Frixitas
Golongan |
obat keras |
Kategori |
obat kesehatan mental |
Dikonsumsi oleh |
dewasa |
Bentuk Obat |
tablet |
Frixitas untuk ibu hamil dan menyusui |
kategori D: studi klinis pada ibu hamil terbukti menunjukan risiko berbahaya pada janin. Peringatan Menyusui: Frixitas dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter jika akan menggunakan obat ini saat menyusui. |
Pengertian Frixitas
Frixitas merupakan obat golongan psikotropika yang diproduksi oleh PT Novell Pharmaceutical. Frixitas mengandung alprazolam yang dapat membantu mengatasi kegelisahan berlebihan atau gangguan panik dan agoraphobia (ketakutan yang ekstrem atau berlebihan terhadap ruang ramai atau tempat umum tertutup).
Alprazolam bekerja dengan cara meningkatkan efek asam gamma-aminobutyric (GABA) di otak. GABA adalah neurotransmitter (zat kimia yang digunakan sel saraf untuk berkomunikasi satu sama lain) yang berfungsi menghambat aktivitas di otak. Dengan begitu, alprazolam dapat menghasilkan efek tenang sehingga gangguan kecemasan dan panik dapat mereda.
Penggunaan Frixitas harus dibawah pengawasan dokter dan pembeliannya wajib menggunakan resep dokter. Frixitas dapat dikonsumsi oleh dewasa.
Artikel lainnya: Pernah Alami Anxiety Dreams? Ini Penyebabnya yang Perlu Dihindari
Keterangan Frixitas
Frixitas tablet
- Golongan: obat keras
- Kelas Terapi: obat kesehatan mental
- Kandungan: Alprazolam 0.25 mg; Alprazolam 0.5 mg; Alprazolam 1 mg
- Kemasan: boks, 10 Strip @10 Tablet
- Farmasi: PT Novell Pharmaceutical
- Harga (HET): Frixitas 0.25 mg: Rp 60.500/strip; Frixitas 0.5 mg: Rp 73.125/strip; Frixitas 1 mg: Rp 112.500/strip
Kegunaan Frixitas
Frixitas merupakan obat golongan psikotropika dengan kandungan alprazolam yang digunakan untuk mengurangi gangguan kejiwaan, seperti:
- Mengatasi kegelisahan berlebih atau gangguan panik
- Mengatasi gangguan kecemasan
- Agoraphobia (ketakutan tempat ramai atau tertutup)
Dosis dan Aturan Pakai Frixitas
Frixitas termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dan resep dokter.
Berikut adalah dosis dan aturan pakai Frixitas secara umum:
Tujuan: gangguan kesehatan mental
Bentuk: tablet
Dosis Frixitas yang direkomendasikan: Diminum 0.25-0.5 mg 3 kali sehari, maksimal 4 mg perhari dalam dosis terbagi.
Tujuan: gangguan Panik
Bentuk: tablet
Dosis Frixitas yang direkomendasikan: Dosis awal diminum 0.5-1 mg sebelum tidur malam atau 0.5 mg 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 1 mg perhari selama 3-4 hari.
Tujuan: pasien manula atau pasien gangguan fungsi hati
Bentuk: tablet
Dosis Frixitas yang direkomendasikan: Dosis awal diberikan 0.25 mg 2-3 kali sehari.Dapat diminum sebelum maupun sesudah makan.
Cara Menggunakan Frixitas
Bacalah instruksi aturan penggunaan atau ikuti anjuran dokter agar fungsi dari Frixitas optimal. Berikut aturan penggunaan Frixitas yang harus kamu taati:
- Disarankan untuk mengonsumsi obat di waktu yang sama. Apabila kamu lupa meminum obat, maka segera minum jika jeda dengan waktu minum selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda dengan waktu minum berikutnya singkat, maka lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
- Frixitas dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
- Jangan membelah, menghancurkan, atau mengunyah Frixitas karena dapat meningkatkan risiko terjadinya overdosis.
- Penggunaan obat yang salah dan berlebihan dapat menyebabkan kecanduan dan overdosis obat.
- Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba. Konsultasikan pada dokter mengenai efektivitas obat, dokter mungkin akan melakukan penurunan dosis secara bertahap.
- Konsultasikan pada dokter jika keadaan kamu tidak membaik setelah mengonsumsi Frixitas. Mungkin dokter bisa memberikan terapi lain yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Cara Penyimpanan
Simpan Frixitas pada suhu 20 - 25° Celsius, taruh di tempat kering dan tidak terpapar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Artikel lainnya:Kenali Mental Breakdown dan Cara Mengatasinya
Efek Samping Frixitas
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Frixitas adalah:
- Penglihatan kabur
- Sakit kepala
- Mengantuk
- Pusing
- Ataksia (pudarnya kemampuan koordinasi atas gerakan otot)
- Amnesia (kondisi terganggunya daya ingat)
- Kebingungan dan halusinasi
- Insomnia (gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan untuk tidur)
- Tremor (getaran atau menggigil yang terjadi secara tidak sadar)
- Hipotensi (tekanan darah rendah)
- Gangguan saluran cerna (termasuk mual, muntah, diare maupun sembelit)
- Ruam kulit
- Perubahan libido
- Diskrasia darah (gangguan sel plasma darah)
Overdosis
Penggunaan Frixitas dalam dosis berlebih dapat menyebabkan gejala-gejala berikut:
- Kebingungan
- Koordinasi yang buruk
- Bicara cadel
- Detak jantung cepat
- Tremor
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Frixitas dengan Obat Lain
Beri tahu dokter mengenai semua obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Frixitas dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas. Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan bersama Frixitas:
- Efeknya diperkuat oleh depresan susunan saraf pusat, alkohol, barbiturat.
- Simetidin dan fluvoksamin dapat memengaruhi metabolisme.
- Hindari pemberian golongan obat antijamur golongan azole.
Informasikan pada dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi. Tidak semua obat berinteraksi dengan Frixitas, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu.
Peringatan dan Perhatian
Informasikan pada dokter mengenai riwayat alergi yang kamu miliki. Frixitas tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini atau obat golongan benzodiazepine lain, seperti lorazepam atau diazepam.
Kamu juga perlu berkonsultasi pada dokter mengenai penggunaan Frixitas jika kamu pernah atau sedang mengalami kecanduan alkohol, penyalahgunaan NAPZA, atau gangguan mental, seperti depresi atau pikiran untuk bunuh diri.
Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Frixitas karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Selain itu, jangan berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Frixitas, karena obat ini bisa menyebabkan pusing dan kantuk.
Informasikan pada dokter jika kamu sedang hamil, menyusui, atau ingin merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama menjalani pengobatan dengan Frixitas.
Kamu juga perlu memberitahu dokter jika kamu sedang menggunakan obat golongan opioid, obat antijamur, ritonavir, atau suplemen herbal St. John's wort. Beri tahu juga mengenai obat atau suplemen lain untuk mengantisipasi interaksi obat.
Informasikan pada dokter jika kamu sedang menggunakan Frixitas sebelum menjalani operasi atau prosedur medis apa pun, termasuk operasi gigi.
Segera kunjungi dokter jika kamu mengalami reaksi alergi obat, seperti overdosis, kecanduan, atau efek samping serius setelah menggunakan Frixitas.
Kontraindikasi
Perhatikan juga adanya kontraindikasi Frixitas. Hindari penggunaan apabila kamu memiliki kondisi:
- Hindari penggunaan Frixitas jika kamu menderita penyakit hati, penyakit ginjal, kejang, atau gangguan pernapasan, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), glaukoma, myasthenia gravis, gagal ginjal, atau sleep apnea.
- Insufisiensi pernapasan berat (paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik).
- Penggunaan bersamaan dengan ketoconazole dan itraconazole.
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Frixitas termasuk ke dalam kategori D dalam kehamilan, yaitu studi klinis pada ibu hamil terbukti menunjukan risiko berbahaya pada janin.
Obat hanya diberikan pada kondisi darurat atau mengancam jiwa ketika obat yang lebih aman tidak tersedia bagi ibu hamil.
Dalam kategori menyusui, Frixitas dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat.
Penyakit Terkait
Alternatif Obat Sejenis Frixitas
Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Dapatkan pula beragam obat serta suplemen yang kamu butuhkan di KALStore.
[LUF]
- Drugs.com 16 Februari 2023. Alprazolam
- Pionas. BPOM 16 Februari 2023 Alprazolam
- WebMD 16 Februari 2023 Alprazolam