2022
Diperbaharui: Apt. Evita Fitriani., S. Farm
Ditinjau: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm
Reference:
MIMS Indonesia (2022). Domperidone. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/domperidone
Pusat Informasi Obat Nasional (2022). Domperidon. https://pionas.pom.go.id/monografi/domperidon