Obat Gangguan Saraf Pusat

Clozaril

Klikdokter, 14 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Clozaril digunakan untuk pengobatan pada penderita resisten skizofrenia non responsive atau intoleransi terhadap neuroplastik klasik.

Pengertian

Clozaril adalah obat yang mengandung Clozapine, digunakan untuk mengurangi gejala psikosis. Psikosis adalah kondisi di mana penderitanya tidak dapat membedakan kenyataan dengan khayalan. Salah satu gejala psikosis adalah halusinasi, yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata. Gejala psikosis ini muncul pada penderita skizofrenia, dan terkadang dapat muncul juga pada penderita penyakit Parkinson. Clozapine bekerja dengan cara menyeimbangkan dan menekan efek dari reaksi kimia yang terjadi di dalam otak, sehingga membantu mengurangi gejala psikosis.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antipsikotik.
  • Kandungan: Clozapine 25 mg; Clozapine 100 mg.
  • Bentuk: Tablet.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: 1 Strip @ 10 Tablet.
  • Farmasi: PT Novartis Indonesia.

Kegunaan

Clozaril digunakan untuk pengobatan pada penderita resisten skizofrenia non responsive atau intoleransi terhadap neuroplastik klasik.

Dosis & Cara Penggunaan

 Clozaril termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  1. Skizofrenia
    • Dewasa: Dosis awal adalah 12,5 mg, diminum 1-2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 25 mg, diminum 1-2 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan kembali menjadi 50 mg per hari, hingga maksimal 300-900 mg per hari, sesuai respons pasien terhadap obat.
    • Lansia ≥ 60 tahun: Dosis awal adalah 12,5 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 25 mg per hari.
  2. Gejala psikosis pada penderita penyakit Parkinson
    • Dewasa: Dosis awal adalah 12,5 mg per hari. Dosis kemudian dapat ditingkatkan bertahap hingga 25-37,5 mg per hari. Dosis maksimal adalah 100 mg per hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Clozaril yang mungkin terjadi adalah:

  • Kelelahan.
  • Pusing.
  • Gelisah.
  • Mulut kering.
  • Penglihatan memudar.
  • Gangguan pengaturan keringat dan suhu.
  • Kelebihan air ludah.
  • Mual, muntah.
  • Konstipasi (sembelit).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Riwayat agranulositosis/granulositopenia (sumsum tulang gagal membentuk granulosit) toksik atau istimewa
  • Gangguan ginjal dan hati berat (termasuk penyakit hati aktif atau progresif, gagal hati).
  • Penggunaan bersamaan dengan antipsikotik depot kerja lama, alkohol.

Interaksi Obat

  • Karbamazepin, Kloramfenikol, Sulfonamida (Kotrimoksazol), analgesik PIrazolon (Fenilbutazon), Penisilinamin, agen sitotoksik atau suntikan antipsikotik jangka panjang meningkatkan risiko keparahan penekanan sumsum tulang terhadap supresan sumsum tulang.
  • Benzodiazepin dapat meningkatkan risiko keruntuhan peredaran darah yang dapat menyebabkan serangan jantung
  • MAOI dan depresan SSP termasuk antihistamin, benzodiazepin dan analgesik opioid menyebabkan depresi SSP dan gangguan kinerja kognitif dan motorik.
  • Warfarin, Digoksin dapat mempotensiasi efek antikolinergik atau antihipertensi.
  • Fenitoin meningkatkan konsentrasi plasma zat terikat protein tinggi (Berkurangnya konsentrasi plasma).
  • Lithium dapat meningkatkan risiko pengembangan sindrom ganas neuroleptik.
  • Induser CYP1A2 (misalnya Omeprazol) mengurangi tingkat Clozapine.
  • Inhibitor CYP1A2 (misalnya Fluvoxamine, Caffeine, Ciprofloxacin) meningkatkan kadar Klozapine.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Clozaril ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).