Pengertian
Zonegran adalah sediaan obat dengan kandungan zat aktif zonisamide. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat antikonvulsan (antikejang).
Zonegran bekerja pada saluran Na dan Ca yang peka terhadap tegangan. Dengan demikian, cara kerja obat zonegran memengaruhi neuron sehingga dapat mengurangi penyebaran kejang (dapat memodulasi inhibisi neuronal yang dimediasi GABA).
Keterangan
Sebelum menggunakan zonegran, ketahui beberapa keterangan obat di bawah ini:
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antikonvulsan.
- Kandungan: Zonisamide 100 mg.
- Bentuk: Tablet.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
- Farmasi: Eisai Indonesia PT.
- Harga: Rp. 138.000 - Rp. Rp. 175. 000/ Strip.
Artikel Lainnya: Kenali Perbedaan Kondisi Tremor dan Kejang
Kegunaan
Zonegran digunakan sebagai terapi tambahan dalam pengobatan kejang parsial pada orang dewasa.
Dosis & Cara Penggunaan
Zonegran termasuk obat keras. Karena itu, penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter. Adapun cara penggunaan dan dosis zonegran secara umum adalah sebagai berikut.
- Dewasa: Per oral terapi tambahan: Awal: 50 mg per hari dalam dua dosis terbagi, meningkat menjadi 100 mg per hari setelah satu minggu. Selanjutnya, dapat meningkat pada interval minggu dengan peningkatan hingga 100 mg.
- Pemeliharaan: 300-500 mg per hari.
- Monoterapi: Pada pasien yang baru didiagnosis: Awal: 100 mg sekali sehari, meningkat menjadi 200 mg sekali sehari setelah dua minggu. Lebih lanjut dapat meningkat dengan penambahan 100 mg pada interval minimal dua minggu.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celsius.
Artikel Lainnya: Sering Kejang Saat Demam Bisa Berdampak Turunkan Kecerdasan Anak?
Efek Samping
Efek samping selama penggunaan zonegran yang dapat terjadi, antara lain:
- Nyeri perut.
- Anoreksia atau gangguan nafsu makan.
- Diare.
- Mual.
- Pencernaan yang terganggu.
- Sembelit.
- Mulut kering.
- Rasa tidak enak.
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Kebingungan.
- Sulit berkonsentrasi.
- Gangguan memori.
- Kelainan bicara.
- Insomnia.
Overdosis
Gejala overdosis zonegran yang dapat muncul, di antaranya:
- Kesadaran menurun.
- Mual.
- Gastritis.
- Nistagmus (gerakan bola mata yang tidak terkendali).
- Mioklonus (kelainan kontraksi otot).
- Koma.
- Bradikardia (denyut jantung di bawah normal).
- Penurunan fungsi ginjal.
- Hipotensi.
- Depresi pernapasan.
Penanganan overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Sebaiknya zonegran tidak diberikan kepada orang-orang yang alergi terhadap sulfonamida.
Artikel Lainnya: Bahaya Kejang pada Penderita Epilepsi
Interaksi Obat
Berikut adalah interaksi obat yang biasanya terjadi ketika menggunakan zonegran:
- Konsentrasi plasma berkurang dengan fenitoin, fenobarbital, karbamazepin.
- Peningkatan risiko asidosis metabolik dengan penghambat karbonat anhidrase, misalnya acetazolamide.
Kategori Kehamilan
Kategori C: Studi pada hewan memperlihatkan bahwa obat ini berdampak buruk bagi janin. Namun, penelitian serupa terhadap janin manusia belum mumpuni sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Peringatan Menyusui
Belum diketahui apakah zonegran bisa terserap ke dalam ASI. Zonegran dapat digunakan pada ibu menyusui hanya jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.