Imodium
Golongan |
Obat keras |
Kategori obat |
Antidiare |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan anak |
Bentuk obat |
Tablet salut selaput |
Imodium untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin. namun, tidak ada studi terkontrol pada ibu hamil. Peringatan Menyusui: Kandungan dalam Imodium dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. |
Pengertian
Imodium adalah obat yang mengandung loperamide sebagai zat aktifnya. Obat ini digunakan untuk mengatasi diare akut, jenis diare yang menyerang secara tiba-tiba dan biasanya berhenti dalam waktu beberapa hari.
Diare jenis ini umumnya disebabkan oleh infeksi akibat bakteri, virus atau jenis kuman lainnya.
Imodium bekerja memperlambat aktivitas usus besar sehingga makanan akan tertahan lebih lama di dalam usus. Usus pun akan menyerap lebih banyak air, dan tinja akan menjadi lebih padat.
Namun, Imodium hanya dapat meredakan gejala diare, tapi tidak mengobati penyebabnya. Itu sebabnya, apabila gejala diare masih saja berlangsung setelah minum Imodium, kunjungi dokter.
Artikel lainnya: Jenis-Jenis Diare yang Perlu Kamu Tahu
Keterangan
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: antidiare
- Kandungan: loperamide HCl 2 mg
- Kemasan: boks, 10 blister @10 tablet salut selaput
- Farmasi: Johnson & Johnson
- Harga Imodium: Rp72.956 per blister
Kegunaan
Obat Imodium digunakan untuk mengobati gejala pada diare non-spesifik.
Dosis dan Aturan Pakai
Imodium termasuk obat keras sehingga setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.
Selain itu, dosis penggunaan Imodium harus dikonsultasikan dengan dokter karena dapat berbeda pada masing-masing individu.
Di bawah ini aturan pakai Imodium secara umum.
Tujuan: diare akut (non-spesifik)
Bentuk: tablet salut selaput
- Dewasa dan anak >12 tahun: dosis awal 4 mg dilanjutkan dengan dosis 2 mg tiap BAB cair. Dosis lazim 6 – 8 mg per hari dengan dosis maksimal 16 mg per hari.
Tujuan: diare kronik
Bentuk: tablet salut selaput
- Dewasa: dosis 4 – 8 mg per hari diminum dalam dosis terbagi tergantung beratnya diare dan respon klinis penderita. Dosis tidak boleh diberikan melebihi 16 mg per hari.
Cara Menggunakan
- Gunakan Imodium sesuai instruksi dokter. Baca petunjuk pemakaian yang ada pada kemasan obat
- Imodium tablet dapat digunakan, baik saat perut kosong maupun setelah makan
- Minumlah Imodium tablet dengan segelas air
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat
- Hentikan penggunaan apabila gejala telah membaik
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan gejala setelah 48 jam
Artikel lainnya: 7 Cara Mengatasi Diare dengan Cepat
Cara Penyimpanan
- Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan
- Simpan Imodium pada suhu ruang berkisar 20 - 25 derajat Celsius, di tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya matahari langsung
- Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan
- Jangan simpan Imodium di tempat lembap seperti kamar mandi, atau di dalam freezer
Efek Samping
Efek samping Imodium yang mungkin terjadi antara lain:
- Gangguan pencernaan, seperti nyeri perut, begah, mual, muntah, dan konstipasi
- Reaksi hipersensitif, seperti gatal, ruam, bengkak kemerahan pada kulit
- Letih
- Rasa ngantuk
- Pusing
Overdosis
Penggunaan dosis Imodium secara berlebih ditandai dengan konstipasi, mual, serta depresi susunan saraf pusat.
Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila terjadi perburukan efek samping atau gejala overdosis yang tidak kunjung membaik.
Ingat, penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Sebaiknya hindari penggunaan Imodium apabila kamu:
- Hipersensitif pada kandungan Imodium
- Bayi di bawah usia 24 bulan
- Ibu hamil dan menyusui
- Kolitis akut karena dapat menyebabkan toksik megakolon
- Konstipasi
- Nyeri perut tanpa diare
Interaksi Obat
Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Imodium dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas.
Berikut beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Imodium:
- Dapat mengurangi penyerapan sejumlah obat:
- Quinidine
- Ritonavir
- Gemfibrozil
- Ketoconazole
- Itraconazole
- Obat golongan MAO inhibitor, seperti selegiline, phenelzine, isocarboxasid
List di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Imodium. Diingatkan untuk memberi tahu dokter semua obat, herbal, dan suplemen yang sedang kamu konsumsi.
Tidak semua obat berinteraksi dengan Imodium. Terapi akan disesuaikan dengan kondisi kamu.
Peringatan dan Perhatian
- Hindari menggunakan obat jika memiliki riwayat hipersensitif pada salah satu komponen dari Imodium
- Informasikan dokter mengenai riwayat penyakit yang sedang atau pernah kamu derita, terutama gangguan hati dan ginjal
- Beritahu dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, misalnya sedang hamil, persiapan kehamilan, atau menyusui. Hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan
- Hindari mengonsumsi alkohol selama menggunakan Imodium
- Diare dapat mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit. Disarankan untuk minum air yang banyak untuk menggantikan cairan yang hilang
- Imodium tidak disarankan untuk terapi diare akut karena infeksi E.coli, Salmonella, dan Shigella
- Tidak disarankan untuk mengonsumsi Imodium pada hari pertama diare berlangsung. Imodium digunakan pada diare yang telah berlangsung selama 2 hari
- Jangan gunakan Imodium jika diare diikuti dengan demam tinggi atau jika feses mengandung darah
- Tidak disarankan sebagai terapi diare akut pada anak-anak karena dapat berakibat paralisis saluran cerna
- Segera konsultasikan pada dokter apabila gejala tidak membaik
Artikel lainnya: Cara-Cara Mencegah Diare
Kategori Kehamilan
Imodium tergolong dalam kategori C untuk ibu hamil. Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Peringatan Kehamilan
Beritahu dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan bila akan diresepkan Imodium. Terapi akan diberikan apabila potensi manfaatnya lebih besar daripada risiko pada janin.
Peringatan Menyusui
Kandungan dalam Imodium dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait
- Diare
Rekomendasi Obat Sejenis
Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter. Unduh juga aplikasi KlikDokter untuk mengetahui informasi seputar obat lainnya.
[HNS]
- Gunawan SG dkk (2016) Farmakologi dan terapi edisi 6 Balai Penerbit FKUI
- Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 53 (2021) Lodia
- MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 21 (2022) Imodium
- MIMS Indonesia (2022) Imodium
- MIMS Indonesia (2022) Loperamide