Pengertian
Farnormin adalah obat berbentuk tablet yang mengandung Atenolol dan diproduksi oleh Pratapa Nirmala. Farnormin digunakan sebagai pengobatan hipertensi untuk menurunkan tekanan darah dan Angina Pektoris. Angina pektoris adalah rasa nyeri pada dada yang terjadi saat aliran darah dan oksigen menuju otot jantung tersendat atau terganggu, khususnya saat arteri jantung mengeras atau menyempit. Mekanisme kerja obat ini bekerja dengan menghalangi aksi bahan kimia alami tertentu dalam tubuh seperti epinefrin, pada jantung dan pembuluh darah. Efek ini menurunkan denyut jantung, tekanan darah dan ketegangan pada jantung.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kategori: Beta-Blockers
- Kandungan: Atenolol 50 mg
- Bentuk: Tablet
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box, Strip @ 10 Tablet
- Farmasi: Pratapa Nirmala.
Kegunaan
Farnormin digunakan untuk menurnkan tekanan darah tinggi dan mengobati angina pektoris.
Dosis & Cara Penggunaan
Obat Keras. Harus gengan Resep Dokter.
- Hipertensi: dosis 50 mg / hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg / hari sesudah 2 minggu, jika diperlukan.
- Angina Pektoris: 100 mg per hari.
- Dapat diminum bersamaan dengan makanan atau tanpa makanan.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Hipotensi (tekanan darah rendah)
- Bradikardia (denyut jantung rendah)
- Mual dan muntah
- Mengantuk
- Lemas
- Pusing
- Vertigo (pusing berputar)
- Diare
- Depresi.
Kontraindikasi
Jangan diberikan pada pasien penderita gagal jantung, asma bronkial, syok kardiogenik dan sinus bradikardia.
Interaksi Obat
- Jika dikonsumsi dengan reserpine dapat meningkatkan risiko hipotensi (tekanan darah rendah) dan bradikardia (denyut jantung lambat).
- Jika dikonsumsi dengan obat antiinflamasi nonsteroid dapat menyebabkan efek atenolol berkurang.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Farnormin ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).
Overdosis
- Gejala overdosis Farnormin antara lain bradikardia, hipotensi, bronkospasme, dan gagal jantung akut; hipoglikemia, gangguan konduksi, penurunan kontraktilitas jantung, penyumbatan jantung, syok, dan henti jantung juga dapat terjadi.
- Penatalaksanaan: pengobatan simtomatik dan suportif. Bilas lambung atau arang aktif dapat digunakan dalam overdosis atenolol akut. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.