Clofritis
Golongan |
Psikotropika |
Kategori obat |
Antikonvulsan; ansiolitik |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan anak |
Bentuk obat |
Tablet |
Clofritis untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi memperlihatkan efek samping terhadap janin hewan. Namun, belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Peringatan Menyusui: Kandungan dalam Clofritis dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. |
Pengertian
Clofritis adalah obat golongan antikonvulsan yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan epilepsi (kejang).
Clofritis dapat mengontrol kejang dengan menyeimbangkan aliran listrik yang ada di dalam otak. Mereka bekerja meningkatkan aktivitas zat kimia tertentu dalam tubuh, membatasi rangsangan berlebihan pada otak, dan membiarkan otak mengembalikan keseimbangan alami.
Pada penderita epilepsi, penggunaan Clofritis biasanya dikombinasi dengan obat lain.
Berikut penjelasan selengkapnya seputar obat Clofritis.
Keterangan
- Golongan: Psikotropika
- Kelas terapi: Antikonvulsan; ansiolitik
- Kandungan: Clobazam 10 mg
- Kemasan: Boks, strip @10 tablet
- Farmasi: Mersifarma
- Harga Clofritis: Rp14.200 per strip
Kegunaan
Manfaat Clofritis dapat digunakan untuk mengatasi:
- Pengobatan jangka pendek gangguan ansietas atau kecemasan berlebihan
- Terapi penunjang epilepsi yang belum dapat diatasi secara adekuat dengan antiepilepsi
Artikel lainnya: Kenali Tanda-Tanda Social Anxiety Disorder
Dosis dan Aturan Pakai
Clofritis termasuk jenis psikotropika, yang dapat memiliki respons berbeda pada setiap individu.
Pengaturan dosis untuk psikotropika biasanya dimulai dengan dosis awal (dosis anjuran), yang lalu ditingkatkan hingga mencapai dosis efektif (dosis yang mulai berefek).
Dosis lalu ditingkatkan lagi sampai mencapai dosis optimal (dosis yang mampu mengendalikan gejala sasaran) dan dipertahankan untuk jangka waktu tertentu.
Saat pasien sudah menunjukkan hasil yang memuaskan, dosis akan diturunkan perlahan sampai mencapai dosis pemeliharaan, yaitu dosis terkecil yang masih mampu mencegah kambuhnya gejala.
Dosis bervariasi tergantung tingkat keparahan dan kondisi pasien. Kamu harus berkonsultasi sebelum menggunakan Clofritis.
Tujuan: Ansietas
Bentuk: Tablet
- Dewasa: dosis 20 – 30 mg per hari diberikan dalam dosis tunggal atau dosis terbagi. Pada kasus berat dosis dapat ditingkatkan hingga 60 mg per hari bila perlu. Durasi terapi umumnya tidak lebih dari 4 minggu, termasuk dosis tapering off.
- Lansia: dosis 10 – 20 mg per hari.
Tujuan: Terapi tambahan epilepsi
Bentuk: Tablet
- Dewasa: dosis 20 – 30 mg per hari dengan dosis maksimal 60 mg per hari.
- Anak >2 tahun: dosis 0,1 mg/kg BB per hari, dosis ditingkatkan perlahan 0,1 – 0,2 mg/kg BB per hari.
- Anak >6 tahun: dosis awal 5 mg per hari. Dosis terapi 0,3 – 1 mg/kg BB per hari.
- Lansia: dosis disesuaikan sesuai instruksi dokter.
Cara Menggunakan
- Clofritis adalah psikotropika, yang hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter
- Respons terhadap obat psikotropika berbeda pada tiap individu. Sebelum dilakukan pengobatan, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter terkait keluhan kamu. Dokter akan memberikan terapi sesuai kondisi kamu
- Ikuti instruksi penggunaan yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran dokter.
- Clofritis tablet dapat digunakan sebelum atau setelah makan. Konsumsi obat secara teratur dan pada waktu yang sama. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi ke dokter terlebih dahulu
- Apabila kamu lupa menggunakan obat, segera pakai jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda dengan waktu berikutnya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis di waktu bersamaan
- Jangan melebihkan/mengurangi dosis dari yang dianjurkan. Hal ini untuk mencegah efektivitas yang tidak tercapai atau menghindari efek samping yang tidak diinginkan
- Beritahu dokter apabila keluhan tidak kunjung membaik atau terjadi perubahan perilaku yang tidak berdasar
- Apabila kamu sudah merasa lebih baik, beritahu dokter tentang kondisi kamu. Dokter dapat menurunkan dosis secara bertahap hingga terhentinya pemberian obat (tapering off)
- Jangan menghentikan obat tanpa pemberitahuan dokter untuk menghindari sindrom putus obat
Cara Penyimpanan
- Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan
- Simpan Clofritis pada suhu 20 - 25 derajat celcius, pada tempat yang sejuk dan kering dan terlindung dari cahaya matahari langsung
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan
- Jangan simpan di tempat lembap seperti kamar mandi atau di dalam freezer
Efek Samping Clofritis
Efek samping Clofritis yang bisa saja timbul selama penggunaan obat, yaitu:
- Mengantuk
- Ataksia atau gangguan gerak tubuh
- Gangguan mental
- Amnesia
- Ketergantungan
- Depresi pernapasan
- Kepala terasa ringan
- Kebingungan dan halusinasi
- Gangguan pencernaan seperti mulut kering, mual, dan konstipasi
- Penurunan nafsu makan
Artikel lainnya: Bisakah Penderita Epilepsi Sembuh?
Overdosis
Penggunaan dosis berlebihan pada Clofritis menimbulkan gejala antara lain:
- Ataksia
- Rasa kantuk berat
- Kebingungan
- Depresi pernapasan
- Refleks lambat
- Penurunan kesadaran
- Koma
Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila ditemukan gejala di atas. Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Sebaiknya hindari penggunaan Clofritis apabila kamu memiliki kondisi:
- Hipersensitif terhadap clobazam dan turunan benzodiazepine lainnya
- Insufisiensi pernapasan berat
- Myasthenia gravis
- Sindrom apnea tidur
- Penggunaan bersamaan dengan analgesik opioid
- Gangguan hati berat
- Kehamilan (trimester 1) dan ibu menyusui
Interaksi Obat
Beritahu dokter mengenai semua obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Clofritis dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:
- Obat penekan SSP (hipnosedatif dan derivat fenotiazin)
- Kontrasepsi yang mengandung hormon
- Analgetik Opioid seperti morphine
- Fluconazole
- Fluvoxamine
- Ticlopidine
- Omeprazole
Peringatan dan Perhatian
- Sebelum mengonsumsi obat Clofritis, sebaiknya informasikan kepada dokter jika kamu memiliki riwayat alergi
- Beritahu dokter tentang kesehatan dan riwayat kesehatan kamu, terutama:
- Penyakit saluran pernapasan
- Gangguan hati dan ginjal berat
- Kelemahan otot
- Riwayat penyalahgunaan obat
- Hindari mengonsumsi alkohol selama menjalani terapi
- Obat ini dapat menyebabkan kantuk dan pandangan kabur. Hindari melakukan aktivitas yang memerlukan kesadaran seperti menyetir, atau menjalankan mesin
- Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan obat ini bersama dengan obat lain, baik kimia maupun herbal
- Jangan berbagi obat ini kepada orang lain, terutama pada orang yang memiliki riwayat kecanduan obat
- Clofritis adalah obat psikotropika, Jangan menjual atau memberikan obat ini pada siapapun hal tersebut merupakan tindak pidana
- Beritahu dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah kamu sedang hamil, persiapan kehamilan atau menyusui. Hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya
Artikel lainnya: Penyebab Gangguan Kecemasan Sering Muncul di Malam Hari
Kategori Kehamilan
Clofritis digolongkan ke dalam kategori C untuk ibu hamil.
Studi memperlihatkan efek samping terhadap janin hewan, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Peringatan Kehamilan
Beritahu dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan. Terapi akan dipertimbangkan tergantung kondisi kehamilan kamu.
Namun, perlu diingat terapi akan diberikan apabila lebih besar manfaat yang didapatkan daripada potensi risiko pada janin.
Peringatan Menyusui
Kandungan dalam Clofritis dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait
Rekomendasi Obat Sejenis
Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di fitur Tanya Dokter. Jangan tunggu sakit memberat. #JagaSehatmu setiap hari.
[HNS]
Gunawan SG dkk (2016) Farmakologi dan Terapi Edisi 6. Badan penerbit FKUI
Maslim R (2007) Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropika Edisi ketiga. Badan penerbit FK Unika Atmajaya
MIMS Indonesia (2022) Clobazam
MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 21(2022) Clofritis