Diazepam
Golongan | Obat Psikotropik |
Kategori | Anxiolytics / Antikonvulsan / Hipnotik & Sedatif |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan Anak |
Bentuk Obat | Tablet dan Injeksi |
Diazepam untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori D: Hindari penggunaan Diazepam saat hamil atau saat program kehamilan. Konsultasikan ke dokter jika Anda harus mengonsumsinya. Peringatan Menyusui: Hindari mengonsumsi diazepam saat menyusui. Komunikasikan ke dokter jika Anda mendapat resep diazepam saat Anda sedang menyusui. |
Merek Dagang
Tablet: Valisanbe, Valdimex, Stesolid
Injeksi: Valdimex, Nozepav, Valisanbe, Valium, Stesolid
Pengertian
Apakah Anda pernah merasakan kecemasan yang berlebihan tanpa sebab? Jika ya, sebaiknya Anda waspada. Hal tersebut bisa jadi tanda gangguan kecemasan.
Jika dokter mendiagnosis Anda terkena gangguan kecemasan, dokter dapat menyarankan terapi tertentu. Salah satunya dengan konsumsi Diazepam.
Diazepam adalah obat generik golongan benzodiazepin. Obat ini bekerja dengan cara memengaruhi neurotransmitter, yang berfungsi memancarkan sinyal ke sel otak.
Selain untuk mengatasi gangguan kecemasan, obat Diazepam juga digunakan untuk gangguan insomnia, kejang-kejang, gejala putus alkohol akut, serta obat bius sebelum operasi.
Keterangan
Diazepam Tablet
- Golongan: obat psikotropika
- Kelas terapi: anxiolytics/antikonvulsan/hipnotik dan sedatif
- Kandungan: diazepam 5 mg
- Kemasan: strip @10 tablet; botol @100 tablet
- Farmasi: Indofarma; Mersifarma Tirmaku Mercusana; Yarindo Farmatama; Phapros; Kimia Farma
- Harga Diazepam tablet 2 mg: Rp4.307/botol isi 100 tablet (HET)
- Harga Diazepam tablet 4 mg: Rp6.480/botol isi 100 tablet
Diazepam Cairan Injeksi
- Golongan: obat psikotropika
- Kelas terapi: anxiolytics/antikonvulsan/hipnotik dan sedatif
- Kandungan: diazepam 5 mg/ml
- Kemasan: ampul @2 ml
- Farmasi: Meprofarm; Mersifarma Tirmaku Mercusana
- Harga Diazepam cairan injeksi: -
Kegunaan
Obat Diazepam digunakan untuk mengatasi beberapa masalah, seperti:
- Gangguan kecemasan
- Insomnia
- Kejang-kejang
- Gejala putus alkohol akut
- Sebagai obat bius sebelum operasi
Dosis dan Aturan Pakai
Diazepam termasuk dalam golongan obat psikotropika sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.
Tujuan: meredakan kecemasan
Bentuk: tablet
- Anak: 1-2,5 mg/hari. Dosis dapat dinaikkan secara perlahan jika diperlukan
- Dewasa: diberikan dosis 2 mg, tiga kali sehari. Dosis maksimal adalah 30 mg/hari
Tujuan: mengatasi kejang otot atau myasthenia gravis
Bentuk: tablet
- Anak: 2-40 mg/hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran Dokter
- Dewasa: 2-15 mg/hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran Dokter. Jika diperlukan, dosis dapat dinaikkan hingga 60 mg/hari, khususnya bagi penderita kondisi parah seperti cerebral palsy
Tujuan: mengatasi kejang-kejang
Bentuk: tablet
- Dewasa: 2-60 mg/hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai dengan anjuran dokter.
Tujuan: mengobati gejala putus alkohol akut
Bentuk: tablet
- Dewasa: 5-20 mg setiap 2-4 jam sekali. Dosis dapat dinaikkan atau dikurangi sesuai anjuran dokter
Artikel lainnya: Kondisi Medis yang Membuat Anda Susah Tidur
Tujuan: mengobati insomnia
Bentuk: tablet
- Anak: 1-2,5 mg tiga sampai empat kali sehari. Dosis dapat dinaikkan sesuai keperluan.
- Dewasa: 5-15 mg sebelum tidur.
Tujuan: sebagai anestesi pra-operasi
Bentuk: tablet
- Dewasa: dosis 5-20 mg.
- Anak: dosis 2-10 mg.
Tujuan: gangguan kecemasan berat
Bentuk: injeksi
- Dewasa: diberikan dosis 2-10 mg melalui injeksi intramuskular (melalui otot) atau intravena (pembuluh darah) lambat, dapat diulang setelah 4 jam.
- Lansia: kurangi setengah dosis.
Tujuan: kejang otot
Bentuk: injeksi
- Dewasa: 5-10 mg melalui injeksi intramuskular (melalui otot) atau intravena (pembuluh darah) lambat, dapat diulangi setelah 4 jam
Untuk kejang otot karena tetanus, awalnya, 0,1-0,3 mg/kg berat badan melalui injeksi intravena lambat (1 ml/menit), dapat diulangi dengan jangka waktu 1-4 jam
Atau, infus intravena kontinu 3-10 mg/kg berat badan selama 24 jam. Dosis dapat ditingkatkan berdasarkan keparahan kasus
- Anak: sama seperti dosis orang dewasa
- Lansia: kurangi setengah dosis
Tujuan: premedikasi sebelum anestesi
Bentuk: injeksi
- Dewasa: 10-20 mg, dosis dapat ditingkatkan berdasarkan respons klinis atau sesuai kebutuhan
- Anak: 0,2 mg/kg berat badan, diberikan secara injeksi lambat lebih dari 0,5 ml/menit
- Lansia: kurangi setengah dosis
Tujuan: sindrom penarikan alkohol
Bentuk: injeksi
- Dewasa: parah dan dengan delirium tremens sebanyak 10-20 mg melalui injeksi intramuskular (melalui otot) atau intravena (pembuluh darah) lambat. Dosis dapat ditingkatkan tergantung pada keparahan gejala
- Lansia: kurangi setengah dosis
Tujuan: kejang
Bentuk: injeksi
- Dewasa: 10-20 mg melalui injeksi intramuskular (melalui otot) atau intravena (pembuluh darah) lambat (1 ml/menit), dapat diulangi setelah 30-60 menit, sesuai kebutuhan
Dapat diikuti oleh infus intravena lambat jika diindikasikan. Maksimal 3 mg/kg dalam 24 jam
- Anak usia 1 bulan sampai 5 tahun: dosis 0.1-0.5 mg secara intravena, hingga maksimal 5-10 mg
- Anak usia ≥5 tahun: dosis 1 mg diberikan setiap 2-5 menit hingga maksimal dosis 10 mg. Dosis pemberian dapat diulang dalam 2-4 jam, jika perlu
Cara Menggunakan
- Selalu ikuti anjuran atau petunjuk dokter saat Anda mengonsumsi Diazepam
- Injeksi Diazepam hanya boleh diberikan oleh tenaga kesehatan
- Ketika Anda lupa mengonsumsi Diazepam, segera konsumsi jika jeda dengan waktu selanjutnya masih panjang. Jika tidak, lupakan dosis yang terlewat
- Jangan menghentikan pengobatan dengan tiba-tiba. Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter terkait hal ini. Dokter mungkin akan melakukan penurunan dosis secara bertahap
- Hindari mengonsumsi buah anggur saat terapi dengan Diazepam. Dikhawatirkan akan meningkatkan risiko efek samping obat
Cara Penyimpanan
Simpan obat Diazepam pada suhu di bawah 25 derajat Celsius, di tempat kering, dan terhindar dari cahaya.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Diazepam yang mungkin terjadi adalah:
- Mengantuk atau pusing
- Lemas
- Gangguan fungsi koordinasi atau keseimbangan
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala
- Mudah lupa dan merasa bingung
- Bersikap agresif
Overdosis
Hindari penggunaan Diazepam berlebihan untuk mencegah overdosis. Bila terjadi, gejala overdosis antara lain:
- mengantuk
- terhambatnya proses berbicara
- sedasi
- kelemahan otot
- tidur nyenyak,
- hipotensi (tekanan darah menurun)
- gelisah
- nistagmus (bola mata bergerak cepat serta berulang tanpa sengaja)
- kebingungan
Artikel lainnya: Minum Teh Sebelum Tidur Bisa Atasi Insomnia?
Kasus yang parah dapat menyebabkan gangguan sistem saraf, depresi kardiorespirasi, koma, dan sangat jarang, kematian.
Penatalaksanaan overdosis dapat dilakukan dengan pengobatan suportif dan simptomatik.
Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan obat ini pada pasien dengan kondisi:
- Pasien dengan glaukoma sudut tertutup akut
- Depresi SSP yang sudah ada sebelumnya
- Pasien dalam keadaan koma
- Insufisiensi pernapasan berat atau akut
- Sindrom apnea tidur
- Myasthenia gravis
- Gangguan hati berat
- Anak usia di bawah 6 bulan
Interaksi Obat
Hindari penggunaan Diazepam bersamaan dengan obat-obat berikut:
- Antipsikotik, anxiolytics, antikonvulsan, antihistamin, penghambat MAO, anestesi, barbiturat
- Lofexidine, nabilone, dan disulfiram
- Simetidin, isoniazid, eritromisin, omeprazol, ketokonazol
- Rifampisin, karbamazepin, fenitoin
- Antasida
- Opioid dapat menyebabkan sedasi, depresi pernapasan, koma, dan kematian
Peringatan dan Perhatian
- Sebaiknya Anda tidak mengonsumsi Diazepam jika Anda alergi pada obat ini atau obat lain golongan benzodiazepine, seperti temazepam atau alprazolam
- Informasikan ke dokter jika Anda adalah orang yang kecanduan alkohol atau pernah mengalami keracunan alkohol
- Informasikan dokter jika Anda menderita glaukoma dan myasthenia gravis yang belum mendapat terapi. Informasikan juga ke dokter jika Anda memiliki riwayat gangguan pernapasan yang berat
- Informasikan dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit liver, penyakit ginjal, penyakit paru-paru, sleep apnea, gangguan mental tertentu, seperti psikosis atau depresi
- Sebaiknya Anda tidak mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi saat terapi dengan Diazepam. Obat ini bisa menyebabkan pusing dan kantuk
- Konsultasikan ke dokter jika Diazepam akan digunakan untuk orang yang berusia lanjut atau anak-anak, karena memiliki risiko efek samping yang cukup besar
- Informasikan jika Anda sedang hamil dan menyusui, atau dalam program kehamilan. Diazepam tidak dianjurkan untuk digunakan oleh ibu hamil atau ibu menyusui
- Informasikan ke dokter jika Anda juga sedang mengonsumsi obat lain baik kimia atau herbal
Artikel lainnya: Makanan dan Minuman Penghilang Rasa Cemas
Kategori Kehamilan
Obat ini masuk kategori D untuk ibu hamil. Yakni, terdapat bukti risiko pada janin manusia.
Manfaat obat pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko pada kondisi darurat.
Misalnya, jika obat diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dan obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif.
Peringatan Kehamilan
Hindari penggunaan Diazepam saat hamil atau saat program kehamilan. Konsultasikan ke dokter jika Anda harus mengonsumsinya.
Peringatan Menyusui
Hindari mengonsumsi Diazepam saat menyusui. Komunikasikan ke dokter jika Anda mendapat resep Diazepam saat sedang menyusui.
Penyakit Terkait
- Gangguan kecemasan
- Insomnia
- Kejang-kejang
- Gejala putus alkohol akut
- Sebagai obat bius sebelum operasi
Rekomendasi Obat Sejenis
Jangan ketinggalan berita kesehatan lainnya dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
[HNS/NM]
Terakhir diperbaharui: 21 April 2022
Diperbaharui: Apt. Evita Fitriani., S. Farm
Ditinjau: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm
Referensi:
ISO Indonesia (2018). ISFI Penerbitan. Diazepam
ISO Farmakoterasi (2013). ISFI Penerbitan. Diazepam
ISO Farmakoterapi (2013) ISFI Penerbitan. Gangguan Kecemasan (Ansietas)
MIMS (2022). Diazepam
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diazepam?mtype=generic)