Lopamid
Golongan |
Obat Keras |
Kategori |
Diare |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa |
Bentuk Obat |
Tablet Salut Selaput |
Lopamid untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Peringatan Menyusui: Kandungan dalam Lopamid dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. |
Pengertian Lopamid
Lopamid adalah obat yang mengandung zat aktif loperamide dan digunakan untuk mengatasi diare akut maupun kronis.
Perbedaan diare akut dan kronis bisa terlihat pada gejala yang dirasakan. Diare akut menyerang secara tiba-tiba dan biasanya berhenti dalam waktu beberapa hari. Sementara diare kronis sifatnya berkepanjangan, yakni lebih dari 4 minggu.
Lopamid berfungsi untuk memperlambat aktivitas usus besar sehingga makanan akan tertahan lebih lama di dalam usus. Dengan begitu, usus akan menyerap lebih banyak air dan feses akan menjadi lebih padat.
Akan tetapi, harap diingat bahwa Lopamid hanya dapat meredakan gejala diare dan tidak mengobati penyebabnya. Sebagian besar penderita diare akut bisa sembuh dengan banyak minum untuk mencegah dehidrasi dan tanpa penanganan khusus.
Di pasaran, kamu dapat menemukan Lopamid dalam sediaan tablet salut selaput.
Artikel Lainnya: 7 Daftar Obat Diare untuk Dewasa yang Ampuh
Keterangan Obat Lopamid
Tablet Lopamid
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Diare
- Kandungan Lopamid: Loperamide HCl 2 mg
- Kemasan: Boks,10 blister @ 10 tablet salut selaput
- Farmasi: Harsen
- Harga obat tablet Lopamid: Rp 4.500 - Rp 10.000/ strip
Kegunaan Lopamid
Minum obat Lopamid dapat memberi manfaat dalam meredakan gejala diare nonspesifik, seperti:
- Feses cair
- Perut kembung
- Keinginan buang air besar tidak tertahankan
Dosis dan Aturan Pakai Lopamid
Lopamid merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.
Selain itu, dosis penggunaan Lopamid juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.
Aturan penggunaan obat Lopamid secara umum, di antaranya:
Tujuan: Diare akut (nonspesifik)
Bentuk: Tablet salut selaput
Dosis Lopamid yang direkomendasikan:
- Dewasa dan anak > 12 tahun: dosis awal 4 mg setelah buang air besar (BAB) dilanjutkan dengan dosis 2 mg tiap BAB cair. Dosis lazim 6 – 8 mg per hari dengan dosis maksimal 16 mg per hari.
- Anak > 6 tahun: dosis Lopamid awal 2 mg setelah buang air besar (BAB) dilanjutkan dengan dosis 1 mg tiap BAB cair. Dosis maksimal 4-6 mg per hari.
Tujuan: Diare kronis
Bentuk: Tablet salut selaput
Dosis Lopamid yang direkomendasikan:
- Dewasa: Dosis 4 – 8 mg per hari diminum dalam dosis terbagi tergantung beratnya diare dan respon klinis penderita. Dosis tidak boleh diberikan melebihi 16 mg per hari.
Cara Menggunakan
Gunakan Lopamid sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi Lopamid optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
Berikut adalah aturan pakai Lopamid yang perlu kamu perhatikan:
- Gunakan Lopamid sesuai instruksi dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
- Lopamid dapat digunakan baik saat perut kosong atau setelah makan. Minumlah Lopamid tablet dengan segelas air.
- Konsumsi obat secara teratur pada waktu yang sama agar tidak melewatkan dosis.
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau penurunan efektivitas obat.
- Hentikan penggunaan obat apabila gejala telah membaik. Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan gejala setelah 48 jam.
- Hentikan penggunaan apabila gejala telah membaik.
Cara Penyimpanan
Simpan obat Lopamid pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Selain itu, pastikan untuk hindarkan obat dari jangkauan anak-anak.
Artikel Lainnya: Atasi Diare dengan Konsumsi Makanan Ini
Efek Samping Lopamid
Efek samping Lopamid yang mungkin terjadi dapat berupa:
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Sembelit
- Reaksi alergi, seperti gatal, ruam, atau bengkak kemerahan pada kulit
- Kelelahan
- Mengantuk
- Pusing
Overdosis
Penggunaan dosis Lopamid secara berlebihan akan meningkatkan atau memperburuk risiko efek samping. Apabila digunakan berlebihan, overdosis Lopamid bisa memicu gejala, seperti:
- Konstipasi
- Mual dan muntah
- Penekanan pada saraf pusat
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas. Atau, segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Obat Lopamid dengan Obat Lain
Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Lopamid dapat menurunkan efektifitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:
- Meningkatkan risiko gangguan irama jantung (aritmia) yang fatal jika digunakan bersama amiodarone dan Kina.
- Menyebabkan komplikasi fatal, jika diberikan bersama dengan antihistamine H2 (ranitidine, cimetidine).
- Meningkatkan risiko efek samping obat desmopressin oral.
Daftar di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Lopamid. Maka diingatkan untuk memberi tahu dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Tidak semua obat berinteraksi dengan Lopamid, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu.
Peringatan dan Perhatian
Untuk ibu hamil, ibu menyusui, pengidap gangguan hati atau gangguan ginjal, sebaiknya konsultasikan lebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat. Hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya.
Selama menggunakan obat ini, hentikan konsumsi alkohol. Sebaiknya juga hindari berkendara atau mengoperasikan mesin karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.
Bila kamu mengalami diare berdarah disertai demam tinggi, atau diare disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella, E.coli, maupun Salmonella, sebaiknya konsultasikan ke dokter lebih dahulu sebelum menggunakan Lopamid.
Kontraindikasi
Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Lopamid:
- Riwayat hipersensitif terhadap Lopamid
- Anak di bawah usia 2 tahun
- Kolitis akut (radang usus) karena dapat menyebabkan toksik megakolon
- Sembelit
- Nyeri perut tanpa diare
Artikel Lainnya: 10 Obat Diare Anak yang Alami dan Ampuh
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Obat Lopamid masuk kategori C untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.
Obat dapat digunakan jika manfaat lebih besar dari resiko. Sebaiknya penggunaan obat dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum dikonsumsi oleh ibu hamil atau dalam masa program kehamilan.
Selain itu, Lopamid dapat terdistribusi ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait
Rekomendasi Obat Sejenis Lopamid
Ingin tahu lebih banyak informasi seputar #JagaSehatmu? Yuk, download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat.
(APR)
- Mims. Indonesia. 10 September 2023. Loperamide
- Medscape. com. 10 September 2023. .Loperamide
- Drugs. com. 10 September 2023. Loperamide
- Webmd.com. 10 September 2023. Loperamide