Obat Hipertensi

Tensiphar

Klikdokter, 18 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Tensiphar digunakan untuk mengobati hipertensi, gagal jantung kongestif, infark miokard akut, dan angina pectoris (angin duduk).

Pengertian

Tensiphar merupakan salah satu Sediaan Tablet yang mengandung Lisinopril, obat ini diproduksi oleh Actavis. Lisinopril yang digunakan untuk mengobati hipertensi (tekanan darah tinggi), gagal jantung kongestif, infark miokard akut, dan angina pectoris (angin duduk). Obat ini juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi dapat mencegah dan mengurangi resiko stroke, serangan jantung dan masalah ginjal.

Keterangan

  • Golongan : Obat Keras.
  • Kelas Terapi : ACE Inhibitor.
  • Kandungan : Lisinopril 10 mg;  Lisinopril 5 mg
  • Bentuk : Tablet
  • Satuan Penjualan : Strip.
  • Kemasan : Box, 3 Strip @10 Tablet.
  • Farmasi : Actavis.
  • Harga: Rp 25.000 - Rp 50.000 / Strip

Kegunaan

Tensiphar digunakan untuk mengobati hipertensi, gagal jantung kongestif, infark miokard akut, dan angina pectoris (angin duduk).

Dosis & Cara Penggunaan

Tensiphar merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras. Harus berdasarkan resep dokter.

  • Untuk hipertensi esensial : awal 10 mg. Pemeliharaan : 20 mg dosis tunggal. Dosis dapat ditingkatkan bila tidak diperoleh respon yang diinginkan sesudah 2-4 minggu. Maksimal 80 mg/hari.
  • Untuk pasien yang hipersensitif dimana pemberian diuretik tidak dapat dilanjutkan : awal 5 mg.
  • Untuk hipertensi renovaskular : awal 2.5-5 mg/hari.
  • Untuk terapi tambahan bersama diuretik dan digitalis untuk gagal jantung kongestif : awal 2.5 mg/hari.
  • Pemeliharaan : 5-20 mg/hari dosis tunggal.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Tensiphar, yaitu:

  • Gangguan pencernaan: mual, muntah, dan diare.
  • Infeksi saluran pernafasan atas.
  • Ruam.
  • Hipotensi (tekanan darah rendah).
  • Sakit kepala, pusing.
  • Kelelahan.
  • Disfungsi atau gangguan fungsi ginjal.
  • Efek ortostatik (penurunan tekanan darah yang terjadi tiba-tiba saat berubah posisi dari telentang ke posisi duduk atau tegak).
  • Hiperkalemia (jumlah kalium yang terdapat di dalam darah berada pada kadar yang lebih tinggi dari normal).
  • Angioedema (pembengkakan di bawah kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi) pada usus.
  • Batuk terus-menerus dan non-produktif batuk kering.
  • Nyeri pada perut dan dada.

Overdosis
Penggunaan Lisinopril yang berlebihan dapat menimbulkan gejala hipotensi, syok sirkulasi, takikardia, palpitasi, bradikardia, hiperventilasi, gagal ginjal, gangguan elektrolit, cemas, pusing dan batuk.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Tensiphar pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Riwayat hipersensitif (reaksi alergi berlebih) terhadap Lisinopril atau obat-obat yang termasuk ACE inhibitor lain.
  • Wanita Hamil.
  • Riwayat angioedema (herediter atau idiopatik).
  • Penderita diabetes melitus dan sedang menggunakan obat-obatan yang mengandung aliskiren, jangan menggunakan Lisinopril.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Tensiphar:

  • Dapat meningkatkan efek hipotensi dengan diuretik.
  • Dapat meningkatkan risiko fungsi ginjal kerusakan dan mengurangi efek antihipertensi dengan NSAID.
  • Dapat meningkatkan kadar serum dan toksisitas lithium.
  • Peningkatan risiko hiperkalemia dengan diuretik K-sparing dan suplemen K.
  • Dapat meningkatkan reaksi nitritoid emas Na thiomalate.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Tensiphar ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).