Ranitidine
Golongan | Obat keras (perlu resep dokter) |
Kategori obat | Antasida, antirefluks, antiulserasi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak |
Bentuk obat | Tablet, injeksi, sirup |
Ranitidine untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori B: Penelitian pada reproduksi hewan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin. Akan tetapi, tidak ada penelitian pada wanita hamil sehingga belum diketahui pasti keamanannya bagi ibu hamil. Peringatan menyusui: Ranitidine dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dahulu kepada dokter. |
Merek Dagang Ranitidine
Tablet/kaplet: Rantin, Bloxer, Radin, Gasela, Ratinal, Graseric, Hufadine, Titan, Zantifar, Gastridin, Tricker, Rancus, Xeradin, Aciblock, Omeranin, Ranivel, Zenti, Wiacid, Renatac, Fordin, Tyran, Rantamid, Raniphil, Limaag
Injeksi: Rantin, Ulceranin, Anitid, Radin, Ratinal, Getidin, Gastridin, Tricker, Ranivel
Sirup: Ranicho, Ranivel, Wiacid, Fordin, Tyran
Pengertian Ranitidine
Ranitidine (ranitidin) sempat ditarik peredarannya oleh BPOM beberapa waktu lalu.
Hal tersebut karena dugaan adanya kontaminan N-Nitrosodimethylamine (NDMA) di dalam ranitidine. Kontaminan itu diketahui bisa memicu sel kanker.
Namun, setelah dilakukan kajian dan penelitian lebih lanjut oleh BPOM, beberapa produk dinyatakan aman dan dapat beredar kembali di pasaran.
Nah, tahukah Anda apa itu ranitidine? Apa kandungan, efek samping, dan fungsi obat ranitidine?
Ranitidine adalah obat untuk mengatasi berbagai kondisi yang berhubungan dengan asam berlebih di dalam lambung.
Obat tersebut dapat pula mengatasi tukak lambung, tukak duodenum, hiperasiditas lambung, erosif esofaginitis, serta infeksi akibat bakteri H. pylori.
Tak berhenti di sana, obat ini bisa digunakan untuk terapi tukak lambung akibat penggunaan obat golongan antiinflamasi nonsteroid (AINS).
Keterangan
1. Ranitidine Tablet
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Antasida, antirefluks, antiulserasi
- Kandungan: Ranitidine tablet 150 mg
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip @10 tablet
- Farmasi: Novapharin, Erela, Pertiwi Agung, Graha Farma, Errita Pharma, Sejahtera Lestari Farma, Dexa Medica
- Harga Ranitidine Tablet: Rp2.000 - Rp20.000/strip
2. Ranitidine Injeksi
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Antasida, antirefluks, antiulserasi
- Kandungan: Ranitidine injeksi 25 mg
- Satuan Penjualan: Boks; ampul
- Kemasan: Ampul @2 ml
- Farmasi: Hexpharm Jaya, Dexa Medica, Phapros, Novell, Meprofarm, Natura Laboratoria Prima, Soho, Indofarma,
- Harga Ranitidine Injeksi: Rp30.000 - Rp70.675/boks
Artikel Lainnya: Lakukan Cara Ini untuk Mencegah Tukak Lambung
Kegunaan Ranitidine
Obat Ranitidine digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi, seperti:
- tukak lambung
- tukak duodenum
- tukak akibat penggunaan OAINS (obat anti inflamasi nonsteroid)
- hiperasiditas
- mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri H. pylori
- refluks esofagitis.
Dosis dan Aturan Pakai Ranitidine
Tujuan: tukak duodenum
Bentuk: tablet
- Dewasa:150 mg 2 kali sehari atau 300 mg 1 kali sehari selama 4-8 minggu.
Tujuan: tukak lambung
Bentuk: tablet
- Dewasa: 150 mg 2 kali sehari selama 2 minggu.
Tujuan: Tukak Gaster dan Duodenum
Bentuk: tablet
- Terapi pemeliharaan: 150 mg pada malam hari sebelum tidur.
- Pengobatan kondisi hipersekresi patologis: 150 mg, 2 kali sehari.
- Penyakit berat: hingga 6 g/hari.
- Esofagitis erosif: 150 mg, 4 kali sehari.
Tujuan: peradangan pada saluran pencernaan atas
Bentuk: injeksi
- Dewasa: 50 mg yang diberikan melalui intravena sebagai dosis utama, dengan dosis lanjutan 0,125-0,25 mg/kg berat badan/jam melalui infus. Lalu, diberikan secara oral dengan dosis 150 mg, minum sebanyak dua kali per hari.
- Anak: 1 mg/kg berat badan (maksimal 50 mg) melalui intravena. Lakukan setiap 6-8 jam.
Tujuan: produksi asam lambung yang berlebih
Bentuk: injeksi
- Dewasa: Pemberian awal dengan dosis 1 mg/kg berat badan/jam. Jika dibutuhkan, dosis bisa dinaikkan 0,5 mg/kg berat badan/jam sesudah empat jam.
Cara Menggunakan Ranitidine
Ikuti petunjuk penggunaan seperti yang sudah dijelaskan dokter atau apoteker. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang telah ditentukan.
Ranitidine dapat digunakan tanpa atau bersama makanan, dan sebelum tidur.
Obat ini harus dikonsumsi rutin demi hasil yang efektif. Tidak disarankan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba, kecuali atas saran dokter.
Sebaiknya hindari alkohol selama Anda menggunakan Ranitidine.
Artikel Lainnya: Perbedaan Infeksi Lambung karena Bakteri atau Luka
Cara Penyimpanan
Obat ini dapat Anda simpan pada suhu ruangan, di tempat yang kering, terhindar dari cahaya langsung. Perhatikan juga tanggal kedaluwarsa obat.
Efek Samping Ranitidine
Efek Samping ranitidine yang mungkin timbul, antara lain sakit kepala, pusing, insomnia, halusinasi, sembelit, mual dan muntah, serta ruam.
Anda juga mungkin merasakan nyeri sendi dan otot, gelisah, rambut rontok, dan kehilangan libido.
Segera konsultasikan dengan dokter jika efek samping yang Anda rasakan tidak hilang atau bahkan bertambah parah.
Overdosis
Penggunaan Ranitidine yang melebihi dosis dapat menimbulkan hipotensi.
Kontraindikasi
Obat Ranitidine sebaiknya tidak diberikan kepada orang yang pernah mengalami keluhan porfiria akut.
Interaksi Obat Ranitidine dengan Obat Lain
Beritahu dokter obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, baik obat resep, obat bebas, suplemen, maupun herbal.
Ingatlah juga kalau obat-obat ini dapat berinteraksi dengan Ranitidine:
- obat antijamur (seperti ketoconazole)
- obat pengencer darah (seperti warfarin)
- obat penyakit jantung (seperti prokainamid)
- obat untuk infeksi HIV (delavirdine, atazanavir)
- obat untuk gangguan tidur (seperti triazolam dan midazolam)
- obat untuk kanker (misalnya gefitinib)
- glipizide
Peringatan dan Perhatian
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum diresepkan dan konsumsi Ranitidine.
- Beritahu dokter jika Anda punya alergi Ranitidine.
- Infokan dokter obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi. Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah ada risiko interaksi obat Ranitidine.
- Beritahukan dokter kondisi kesehatan Anda, terutama jika memiliki penyakit lain pada perut yang serius, diabetes, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru jangka panjang.
- Jika Anda sedang hamil, memiliki rencana untuk hamil, dan sedang menyusui, pastikan dokter tahu.
Artikel Lainnya: Kenali Penyakit yang Sering Menyerang Lambung
Kategori Kehamilan
Ranitidine termasuk dalam kategori B. Artinya, penelitian pada reproduksi hewan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin.
Akan tetapi, tidak ada penelitian pada wanita hamil sehingga belum diketahui pasti keamanannya bagi ibu hamil.
Peringatan Kehamilan
Ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum menggunakan obat ini.
Peringatan Menyusui
Ranitidine dapat terserap ke dalam ASI. Penggunaan obat ini pada ibu menyusui sebaiknya atas persetujuan dokter.
Penyakit Terkait
- Tukak lambung
- Tukak duodenum
Rekomendasi Obat Sejenis Ranitidine
Dapatkan informasi lainnya gaya hidup, penyakit, obat, dan juga gaya hidup hanya di aplikasi KlikDokter.
(HNS/AYU)
- MIMS Indonesia. Diakses 2022. Ranitidine.
- Pusat Informasi Obat Nasional. Diakses 20222. Ranitidin.