Scopma
Golongan |
Obat keras |
Kategori obat |
Obat antinyeri |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan anak |
Bentuk obat |
Tablet |
Scopma untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya risiko pada janin. Namun, belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Peringatan Menyusui: Scopma belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Jangan gunakan Scopma tanpa berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu. |
Pengertian
Nyeri haid dapat menghambat aktivitas kamu, apalagi jika sakitnya tak tertahankan. Pada kasus ini, obat pereda nyeri bisa dipakai. Namun, jika kamu membutuhkan tambahan obat antikejang, Scopma bisa menjadi pilihan.
Scopma adalah obat dengan kandungan hyoscine-N-butylbromide. Obat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni Scopma Kaplet dan Scopma Plus.
Scopma Kaplet digunakan untuk mengatasi kejang pada saluran urogenital dan saluran cerna. Jenis yang satu ini juga bisa mencegah dan menangani dismenore (nyeri haid).
Sementara itu, obat Scopma Plus mengandung hyoscine-N-butylbromide dan paracetamol.
Tipe yang kedua ini bisa meredakan nyeri paroksismal pada lambung atau usus kecil, serta nyeri kejang pada saluran empedu, saluran kemih, dan organ genital pada wanita.
Yuk, kenali lebih dalam obat Scopma Kaplet dan Scopma Plus untuk apa di sini.
Keterangan
Scopma Tablet
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: obat antinyeri
- Kandungan: Hyoscine-N-butylbromide 10 mg.
- Kemasan: dus, 10 strip @10 tablet
- Produksi: IFARS
- Harga Scopma tablet: Rp14.000 - 36.000/strip
Scopma Plus
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: obat antinyeri
- Kandungan: Hyoscine-N-butylbromide 10 mg dan paracetamol 500 mg
- Kemasan: dus, 10 strip @10 tablet
- Produksi: IFARS
- Harga Scopma Plus: Rp16.000 - 50.000/strip
Artikel lainnya: Tanaman Obat untuk Meredakan Sakit saat Menstruasi
Kegunaan
Obat Scopma Kaplet digunakan untuk mengatasi kondisi:
- Kejang pada saluran urogenital dan saluran cerna, serta
- Mencegah dan menangani dismenore.
Adapun Scopma Plus dapat digunakan untuk:
- Meredakan nyeri paroksismal pada lambung atau usus kecil, serta
- Nyeri kejang pada saluran empedu, saluran kemih, dan organ genital pada wanita.
Dosis dan Aturan Pakai
Scopma termasuk golongan obat keras. Artinya, untuk membelinya, kamu perlu menggunakan resep dokter.
Secara umum, aturan penggunaan obat Scopma adalah sebagai berikut.
Tujuan: mengatasi kejang pada saluran urogenital dan saluran cerna, serta mencegah dan menangani dismenore
Bentuk: tablet (Scopma Tablet)
- Dewasa: sebanyak 1-2 kaplet, diminum 4 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: berikan sebanyak 1 kaplet, yang diminum 3 kali sehari.
Tujuan: meredakan nyeri paroksismal pada lambung atau usus kecil, serta nyeri kejang pada saluran empedu, saluran kemih, dan organ genital pada wanita
Bentuk: tablet (Scopma Plus)
- Dewasa: sebanyak 1-2 kaplet, diminum 3 kali sehari. Batas maksimal konsumsi adalah 6 kaplet per hari.
Cara Menggunakan
- Ikuti anjuran dokter terkait cara menggunakan Scopma. Bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan.
- Scopma tablet dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Telan obat secara utuh bersama segelas air putih. Jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan.
- Dianjurkan menggunakan Scopma secara teratur pada jam yang sama setiap harinya.
- Bila kamu lupa mengonsumsi obat, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan saja. Jangan menggandakan dosis.
Cara Penyimpanan
Simpan obat Scopma pada suhu ruang, di tempat kering, dan terhindarkan dari cahaya matahari. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping
Adapun efek samping yang mungkin timbul selama penggunaan Scopma antara lain:
- Mulut kering
- Kulit kering
- Sembelit
- Kemerahan
- Gangguan penglihatan
- Jantung berdebar
- Gangguan irama jantung
- Takikardia serta
- Bradikardia
Artikel lainnya: 12 Cara Mudah Mengatasi Sakit Perut di Rumah
Overdosis
Penggunaan Scopma yang berlebihan bisa memicu gejala overdosis, seperti:
- Takikardia
- Aritmia
- Retensi urine
- Kesulitan bernapas
- Koma
Jika kamu mengalami gejala overdosis di atas, segera datangi fasilitas kesehatan terdekat. Atau, hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119.
Kontraindikasi
Sebaiknya, obat Scopma tidak digunakan pada pasien yang memiliki riwayat:
- Porfiria
- Glaukoma
- Megakolon
- Hipertrofi prostat dengan kecenderungan retensi urine
- Stenosis mekanis gastrointestinal
- Takikardia serta
- Disfungsi hati
Interaksi Obat
Interaksi obat yang dapat terjadi antara Scopma dan zat aktif lain, adalah:
- Menurunkan absorpsi obat oral karena penurunan motilitas lambung dan menunda pengosongan lambung.
- Pemberian dengan depresan sistem saraf pusat dapat menyebabkan efek sedative hyoscine meningkat.
- Pemberian dengan antikolinergik, seperti amantadine dan antihistamin, dapat meningkatkan efek hyoscine.
- Scopma Plus, karena mengandung paracetamol, sebaiknya hindari penggunaan dengan beberapa obat, seperti agen hipnotis, obat antiepilepsi (glutethimide, phenobarb, phenytoin, carbamazepine), rifampisin, alkohol, propantheline, metoclopramide dan kloramfenikol.
- Beritahu dokter jika kamu sedang mengonsumsi suplemen lain, produk herbal, atau obat lain.
Peringatan dan Perhatian
- Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap Scopma.
- Infokan dokter jika kamu sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
- Beritahu dokter jika kamu memiliki riwayat sindrom Gilbert, penyakit jantung, hipertensi, riwayat kejang, kolitis ulseratif, ileus paralitik, stenosis pilorus, riwayat GERD, takikardia, myasthenia gravis, gangguan fungsi ginjal, dan riwayat kecanduan alkohol.
- Hindari mengendarai atau mengoperasikan mesin jika kamu merasakan efek samping, seperti mengantuk atau gangguan penglihatan sementara.
- Scopma tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 6 tahun.
- Beritahu dokter jika kamu sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah menggunakan Scopma.
Artikel lainnya: 7 Penyebab Nyeri Haid Berlebihan, Awas Penyakit Berbahaya!
Kategori Kehamilan
Scopma dimasukkan ke dalam kategori C untuk keamanan ibu hamil.
Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya risiko pada janin. Namun, belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Peringatan Kehamilan
Informasikan dokter jika kamu sedang hamil atau merencanakan program kehamilan. Jangan gunakan Scopma tanpa berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu
Peringatan Menyusui
Scopma belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Jangan menggunakannya tanpa berkonsultasi kepada dokter.
Penyakit Terkait
- Irritable Bowel Syndrome
- Dismenore
- Sakit Perut
- Nyeri haid
Rekomendasi Obat Sejenis
Jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di Tanya Dokter dari aplikasi KlikDokter. Ingat untuk selalu #JagaSehatmu, ya.
[HNS]
- Drugs.com.22 Agustus 2022. Hyoscine
- IFARS.22 Agustus 2022. Scopma
- IFARS.22 Agustus 2022. Scopma Plus
- Medscape. 22 Agustus 2022. Hyoscine Butylbromide
- MIMS Indonesia. 21 Agustus 2022. Scopma
- MIMS Indonesia. 22 Agustus 2022. Hyoscine
- Pionas.22 Agustus 2022. Hiosin Butilbromida