Clorilex

Clorilex

Golongan	Obat Keras
Kategori obat	Obat gangguan saraf
Dikonsumsi oleh	Dewasa
Bentuk obat	Tablet
Clorilex untuk ibu hamil dan menyusui	Kategori B: Studi klinis pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia. Peringatan Menyusui: Clorilex dapat terekskresi melalui air susu ibu, diperlukan perhatian dalam penggunaan obat. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan obat.

Pengertian Clorilex

Clorilex Adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan Skizofrenia apabila pasien intoleransi dg neuroleptik klasik.Skizofrenia merupakan gangguan mental yang menyebabkan penderitanya tidak mampu membedakan antara kenyataan dengan pikirannya sendiri.

Clorilex adalah obat antipsikosis Yang mengandung clozapine, obat ini bekerja sebagai antagonis reseptor dopamin dan serotonin. Clozapine diketahui dapat menekan keinginan bunuh diri pada pasien skizofrenia dan menurunkan kekambuhan.

Clorilex diproduksi oleh PT Mersifarma Tirmaku Mercusana, Obat ini tersedia dalam bentuk tablet. Clorilex merupakan obat keras yang tidak dapat Kamu beli tanpa adanya resep dokter.

Artikel lainnya: Mengungkap Gejala Skizofrenia pada Remaja

Keterangan Obat Clorilex

Clorilex tablet 

• Golongan: Obat keras
• Kelas terapi: Antipsikosis
• Kandungan: Clozapine 25 dan 100 mg
• Kemasan: Dus, 5 blister @ 10 Tablet
• Produksi: Mersifarma Tirmaku Mercusana
• Harga Clorilex tablet: Rp 215.000 - Rp 455.000/strip

Kegunaan Clorilex

Clorilex Bermanfaat untuk mengatasi gangguan skizofrenia yang dapat memicu perubahan perilaku, seperti:

• Delusi
• Halusinasi (melihat, mendengar atau merasakan sesuatu)
• Bicara tidak koheren
• Pengabaian diri
• Penampilan aneh
• Tertawa sendiri
• Keinginan untuk bunuh diri

Dosis dan Aturan Pakai Clorilex

Clorilex tergolong obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan obat secara umum:

Tujuan: Skizofrenia

Bentuk: Clorilex tablet

Dosis yang direkomendasikan:

Dosis yang diberikan sesuai dengan anjuran dokter dan tergantung pada kondisi masing-masing pasien.

• Dewasa: dosis dimulai 12,5 mg diberikan satu kali sehari atau 25 mg diberikan dua kali sehari.
• Apabila obat ditoleransi dengan baik, dosis akan ditingkatkan secara perlahan dengan kenaikan 25 sampai 50 mg agar tercapai dosis menjadi 300 mg/hari dalam 2 hingga 3 minggu.
• Bila diperlukan peningkatan dosis dapat dilakukan dengan kenaikan 50 hingga 100 mg dengan selama setengah minggu atau mingguan. Kisaran dosis terapetik: 200-450 mg/hari diberikan dalam dosis terbagi.
• Dosis pemeliharaan dapat dilakukan dengan dosis yang lebih rendah dan terapi harus dipertahankan paling kurang selama 6 bulan.
• Penghentian terapi akan dilakukan dengan penurunan dosis secara bertahap selama 1-2 minggu.

Cara Menggunakan

Gunakan Sandepril sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.

Berikut adalah aturan pakai Sandepril:

• Clorilex tablet salut selaput dapat diminum utuh dengan segelas air putih sebelum atau setelah makan.
• Jangan mengunyah, menggerus maupun merusak obat.
• Konsumsi obat secara teratur pada waktu yang sama.
• Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan.
• Jangan menghentikan penggunaan obat Clorilex secara tiba-tiba tanpa konsultasi kepada dokter. Karena hal ini dapat menimbulkan gejala putus obat seperti kecemasan, Insomnia atau sulit tidur, sakit kepala, pusing, kelelahan, mudah marah.

Cara Penyimpanan

• Simpan obat Clorilex pada suhu dibawah 30 derajat Celcius, pada tempat yang kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.
• Pastikan obat terhindar dari jangkauan anak-anak.
• Clorilex dapat dikonsumsi hingga batas waktu kadaluarsa berakhir.
• Sedangkan Clorilex tablet yang sudah dibuka hanya dapat digunakan hingga 6 bulan kedepan dengan waktu kadaluarsa yang tertinggal lebih dari satu tahun.

Artikel lainnya: Awas, 11 Gejala Gangguan Mental Ini Bisa Saja Kamu Alami

Efek Samping Clorilex

Beberapa efek samping umum terjadi setelah penggunaan obat Clozapine yang terkandung dalam Clorilex, antara lain:

• Sembelit
• Sulit menelan
• Mual dan muntah
• Mengantuk
• Mulut kering
• Air liur berlebihan
• Diare
• Lelah
• Sakit kepala
• Penglihatan kabur
• Demam
• Gangguan berkeringat

Tidak hanya itu, obat ini juga dilaporkan rentan menyebabkan gangguan hematologi salah satunya: 

• Agranulositosis
• Leukositosis
• Eosinofilia

Overdosis

Apabila digunakan berlebihan, overdosis Clorilex bisa memicu gejala seperti:

• Kantuk
• Kebingungan
• Tekanan darah rendah
• Detak jantung tidak beraturan atau cepat
• Jumlah air liur yang sangat banyak
• Kejang
• Depresi pernafasan
• Koma

Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas. Atau, segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Interaksi Obat Clorilex dengan Obat Lain

Obat Clorilex dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:

• Hindari penggunaan bersama dengan obat golongan Monoamin Oksidase Inhibitor (MAO) dapat menyebabkan efek samping yang serius.

Peringatan dan Perhatian

Penggunaan obat dapat menyebabkan infeksi serius, sebaiknya dilakukan pemantauan secara berkala terkait nilai neutrofil pada pasien.

Risiko kejang dapat terjadi pada pasien dan bergantung pada dosis yang digunakan. sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan obat dan minum obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter. Penggunaan obat tidak dianjurkan pada pasien lansia dengan gangguan demensia.

Gangguan metabolik dapat terjadi setelah penggunaan obat hal ini akan beresiko meningkatkan hiperglikemia dan diabetes melitus, sebaiknya berhati-hati menggunakan obat terutama dengan riwayat tersebut dan pantau gejala yang dapat ditimbulkan.

Peningkatan berat badan secara signifikan dapat ditimbulkan setelah mengonsumsi obat. Sebaiknya hindari aktivitas yang membutuhkan konsentrasi yang penuh seperti mengendarai mobil dan mengoperasikan mesin karena obat dapat mempengaruhi kinerja kognitif dan motorik.

Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Clorilex:

• Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap kandungan obat Clorilex
• Kelainan pada fungsi sumsum tulang
• Gangguan ginjal, hati dan jantung yang parah
• Serangan yang tidak terkontrol
• Granulositopenia yang dipicu oleh obat
• Mengonsumsi alkohol aktif
• Riwayat menggunakan obat antipsikosik lainnya

Artikel lainnya: Jenis-Jenis Depresi yang Perlu Kamu Tahu

Kategori Kehamilan dan menyusui

Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) memasukan obat Clorilex dengan kandungan clozapine pada kategori B, ini artinya Studi klinis pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.

Obat cukup aman dikonsumsi oleh ibu hamil, tetapi penggunaanya harus dalam pengawasan dokter (didasari diagnosa dan pertimbangan oleh dokter).

Tidak hanya itu, obat dapat tersalur melalui air susu, dan beresiko meningkatkan efek sedasi atau kantuk pada bayi dan kandungan obat dalam jumlah banyak akan berpotensi menyebabkan agranulositosis pada bayi.

Sebaiknya gunakan obat alternatif lain, namun bila tetap ingin menggunakan obat harus dalam pengawasan dokter.

Penyakit Terkait 

• Skizofrenia
• Gangguan mental
• Depresi
• Bipolar
• Halusinasi
• Delusi

Rekomendasi Obat Sejenis Clorilex

• Clozapine
• Clozaril
• Clozer
• Cycozam
• Lozap
• Nucloz
• Nuzip
• Sizoril
• Lozap

Jika ada yang ingin ditanyakan tentang obat ini, Kamu bisa menggunakan fitur tanya dokter spesialis kejiwaan atau buat janji dengan dokter spesialis kejiwaan di KlikDokter.

Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu dengan rutin cek kesehatan Kamu dan keluarga. Pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online.

Jika ingin membeli beli obat, Kamu bisa beli dengan mudah tanpa harus keluar rumah! Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga!