Tacrine
Golongan |
Obat Keras |
Kategori |
Gangguan Saraf |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa |
Bentuk Obat |
Kapsul |
Tacrine untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Obat hanya boleh digunakan jika manfaat yang diharapkan lebih besar daripada risiko pada janin. Peringatan Menyusui: Tacrine belum terkonfirmasi dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Jangan mengonsumsi obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter. |
Pengertian
Tacrine digunakan untuk mengobati gejala demensia Alzheimer dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang.
Alzheimer yaitu penyakit pada otak yang secara perlahan melemahkan memori dan kemampuan berpikir, belajar, berkomunikasi, dan menangani aktivitas sehari-hari.
Tacrine adalah jenis obat penghambat enzim kolinesterase. Obat tacrine bekerja dengan menghambat hidrolisis asetilkolin sehingga memperpanjang aksinya di otak dan meningkatkan jumlah asetilkolin.
Tacrine dapat meningkatkan kemampuan untuk berpikir dan mengingat atau mungkin memperlambat hilangnya kemampuan ini pada orang yang memiliki alzheimer.
Namun, Tacrine tidak bisa digunakan untuk menyembuhkan Alzheimer. Tacrine tersedia dalam bentuk sediaan kapsul yang harus dibeli dengan resep dokter.
Artikel Lainnya: Penyakit pada Lansia yang Umum Terjadi, Berbahayakah?
Keterangan:
Tablet Tacrine
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antikolinesterase (Gangguan Saraf)
- Kandungan: Tacrine 5 mg dan 10 mg
- Kemasan: kapsul
- Farmasi: -
- Harga: -
Kegunaan
Tacrine digunakan untuk mengobati demensia Alzheimer.
Dosis dan aturan pakai
Tujuan: Mengatasi gejala alzheimer
Bentuk: Tablet salut selaput
- Dosis awal: 10 mg
- Dosis lanjutan: Dapat ditambahkan kan sampai 40 mg setiap hari dengan lama pemberian 4 - 6 minggu.
- Dosis maksimal: 160 mg per hari dalam dosis terbagi (4x pemberian)
Artikel lainnya: Waspada, Anak Juga Bisa Terkena Demensia
Cara Penggunaan
- Gunakan Tacrine sesuai dengan petunjuk dokter dan informasi yang ada pada label kemasan obat
- Dilarang melebihi atau mengurangi dosis yang diberikan oleh dokter, karena dapat meningkatkan risiko efek samping dan menghilangkan efektivitas obat
- Minumlah Tacrine pada waktu yang sama setiap harinya
- Jika satu dosis terlewat, segera minum jika jarak dengan waktu minum berikutnya masih jauh. Lupakan dosisi yang terlewat jika jarak minum obat selanjutnya terlalu dekat
- Dokter mungkin akan memberi dosis Tacrine yang rendah dan secara bertahap akan meningkatkan dosis, tapi tidak lebih dari sekali setiap minggu
- Tacrine membantu mengendalikan gejala penyakit Alzheimer tetapi tidak untuk menyembuhkannya. Lanjutkan mengonsumsi Tacrine bahkan jika sudah merasa lebih baik. Jangan berhenti minum Tacrine tanpa berkonsultasi pada dokter
Cara Penyimpanan
Simpan obat pada suhu kamar dalam wadah tertutup rapat, jauhkan dari panas dan kelembapan berlebih, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak
Efek Samping
Tacrine dapat menyebabkan beberapa efek samping yang mungkin berbeda pada semua penggunaanya. Efek samping yang umum terjadi adalah sebagai berikut:
- Pusing
- Kebingungan
- Agresi
- Depresi
- Sakit kepala
- Kantuk
- Diare
- Sembelit
- Mual
- Muntah
- Nyeri otot
- Nafsu makan berkurang
- Sulit tidur
- Gangguan hati
- Tekanan darah rendah
Beberapa efek samping bisa menjadi serius. Jika mengalami salah satu dari gejala berikut, segera hubungi dokter :
- Sesak napas
- Halusinasi
Overdosis
Gejala overdosis lain yang mungkin terjadi dan harus segera menghubungi dokter:
- Kegelisahan
- Gerakan melambat
- Agitasi
- Kelemahan
- Detak jantung melambat
- Kebingungan
- Penglihatan samu
- Halusinasi (melihat sesuatu atau mendengar suara yang tidak ada)
- Kantuk yang tak tertahankan
- Penurunan kesadaran
- Muntah berat
- Kekurangan energi
Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada orang yang memiliki riwayat alergi pada bahan yang terkandung di dalam obat ini.
Interaksi Obat
Penggunaan Tacrine bersama obat lainnya dapat menimbulkan interaksi sebagai berikut:
- Peningkatan risiko efek samping dapat terjadi jika obat ini digunakan bersama dengan agen kolinesterase (Donepezil)
- Peningkatan risiko bradikardi dapat terjadi jika obat ini digunakan bersama Obat antihipertensi (Beta-Blocker :Propranolol, dan Calcium Channel Blocker: Amlodipine)
- Peningkatan kadar Tacrine jika obat ini digunakan bersama dengan obat Cimetidine, Quinolone, atau Fluvoxamin
- Efek dari beberapa obat seperti levodopa dan dopamine akan meningkat saat digunakan bersama dengan Tacrine
- Meningkatkan kadar Teofilin dalam darah saat digunakan bersamaan.
- Munculnya efek berlawanan jika dikonsumsi bersama obat antikolinergik (atropin)
Artikel lainnya: Makanan dan Minuman Ini Efektif untuk Daya Ingat Anda
Peringatan dan Perhatian
- Informasikan pada dokter jika memiliki alergi terhadap Tacrine atau kandungan zat lain yang ada dalam Tacrine
- Informasikan pada dokter tentang obat apa saja yang dikonsumsi saat ini, baik obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal
- Informasikan pada dokter jika memiliki riwayat infeksi saluran kemih, kesulitan buang air kecil, atau penyakit ginjal dan hati
- Informasikan pada dokter jika dalam keadaan hamil dan menyusui atau dalam program kehamilan
Kategori Kehamilan
Tacrine termasuk kategori C untuk ibu hamil. Artinya, penelitian pada hewan telah menunjukkan tacrine bisa menimbulkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya). Terapi akan diberikan jika manfaat yang didapat lebih besar daripada risiko.
Peringatan Kehamilan
Informasikan pada dokter jika akan mengonsumsi obat ini saat hamil atau dalam program kehamilan.
Peringatan Menyusui
Tacrine belum diketahui apakah dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Penyakit terkait
Alternatif obat lain
- Namenda
- Donepezil
- Memantine
#JagaSehatmu jangan tunggu sakit. Yuk download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di fitur Tanya Dokter.
[LUF/NM]