Hufadine
Golongan | Obat keras |
Kategori obat | Antirefluks dan antiulserasi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak |
Bentuk obat | Kaplet |
Hufadine untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori B: Informasikan dokter jika Anda akan mengonsumsi Hufadine saat sedang hamil atau dalam program kehamilan. Peringatan Menyusui: Selain itu, ranitidine dapat terserap ke dalam ASI. Penggunaan pada wanita hamil dan menyusui sebaiknya atas persetujuan dokter. |
Pengertian
Punya masalah asam lambung berlebih hingga menimbulkan nyeri? Jangan disepelekan, ya. Anda bisa mengatasi kondisi asam lambung yang berlebih dengan obat yang mengandung ranitidine.
Kandungan ranitidine dipakai untuk mengatasi gangguan terkait produksi asam lambung berlebih. Nah, salah satu merek dagang dengan kandungan ranitidine adalah Hufadine.
Hufadine adalah obat untuk mengobati mag, tukak duodenum, tukak lambung, erosif esofaginitis, hiperasiditas lambung, dan infeksi bakteri H. pylori.
Obat ini dapat digunakan dalam terapi tukak lambung yang diakibatkan pemakaian obat golongan AINS (antiinflamasi non-steroid).
Termasuk dalam golongan obat keras, Hufadine harus dikonsumsi berdasarkan resep dokter.
Kenali seluk-beluk fungsi obat Hufadine ranitidine lainnya di artikel ini.
Keterangan
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: antasida, antirefluks, antiulserasi
- Kandungan: kaplet ranitidine 150 mg
- Kemasan: boks, 10 strip @10 kaplet salut selaput
- Farmasi: Gratia Husada Farma
- Harga Hufadine: Rp3.000-15.000/strip
Kegunaan
Manfaat Hufadine ranitidine adalah untuk mengatasi berbagai kondisi, seperti:
- tukak lambung
- tukak duodenum
- tukak akibat penggunaan OAINS (obat antiinflamasi non-steroid)
- hiperasiditas
- mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri pylori
- refluks esofagitis
Dosis dan Aturan Pakai
Hufadine 150 mg harus berdasarkan anjuran dokter. Namun, berikut adalah dosis umum dan anjuran pakainya:
Tujuan: tukak duodenum aktif
Bentuk: kaplet
- Minum 1 kaplet diminum 2 kali sehari pada pagi dan malam hari, atau 2 kaplet diminum sebelum tidur selama 4 minggu.
Artikel lainnya: Kenali Penyakit yang Sering Menyerang Lambung
Tujuan: tukak lambung
Bentuk: kaplet
- Minum 1 kaplet diminum 2 kali sehari pada pagi dan malam hari sampai 8 minggu, atau jika perlu sampai 12 minggu.
Tujuan: terapi pemeliharaan ulkus peptikum akut
Bentuk: kaplet
- Konsumsi 1 kaplet sebelum tidur.
Tujuan: sindrom Zollinger-Ellison
Bentuk: kaplet
- Minum 1 kaplet, dapat ditingkatkan sesuai dengan kondisi (sampai 6 g dalam dosis terbagi).
Cara Menggunakan
- Ikuti petunjuk penggunaan seperti yang sudah dijelaskan oleh dokter atau apoteker
- Jangan mengurangi atau menambah dosis yang sudah ditentukan
- Hufadine tablet sebaiknya dikonsumsi secara rutin untuk mendapatkan hasil yang efektif
- Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba, kecuali atas saran dokter
- Anda sebaiknya menghindari alkohol selama menggunakan obat ini
- Obat Hufadine dapat dikonsumsi sebelum ataupun sesudah makan, bersama makanan, ataupun sebelum tidur
- Segera minum obat segera setelah Anda ingat. Jika sudah dekat dengan jadwal minum obat selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa. Jangan pernah minum 2 kaplet sekaligus untuk menggantikan dosis yang terlupa
Cara Penyimpanan
Hufadine dapat disimpan pada suhu ruangan, di tempat yang kering, terhindar dari cahaya langsung. Perhatikan juga tanggal kedaluwarsa obat pada kemasan.
Efek Samping
Selama menggunakan obat Hufadine, efek samping yang mungkin timbul antara lain:
- sakit kepala
- pusing
- insomnia
- halusinasi
- sembelit
- mual dan muntah
- ruam
Anda juga mungkin dapat merasakan nyeri sendi dan otot, gelisah, rambut rontok, dan kehilangan libido.
Konsultasikan dengan dokter segera jika efek samping yang Anda rasakan tidak hilang atau bertambah parah.
Overdosis
Belum diketahui adanya overdosis dari obat Hufadine.
Artikel lainnya: Awas, Bakteri H. Pylori Bisa Sebabkan Kanker Lambung
Kontraindikasi
Jangan gunakan obat Hufadine pada orang yang pernah mengalami keluhan porfiria akut.
Interaksi Obat
- Beritahukan kepada dokter obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, baik obat resep, obat bebas, suplemen, maupun herbal.
- Obat-obat berikut memiliki kemungkinan untuk menimbulkan interaksi apabila digunakan bersamaan dengan kandungan ranitidine:
- obat antijamur (seperti ketoconazole)
- obat pengencer darah (seperti warfarin)
- obat penyakit jantung (seperti prokainamid)
- obat untuk infeksi HIV (delavirdine, atazanavir)
- obat untuk gangguan tidur (seperti triazolam dan midazolam)
- obat untuk kanker (misalnya gefitinib)
- glipizide
Peringatan dan Perhatian
- Informasikan dokter jika Anda memiliki riwayat:
- Porfiria
- Fenilketonuria
- Diabetes
- Gangguan sistem imun
- Gangguan ginjal
- Gangguan hati
- Penyakit lain pada lambung
- Gangguan pernapasan
- Asma
- Informasikan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, baik herbal maupun kimia
- Beritahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau dalam program kehamilan
- Hindari alkohol selama menjalani terapi dengan Hufadine karena berisiko meningkatkan efek samping obat
Kategori Kehamilan
Kandungan ranitidine termasuk dalam kategori B untuk ibu hamil.
Penelitian pada reproduksi hewan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin. Meski begitu, tidak ada penelitian pada wanita hamil.
Artikel lainnya: Perbedaan Infeksi Lambung karena Bakteri atau Luka
Peringatan Kehamilan
Informasikan dokter jika Anda akan mengonsumsi Hufadine tablet saat sedang hamil atau dalam program kehamilan.
Peringatan Menyusui
Ranitidine diketahui dapat terserap ke dalam ASI. Penggunaan pada ibu menyusui sebaiknya atas persetujuan dokter.
Penyakit Terkait
- Tukak Lambung
- Tukak duodenum
- Hiperasiditas
- Refluks Esofagotis
Rekomendasi Obat Sejenis
Jangan ketinggalan info lainnya seputar kesehatan, penyakit, serta gaya hidup hanya di aplikasi KlikDokter.
- ISO Indonesia (2018). ISFI Penerbitan. Hufadine.
- MIMS (2022). Ranitidine (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ranitidine?mtype=generic)
- Klikdokter (2022). Ranitidine (https://www.klikdokter.com/obat-gangguan-pencernaan/ranitidine)