Pengertian
Donepenzil adalah obat yang digunakan untuk pasien yang memiliki penyakit demensia (penurunan daya ingat dan kemampuan untuk berfikir) ringan hingga parah, yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer. Donepezil bekerja dengan cara menghambat asetilkolinesterase yang bertanggung jawab untuk pemutusan ikatan asetilkolin, yang mengakibatkan peningkatan konsentrasi asetilkolin dalam sistem saraf pusat.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Obat Alzheimer
- Kandungan: Donepenzil 5 mg
- Bentuk: Tablet
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
- Farmasi: Guardian Pharmatama; Etercon Pharma; Pratapa Nirmala; Nulab Pharmaceutical Indonesia
- Merk dagang yang beredar di Indonesia: Dozil, Donacept, Almen, Aricept, Fordesia, Alzim.
Kegunaan
Donepenzil digunakan untuk pasien yang memiliki penyakit demensia ringan hingga parah, yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer.
Dosis & Cara Penggunaan
Donepenzil merupakan obat yang termasuk ke dalam Golongan Obat Keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan Donepenzil juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena Dosis Penggunaan nya berbeda-beda setiap individu nya tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.
Dewasa: Dosis awal: di berikan 1 tablet sehari sekali dikonsumsi sebelum tidur, jika dibutuhkan dosis dapat ditingkatkan sampai 2 tablet per hari setelah 1 bulan.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Donepenzil yang mungkin terjadi adalah:
- Mual.
- Diare.
- Kram otot.
- Muntah.
- Gangguan tidur.
- Pusing merasa lemas dan lelah
- Mengantuk.
Kontraindikasi
Tidak boleh di berikan pada pasien yang memiliki hipersensitifitas terhadap donepenzil dan derivat pipeeidine
Interaksi Obat
Penggunaan obat-obat kolinergik bersama dengan donepezil akan menghambat aktivitas kerja dari obat kolinergik.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Donepenzil ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Overdosis
- Gejala: mual parah, muntah, mengeluarkan air liur, berkeringat, denyut jantung dibawah normal, hipotensi, depresi pernapasan, kejang, kelemahan otot.
- Penatalaksanaan: Pengobatan suportif dan penggunaan antikolinergik seperti atropin melalui injeksi intravena. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.