Obat Jantung

Fargoxin

Fargoxin adalah obat dengan kandungan digoksin untuk meningkatkan kekuatan kontraksi jantung dan mengontrol ritme jantung abnormal. Obat initersedia dalam bentuk sediaan injeksi dan tablet.

Fargoxin

Fargoxin

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Obat jantung

Dikonsumsi oleh

Anak-anak dan dewasa

Bentuk obat

Tablet dan cairan Injeksi

Fargoxin untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: Studi reproduksi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tidak ada studi pada manusia, dan manfaat penggunaan obat pada wanita hamil mungkin dapat diterima meskipun ada risiko potensial.


Peringatan menyusui: Kandungan obat dapat terekskresi keluar melalui air susu ibu (ASI) dalam jumlah yang sangat kecil. Obat dapat diberikan berdasarkan pertimbngan dokter.

Pengertian Fargoxin

Fargoxin adalah obat yang mengandung digoxin, termasuk kedalam golongan glikosida jantung. Faxigon diresepkan untuk mengelola gagal jantung ringan hingga sedang serta mengontrol kecepatan denyut jantung pada pasien dengan fibrilasi atrium kronis.

Fargoxin bekerja dengan cara meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dengan menghambat enzim natrium-kalium adenosinetriphosphatase (Na+/K+ ATPase) di sel miokard, yang mengurangi gejala sesak napas dan kelelahan pada pasien gagal jantung.

Obat ini juga memiliki efek vagomimetik, yang memperlambat konduksi listrik melalui nodus atrioventrikular (AV) dan menyebabkan denyut jantung menurun, terutama pada kondisi fibrilasi atrium.

Fibrilasi atrium juga disebut sebagai gangguan irama jantung pada serambi jantung (atrium) sehingga berdenyut tidak beraturan. Fargoxin adalah obat yang diproduksi oleh PT Pratapa Nirmala yang dibuat dalam bentuk sediaan tablet dan injeksi. Pemberian diawasi dengan ketat oleh dokter.

Artikel lainnya: Menyingkap Faktor Risiko Gagal Jantung di Usia Muda

Keterangan Obat Fargoxin

Fargoxin injeksi

  • Golongan: Keras
  • Kelas terapi: Glikosida jantung
  • Kandungan: Digoxin 0.25 mg
  • Kemasan: Dus, 5 ampul @2 mL
  • Produksi: PT Pratapa Nirmala
  • Harga Fargoxin injeksi: Rp.67.950/boks

Fargoxin tablet

  • Golongan: Keras
  • Kelas terapi: Glikosida jantung
  • Kandungan: Digoxin 0.25 mg
  • Kemasan: Dus, 10 strip @10 tablet
  • Produksi: PT Pratapa Nirmala
  • Harga Fargoxin injeksi: Rp.57.000/boks

Kegunaan Fargoxin

Fargoxin digunakan meningkatkan kontraksi jantung sehingga aliran darah mengalir lebih efektif, yang bermanfaat untuk mengobati keluhan pada pasien dengan kondisi berikut:

  • Gagal jantung (kondisi organ jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh).
  • Gangguan irama jantung terkait fibrilasi atrium (kondisi serambi (atrium) jantung berdenyut dengan tidak beraturan dan cepat).

Dosis dan Aturan Pakai Fargoxin

Fargoxin termasuk pada golongan obat keras, yang hanya dapat didapatkan melalui resep dokter. Berikut adalah aturan dosis penggunaan obat Fargoxin tablet dan injeksi secara umum:

Tujuan: Gagal jantung atau fibrilasi atrium

Bentuk: Fargoxin tablet

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa: Dosis awal biasanya 0,125–0,25 mg per hari.
  • Anak-anak: Dosis dihitung berdasarkan berat badan dan fungsi ginjal.

Tujuan: Gagal jantung

Bentuk: Fargoxin injeksi

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa: Dosis awal400–600 mcg (0,4–0,6 mg) diberikan sebagai dosis pertama. Dilanjutkan 100–300 mcg (0,1–0,3 mg) dapat diberikan setiap 6–8 jam hingga respons klinis tercapai. Total dosis: 600–1.000 mcg (0,6–1 mg) pada pasien dengan berat badan normal. Dosis pemeliharaan 125–250 mcg (0,125–0,25 mg) sekali sehari, disesuaikan dengan fungsi ginjal dan kadar serum.
  • Anak-anak: Dosis awal20–30 mcg/kg berat badan (BB), diberikan dalam dosis terbagi. Dosis pemeliharaan 5–10 mcg/kg BB per hari sebagai dosis tunggal atau dibagi dalam dua dosis.

Tujuan: Fibrilasi atrium

Bentuk: Fargoxin injeksi

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa: 400–600 mcg (0,4–0,6 mg) IV, dapat dilanjutkan 100–300 mcg setiap 6–8 jam hingga tercapai kontrol denyut ventrikel. Dosis pemeliharaan 125–250 mcg (0,125–0,25 mg) sekali sehari, disesuaikan dengan fungsi ginjal dan kadar serum.
  • Anak-anak: 10–15 mcg/kg BB, diberikan secara perlahan. Dosis pemeliharaan 5–10 mcg/kg BB per hari sebagai dosis tunggal atau dibagi dalam dua dosis.

Cara Menggunakan

Gunakan Fargoxin sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat. Berikut adalah aturan pakai Fargoxin yang perlu Kamu patuhi:

Fargoxin injeksi

  • Fargoxin diberikan melalui suntikan intravena (langsung ke pembuluh darah) yang dilakukan oleh tenaga medis profesional, seperti dokter atau perawat.
  • Dosis disesuaikan dengan kebutuhan klinis, kondisi fisik pasien, serta respons tubuh pasien terhadap obat.
  • Obat berupa larutan injeksi yang diberikan secara perlahan untuk mencegah efek samping seperti aritmia atau hipotensi.
  • Lakukan pemantauan ketat terhadap tanda vital (denyut jantung, tekanan darah, dan EKG) dilakukan selama dan setelah pemberian.

Fargoxin tablet

  • Fargoxin tablet dapat diminum utuh dengan segelas air putih dengan atau tanpa makanan.
  • Jangan mengunyah, membelah, menghancurkan obat.
  • minum obat pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga konsistensi kadar obat dalam tubuh.
  • Jangan menghentikan atau mengubah dosis obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena hal ini dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang serius.

Apabila Kamu lupa menggunakan obat, segera pakai obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jedanya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.

Cara Penyimpanan

Simpan Fargoxin pada suhu ruangan 25°C. Simpan di tempat yang kering, jauh dari kelembapan berlebih, dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Fargoxin injeksi yang belum digunakan simpan dalam kemasan aslinya untuk melindungi dari paparan cahaya langsung, karena cahaya dapat memengaruhi stabilitas obat.

Fargoxin yang belum dibuka dari kemasan primernya dapat digunakan hingga batas waktu kedaluwarsa berakhir. Sementara Fargoxin dalam bentuk tablet memiliki waktu kedaluwarsa ≥ 1 tahun, maka obat hanya dapat dikonsumsi selama 1 tahun.

Kamu dapat sesuaikan dengan informasi yang tersedia pada kemasan obat. Namun, segera hentikan penggunaan obat bila kondisi fisik mengalami perubahan dari segi bentuk, warna, dan bau.

Apabila obat berlebih dan tidak digunakan lagi, jangan buang limbahnya sembarangan. Pisahkan obat dari produk lainnya dan musnahkan dengan prosedur yang tepat atau dapat Kamu tanyakan pada apoteker.

Artikel lainnya: Beda Serangan Jantung, Gagal Jantung, dan Henti Jantung

Efek Samping Fargoxin

Berbagai efek samping dapat terjadi karena penggunaan dosis tinggi. Ini meliputi beberapa kondisi berikut:

Selain itu, efek samping lain juga dapat ditimbulkan seperti gangguan saluran cerna dan sistem saraf pusat serta keluhan yang timbul akibat penggunaan obat dalam jangka lama, antara lain:

Overdosis

Apabila digunakan berlebihan, overdosis Fargoxin bisa memicu gejala seperti:

  • Hilangnya nafsu makan
  • Mual
  • Muntah
  • Terasa sangat kelelahan
  • Denyut jantung sangat cepat (takikardia ventrikel)

Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Interaksi Fargoxin dengan Obat Lain

Fargoxin dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika pemakaian bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:

  • Pemberian bersama dengan obat antijamur golongan azole dan antibiotik eritromisin dapat meningkatkan kadar obat Fargoxin.
  • Dapat menurunkan kadar obat fargoxin karena mempercepat metabolisme bila diberikan bersama dengan rifampisin.
  • Penggunaan bersama dengan obat quinidine dan dronedarone dapat meningkatkan kadar obat ini dalam darah, sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya efek samping.
  • Pemberian kalsium intravena bersamaan dengan obat ini sebaiknya dihindari, karena kombinasi ini dapat memperburuk risiko gangguan irama jantung (aritmia).
  • Sebaiknya hindari kombinasi dengan obat loop diuretik dapat menyebabkan kadar kalium dalam darah menjadi terlalu rendah (hipokalemia), yang meningkatkan risiko toksisitas.

Peringatan dan Perhatian

Lansia dan anak-anak lebih rentan terhadap efek samping dan toksisitas Fargoxin. Penyesuaian dosis dan pemantauan ketat diperlukan pada kelompok usia ini.

Penting untuk melakukan pemantauan kadar obat secara berkala karena obat memiliki jendela terapeutik yang sempit yang berisiko menyebabkan toksisitas.

Terjadinya gangguan irama jantung menjadi salah satu efek samping pada obat, sehingga perlu dilakukan pemantauan elektrokardiografi (EKG) untuk melihat fungsi jantung selama terapi berlangsung.

Ketidakseimbangan elektrolit, seperti hipokalemia, hipomagnesemia, atau hiperkalsemia, dapat meningkatkan risiko toksisitas obat. Pastikan kadar elektrolit dalam darah tetap stabil, terutama jika Kamu juga menggunakan diuretik.

Penyesuain dosis sebaiknya dilakukan pada pasien gangguan ginjal untuk mencegah akumulasi obat yang dapat meningkatkan risiko efek toksik.

Kontraindikasi

Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Fargoxin:

  • Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas atau reaksi alergi, pada obat Fargoxin yang dapat menimbulkan menimbulkan gatal, pembengkakan, dan sesak napas.
  • Fibrilasi ventrikel (VF) atau gangguan irama jantung ventrikel yang tidak stabil.
  • Hipokalemia (kadar kalium rendah dalam darah).
  • Hipomagnesemia (kadar magnesium rendah dalam darah).
  • Peradangan akut pada otot jantung (miokarditis akut).

Artikel lainnya: Tips Mengurangi Risiko Komplikasi Akibat Gagal Jantung Kiri

Kategori Kehamilan dan Menyusui

Fargoxin masuk kategori C untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, studi pada hewan telah menunjukkan adanya efek buruk terhadap janin (misalnya, teratogenik atau efek yang merugikan perkembangan janin). Akan tetapi, belum ada studi yang memadai dan terkendali pada manusia.

Obat harus digunakan hati-hati dan pemilihan obat harus mempertimbangkan manfaat klinis obat pada ibu hamil dan risiko yang mungkin terjadi pada janin. Sebaiknya pemberian obat di bawah pengawasan dokter, terutama jika digunakan dalam jangka panjang atau pada trimester awal kehamilan.

Obat diketahui dapat tersalur kepada bayi melalui ASI dalam jumlah yang sangat kecil, jauh di bawah dosis pemeliharaan bayi yang biasanya diresepkan.

Seharusnya tidak menimbulkan efek farmakologis yang signifikan pada bayi yang disusui. Namun, pemberian obat kepada ibu menyusui harus hati-hati untuk meminimalkan potensi risiko.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis Fargoxin

Ingin tahu lebih banyak informasi seputar #JagaSehatmu dan keluarga di rumah? Yuk, download aplikasi media kesehatan KlikDokter sekarang juga! Jika Kamu membutuhkan informasi seputar obat maupun informasi seputar penyakit, tersedia kolom pencarian yang memudahkan Kamu untuk mengakses informasi lebih dalam.

(APR)

Baca Juga

Apa Kaitannya Tembakau Dengan Sakit Jantung?

Apa Kaitannya Tembakau Dengan Sakit Jantung?

Dalam rangka memperingati Hari Bebas Tembakau Sedunia, sejauh mana Kamu mengetahui kaitan antara merokok dan penyakit jantung?

Mengenal Kondisi Aritmia yang Bisa Bikin Kamu Kelelahan

Mengenal Kondisi Aritmia yang Bisa Bikin Kamu Kelelahan

Aritmia adalah kondisi medis di mana irama jantung tidak normal. dr. Atika akan membahas tanda-tanda, gejala, dan cara mencegah aritmia, termasuk kapan kondisi ini memerlukan perawatan medis.

Mengenal Perbedaan Gagal Jantung Sistolik dan Diastolik

Mengenal Perbedaan Gagal Jantung Sistolik dan Diastolik

Gagal jantung sistolik dan diastolik merupakan dua jenis gangguan yang menyerang jantung sebelah kiri. Ketahui perbedaan keduanya lewat ulasan berikut ini

Ini Alasan Penderita Gagal Jantung Rentan Mengalami Depresi

Ini Alasan Penderita Gagal Jantung Rentan Mengalami Depresi

Karena beberapa alasan, penderita gagal jantung lebih rentan mengalami depresi. Kira-kira, alasan apa saja yang dimaksud? Cari tahu jawabannya lewat fakta medis berikut!

10 Macam Penyakit Jantung yang Paling Sering Terjadi

10 Macam Penyakit Jantung yang Paling Sering Terjadi

Ada macam-macam penyakit jantung yang paling sering terjadi dan perlu diketahui. Beda jenis, beda pula perawatannya. Apa saja? Yuk simak penjelasan lengkapnya.