OMZ
Golongan |
Obat Keras |
Kategori obat |
Antiulcerant |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan anak-anak |
Bentuk obat |
Serbuk injeksi dan kapsul lepas tunda |
OMZ untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia. Peringatan Menyusui: OMZ Dapat dapat terekskresi keluar melalui air susu ibu dalam jumlah yang sangat kecil. sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan obat. |
Pengertian OMZ
OMZ adalah obat yang digunakan untuk mengatasi ketidaknyamanan pada perut bagian atas akibat asam lambung atau dispepsia.
Omz adalah obat dengan kandungan omeprazole merupakan salah satu golongan PPI (pompa proton inhibitor).
Obat ini menjadi terapi utama gangguan refluks gastroesofageal (GERD). GERD merupakan gangguan pada saluran cerna akibat asam lambung naik hingga kerongkongan, kondisi ini akan menyebabkan mual, muntah, rasa pahit dimulut, gangguan menelan hingga melena (feses berwarna hitam).
Omz menekan produksi asam lambung dengan cara menghambat pompa H+/K+ ATP sel parietal. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengatasi gangguan gastrointestinal lainnya.
Selain itu, pada pengobatan infeksi H.Pylori obat ini menjadi terapi kombinasi antara antibiotik amoksisilin, klaritromisin dan metronidazole.
OMZ diproduksi oleh PT Ferron Par Pharmaceuticals tersedia dalam bentuk sediaan kapsul lepas tunda dan injeksi.
Artikel lainnya: 8 Ciri-Ciri Penyakit GERD dan Cara Mencegahnya Kambuh Lagi
Keterangan Obat OMZ
OMZ Injeksi
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Antiulcerant
- Kandungan: Omeprazole sodium 40 mg
- Kemasan: Dus, 1 vial @40 mg + 1 ampul pelarut @10 mL
- Produksi: Ferron Par Pharmaceuticals
- Harga OMZ injeksi: Rp. 113.000 – Rp. 300.000/boks
OMZ Kapsul Lepas Tunda
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Antiulcerant
- Kandungan: Omeprazole Pellet 20 mg
- Kemasan: Dus, 5 strip @6 kapsul lepas tertunda
- Produksi: Ferron Par Pharmaceuticals
- Harga OMZ kapsul lepas tunda: Rp. 81.410/strip
Kegunaan OMZ
OMZ bermanfaat mengatasi gangguan pada saluran pencernaan, antara lain:
- Dispepsia
- Refluks gastroesofageal (GERD)
- Tukak lambung dan tukak duodenum
- Sindrom Zollinger-Ellison
- Perdarahan gastrointestinal akibat penggunaan obat NSAID
Selain itu, obat ini juga menjadi salah satu kombinasi terapi pada gangguan infeksi H.pylori yang berhubungan dengan tukak lambung.
Dosis dan Aturan Pakai OMZ
OMZ tergolong obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan OMZ secara umum:
Tujuan: Dispepsia
Bentuk: OMZ Kapsul lepas Tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: ½ -1 tablet dalam sehari selama 2- 4 minggu.
Tujuan: Tukak lambung dan tukak duodenum
Bentuk: OMZ Kapsul lepas Tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 1 tablet dalam sehari selama 2-4 minggu. Bila respon yang diharapkan belum tercapai obat dapat ditingkatkan hingga 2 tablet diberikan 1 kali sehari. Dosis pencegahan kekambuhan: ½ - 1 tablet diberikan 1 kali sehari.
Tujuan: Refluks gastroesofageal (GERD)
Bentuk: OMZ Kapsul lepas Tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: ½ -1 tablet diberikan 1 kali sehari.
- Anak usia diatas 1 tahun(berat badan 10-20 kg): ½ tablet diberikan sekali sehari selama 2-4 minggu.
- Anak usia diatas 2 tahun( berat badan diatas 20 kg): 1 tablet diberikan sekali sehari selama 2-4 minggu.
Tujuan: Pemberantasan H.pylori
Bentuk: OMZ Kapsul lepas Tunda
Dosis yang direkomendasikan:
Dewasa
- Terapi rangkap dengan 2 antibiotik: 1 tablet diberikan 2 kali sehari selama 7 sampai 10 hari dapat dikombinasi dengan antibiotik klaritromisin dan amoksisilin. Atau 2 tablet diberikan 1 kali sehari dapat dikombinasi dengan antibiotik amoksisilin dan metronidazol.
- Terapi rangkap dengan 1 antibiotik: 2 tablet diberikan 1 kali sehari selama 14 hari dapat dikombinasi dengan antibiotik klaritromisin.
Anak-anak
- Anak usia diatas 4 tahun(berat badan 15-30 kg): ½ tablet diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu.
- Anak usia diatas 4 tahun( berat badan diatas 30 kg): 1 tablet diberikan 2 kali sehari selama 1 minggu.
Tujuan: Sindrom Zollinger-Ellison
Bentuk: OMZ Kapsul lepas Tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: dosis awal 60 mg (setara 3 tablet) dalam sehari. Dosis pemeliharaan 20-120 mg (setara 1-6 tablet) dalam sehari.
Tujuan: Pencegahan perdarahan gastrointestinal akibat penggunaan obat NSAID
Bentuk: OMZ Kapsul lepas Tunda
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 1 tablet dalam sehari (terapi jangka panjang)
Tujuan: Sindrom Zollinger-Ellison
Bentuk: OMZ Injeksi
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: dosis awal 60 mg dalam sehari melalui infus IV selama 20-30 menit atau injeksi IV lambat selama 2.5 menit.
Cara Menggunakan
Gunakan OMZ sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsinya optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
Berikut adalah aturan pakai OMZ:
1. OMZ Kapsul Lepas Tunda
- OMZ kapsul lepas tunda dapat ditelan utuh dengan segelas air putih saat perut kosong atau 1 jam sebelum makan.
- Konsumsi obat secara teratur pada waktu yang sama.
- Apabila Kamu lupa minum obat, segera pakai obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jeda jedanya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
2. OMZ Injeksi
- OMZ dalam bentuk injeksi hanya boleh disuntikkan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan.
Cara Penyimpanan
- Simpan obat OMZ pada suhu dibawah 25 derajat Celcius, pada tempat kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.
- Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
- OMZ yang belum dibuka kemasan primernya dapat digunakan hingga batas waktu kedaluwarsa obat berakhir.
- Sementara itu, OMZ kapsul lepas tunda yang sudah dibuka hanya dapat digunakan hingga 6 bulan kedepan dengan waktu kedaluwarsa yang tertinggal lebih dari satu tahun.
- Namun abaikan bila terjadi perubahan warna, bau dan tekstur pada obat. Segera pisahkan obat dan musnahkan dengan prosedur yang tepat.
Artikel lainnya: Sakit Mag Tak Kunjung Sembuh, Apa Penyebabnya?
Efek Samping OMZ
Secara umum obat OMZ dapat menimbulkan beberapa efek samping, antara lain:
- Kantuk
- Sakit kepala
- Diare
- Kembung
- Mual
- Muntah
- Sulit tidur
- Pusing berputar
- kesemutan
Sementara itu, efek samping yang serius tapi jarang terjadi salah satunya sindrom Stevens-Johnson, dengan gejala berikut:
- Demam
- Radang tenggorokan
- Nyeri sendi
- Ruam berupa bercak merah yang menyebar keseluruh tubuh hingga alat kelamin
- Kulit melepuh
- Selaput lendir pada mulut, hidung, mata dan alat kelamin
Tidak hanya itu, reaksi yang merugikan juga dapat ditimbulkan oleh obat, antara lain:
- Gangguan hati
- Peradangan otak
- Infeksi
- Masalah ginjal
- Peradangan usus
Bila ditemukan salah satu kondisi berikut segera hentikan penggunaan obat, dan segera konsultasikan kondisimu kepada dokter.
Overdosis
Apabila digunakan berlebihan, obat OMZ dapat menimbulkan keracunan/overdosis dengan gejala berikut:
- Kantuk
- Kebigungan
- Mulut kering
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Mata kabur
- Detak jantung berdebar lebih cepat
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas. Atau, segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Obat OMZ dengan Obat Lain
Obat OMZ dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:
- Penggunaan bersama obat OMZ dengan metotreksat dapat meningkatkan toksisitas obat metotreksat.
- Jangan menggunakan obat OMZ dengan antibiotik amoksisilin karena dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas yang fatal.
- Peningkatan kadar obat OMZ apabila digunakan bersama dengan antibiotik klaritromisin.
- Dapat menghambat konsentrasi plasma obat substrat cyp2c19 bila digunakan bersamaan dengan obat OMZ.
- Sebaiknya hindari penggunaan obat warfarin dengan obat OMZ karena dapat meningkatkan risiko perdarahan akibat peningkatan INR.
- Dapat menurunkan konsentrasi obat OMZ bila digunakan bersama dengan rifampisin.
Peringatan dan Perhatian
Penggunaan obat dapat menyebabkan reaksi kulit yang serius seperti sindrom Steven Johnson, DRESS, epidermal nekrolisis. Bila ditemukan gejala terkait segera hentikan penggunaan obat.
Pemakaian obat dalam jangka panjang akan beresiko menyebabkan penurunan kepadatan mineral tulang. Sebaiknya berhati-hati menggunakan obat terutama Kamu yang memiliki riwayat osteoporosis.
Kerusakan hati dapat disebabkan oleh penggunaan obat dengan gejala seperti perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning, urine gelap dan mudah lelah. Bila ditemukan Salah satu gejala tersebut segera periksakan kondisimu kepada dokter.
Pada beberapa pasien penggunaan obat dapat menyebabkan tubuh mudah terkena infeksi. bila ditemukan gejala seperti demam, sakit tenggorokan, sariawan, mudah memar berdarah, nyeri di leher dan mulut segera periksakan kondisimu pada dokter.
Salah satu reaksi serius akibat penggunaan obat salah satunya gangguan ginjal berat.
Gejala yang dapat terjadi seperti buang air kecil sedikit atau tidak buang air kecil sama sekali, urine keruh dan terdapat darah, nyeri hebat pada punggung bagian bawah.
Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan OMZ:
- Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas akibat mengonsumsi kandungan obat OMZ yang dapat menyebabkan ruam kulit, sulit bernafas,pembengkakan pada bibir, lidah, tenggorokan.
Artikel lainnya: Hati-hati, Ini 8 Bahaya Asam Lambung Naik yang Dibiarkan
Kategori Kehamilan dan menyusui
OMZ termasuk pada kategori C untuk keamanan obat pada ibu hamil menurut Badan Pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA), Ini artinya Studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.
Obat dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari resikonya. Namun konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Kamu sebelum mengonsumsi OMZ saat hamil atau dalam masa program kehamilan.
Selain itu, obat diketahui dapat tersalur kepada bayi melalui air susu ibu dalam jumlah yang sangat kecil.
Publikasi klinis menyebutkan bahwa kadar tersebut tidak akan masuk ke aliran darah karena telah dipecah oleh asam lambung bayi.
Namun sebaiknya jangan menggunakan obat sebelum berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
Penyakit Terkait
- Tukak lambung
- Tukak duodenum
- Gastritis kronis
- GERD
- Zollinger-Ellison syndrome
Rekomendasi Obat Sejenis OMZ
Jika ada yang ingin ditanyakan seputar gangguan pencernaan, Kamu bisa menggunakan fitur Tanya Dokter Spesialis Penyakit Dalam atau buat janji dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam di aplikasi KlikDokter.
Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu dengan rutin cek kesehatan kamu dan keluarga. Pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online.
Jika kamu ingin membeli obat dan suplemen, kamu bisa beli dengan mudah dan cepat di KALStore. Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga!
[HNS/NM]
- Cek BPOM.05 Desember 2023.OMZ
- Drugs.05 Desember 2023.Omeprazole Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/omeprazole.html
- Drugs and Lactation Database (LactMed®).05 Desember 2023. Omeprazole. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501242/
- OGB Dexa. 05 Desember 2023. Omeprazole Sodium Serbuk Injeksi 40 mg. https://www.ogbdexa.com/produk-sistem-pencernaan-dan-metabolisme/omeprazole-sodium-serbuk-injeksi-40-mg. MIMS. 05 Desember 2023. Omeprazole. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/omeprazole?mtype=generic