Betablok
Golongan |
Obat Keras |
Kategori obat |
Obat Hipertensi |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa |
Bentuk Obat |
Tablet |
Betablok untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori D: Studi klinis pada ibu hamil terbukti menunjukan risiko berbahaya pada janin. Peringatan Menyusui Kandungan dalam Betablok dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. |
Pengertian Betablok
Betablok adalah obat yang mengandung atenolol sebagai zat aktifnya. Atenolol termasuk antihipertensi golongan beta bloker yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Obat ini bekerja dengan menghentikan rangsangan pada reseptor beta 1 pada jantung. Hal ini akan membuat tekanan darah menurun karena kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung berkurang serta mengurangi kerja jantung sehingga dapat mencegah angina (nyeri dada akibat kurangnya aliran darah ke jantung) dan infark miokard.
Tersedia dalam dosis Betablok 50 mg dan Betablok 100 mg. Berikut info lengkap seputar Betablok.
Artikel lainnya: Sakit Kepala Gara-Gara Hipertensi, Apa Mungkin?
Keterangan
- Golongan : Obat Keras
- Kelas Terapi : Obat Hipertensi
- Kandungan : Atenolol 50 mg, Atenolol 100 mg
- Kemasan : Boks, strip @ 10 tablet
- Farmasi : Kalbe Farma
- Harga Betablok : Rp 36.000 – Rp 89.000 per boks isi 30 tablet
Kegunaan Betablok
Betablok digunakan untuk terapi hipertensi, angina pektoris, dan pengobatan pasca infark miokard.
Dosis & Cara Penggunaan Betablok
Betablok merupakan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter.
Dosis Betablok bervariasi tergantung tujuan pengobatan dan kondisi pasien. Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini. Berikut penggunaannya secara umum:
Tujuan : Hipertensi
Bentuk : Tablet
- Dewasa: dosis awal: 25 – 50 mg per hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg per hari disesuaikan dengan respon medis
Tujuan : Angina Pektoris
Bentuk : Tablet
- Dewasa: dosis awal: dosis 50 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 100 mg per hari dengan jarak pemberian 1 minggu dari dosis awal jika ditoleransi. Dosis dapat ditingkatkan hingga 200 mg per hari disesuaikan dengan respon medis
Tujuan : Post Infark Myocard
Bentuk : Tablet
- Dewasa: dosis 100 mg per hari dapat diberikan dalam dosis tunggal atau dalam dosis terbagi, durasi terapi 6 – 9 hari setelah kejadian infark miokard
Cara Menggunakan Betablok
- Gunakan Betablok sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
- Betablok dapat diminum sebelum atau setelah makan. Minumlah obat ini utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan, lalu minumlah Betablok dengan segelas air.
- Disarankan untuk mengonsumsi obat di waktu yang sama. Apabila kamu lupa mengonsumsi obat, maka segera minum jika jeda dengan waktu minum selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda dengan waktu minum berikutnya singkat, maka lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan
- Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi ke dokter terlebih dahulu
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat
Artikel lainnya: Daftar Komplikasi Hipertensi yang Mesti Diwaspadai
Cara Penyimpanan
Simpan Betablok pada suhu 20 - 25 derajat Celcius, di tempat yang kering, terhindar dari cahaya matahari langsung, dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Betablok
Berikut efek samping yang terjadi selama terapi Betablok
- Bradikardia
- Gagal jantung
- Hipotensi
- Bronkospasme
- Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, nyeri perut, diare atau konstipasi
- Rasa lelah
- Pusing dan sakit kepala
- Gangguan tidur
- Ruam kulit
Overdosis
Penggunaan dosis berlebih pada Betablok dapat memperburuk timbulnya efek samping, seperti gejala diawali dengan bradikardi, hipotensi, bronkospasme dan hipoglikemia.
Segera pergi ke unit kegawatdaruratan terdekat apabila ditemui gejala tersebut. Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan apabila kamu memiliki kondisi:
- Hipersensitif terhadap Atenolol
- Asma
- PPOK
- Gagal jantung tidak terkontrol
- Bradikardi
- Hipotensi
- Syok kardiogenik
- Bronkospasme
- Asidosis metabolik
Interaksi Betablok dengan Obat Lainnya
Informasikan pada dokter mengenai semua obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Betablok dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:
- Pemberian bersama obat antiaritmia lain, seperti quinidine, disopyramide, propafenon dapat meningkatkan efek negatif inotropik atau menurunkan kontraksi otot
- Penggunaan bersama antagonis kalsium, seperti diltiazem atau verapamil dapat meningkatkan risiko hipotensi berat
- Memperburuk gagal jantung apabila diberikan bersama antihipertensi klonidin atau metildopa
- Meningkatkan risiko bradikardi apabila diberikan bersama digoksin
- Pemberian bersama OAINS (obat anti inflamasi non steroid) seperti aspirin dan ibuprofen dapat mengurangi efek antihipertensi dan meningkatkan risiko kerusakan ginjal
- Obat anti hipertensi golongan beta bloker lainnya seperti bisoprolol, metoprolol dapat meningkatkan risiko efek samping yang merugikan.
List di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Betablok. Maka diingatkan untuk menginformasikan pada dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Tidak semua obat berinteraksi dengan Betablok, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu.
Peringatan dan Perhatian
- Sebelum mengonsumsi obat ini sebaiknya informasikan pada dokter jika kamu memiliki riwayat alergi. Obat ini mungkin memiliki zat tambahan yang dapat memicu reaksi alergi. Tanyakanlah kepada apoteker untuk penjelasan lebih detailnya
- Informasikan pada dokter tentang kesehatan dan riwayat kesehatan kamu, terutama:
- Asma dan penyakit paru lainnya
- Diabetes
- Myasthenia gravis
- Gangguan hati dan ginjal
- Informasikan pada dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini bersama dengan obat lain baik kimiawi maupun herbal
- Obat ini dapat menyebabkan pusing. Hindari melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi, seperti berkendara atau mengoperasikan mesin
- Informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah sedang hamil, persiapan kehamilan, atau menyusui. Kondisi ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya
- Disarankan untuk menjalani hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi konsumsi garam, serta olahraga ringan untuk mengoptimalkan terapi
Artikel lainnya: Kangkung Bisa Sebabkan Hipertensi?
Kategori Kehamilan
Kategori D
Studi klinis pada ibu hamil terbukti menunjukan risiko berbahaya pada janin.
Peringatan Kehamilan
Obat hanya diberikan pada kondisi darurat atau mengancam jiwa ketika obat yang lebih aman tidak tersedia bagi ibu hamil.
Peringatan Menyusui
Kandungan dalam Betablok dapat terserap ke dalam asi. Konsultasikan dengan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui
Penyakit Terkait
- Hipertensi
- Angina pektoris
- Infark miokard
Rekomendasi Obat sejenis Betablok
- Farnormin
- Hiblok
- Internolol
- Lotenac
- Tenor min
- Zumablok
Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan nikmati kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
Drugs. Juli 2023. Atenolol
Informasi Spesialite Obat Indonesia Edisi 53 (2021) Betablok
Medscape. Drugs & Disease. Juli 2023. Atenolol (Rx)