Lasix
Golongan |
obat keras |
Kategori obat |
obat hipertensi |
Dikonsumsi oleh |
dewasa |
Bentuk obat |
tablet dan injeksi |
Lasix untuk ibu hamil dan menyusui |
kategori C: studi pada hewan uji menunjukkan adanya risiko berbahaya pada janin. Namun, tidak ada studi yang terkontrol pada wanita hamil. peringatan menyusui: Lasix diketahui dapat terserap ke dalam ASI, jangan menggunakan Lasix sebelum berkonsultasi dengan dokter. |
Pengertian Lasix
Lasix adalah obat untuk mengatasi edema (penumpukan cairan di dalam jaringan tubuh) yang biasanya disebabkan oleh hipertensi, penyakit jantung, penyakit liver, atau penyakit ginjal.
Kandungan utama dari Lasix adalah furosemide, dan termasuk dalam kelas obat diuretik. Cara kerja dari obat Lasix, yaitu meningkatkan produksi dan aliran urine. Dengan begitu, air dan natrium yang berlebih di dalam tubuh dapat dikeluarkan.
Kamu mungkin pernah mendengar jika obat diuretik, seperti Lasix digunakan untuk menyamarkan hasil tes urine yang dilakukan untuk pengecekan penggunaan narkoba. Perlu diingatkan bahwa tidak ada indikasi penggunaan obat diuretik untuk menghilangkan kandungan obat tersebut dalam tubuh.
Lasix dapat digunakan secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain. Kamu dapat menemukan Lasix di apotek maupun rumah sakit dalam sediaan tablet dan injeksi.
Artikel Lainnya: Penyebab Kaki Bengkak dan Cara Mengatasinya
Keterangan Obat Lasix
1. Lasix Tablet
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: obat hipertensi
- Kandungan Lasix: furosemide 40 mg
- Kemasan: box, 1 strip @10 tablet
- Produksi: Aventis Indonesia Farma
- Harga Lasix tablet: Rp 64.000-Rp 97.000/strip
2. Lasix Injeksi
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: obat hipertensi
- Kandungan Lasix: furosemide 20 mg/2 mL
- Kemasan: box, 5 ampul @2 mL
- Produksi: Aventis Indonesia Farma
- Harga Lasix Injeksi: Rp 17.000-Rp 27.000/Ampul
Kegunaan Lasix
Manfaat Lasix adalah mengatasi edema yang diakibatkan oleh masalah kesehatan berikut:
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Penyakit jantung, seperti gagal jantung
- Oliguria (volume urine sangat sedikit)
- Penyakit ginjal, contohnya gagal ginjal
- Penyakit hati, misalnya sirosis
- Edema paru
Dosis dan Aturan Pakai Lasix
Lasix tergolong obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan Lasix secara umum:
Tujuan: mengatasi edema karena gagal jantung kongestif, sirosis, atau penyakit ginjal
Bentuk: tablet
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: berikan obat 40 mg sebanyak, 1 kali per hari.
- Dosis lanjutan: dosis dapat diturunkan jika ada perbaikan menjadi 20 mg, 1 kali per hari. Bisa juga 40 mg setiap 2 hari sekali, jika semakin parah dosis maksimal 80 mg per hari.
- Anak-anak: 1-3 mg/kg BB per hari. Dosis maksimal 40 mg/hari.
Tujuan: hipertensi
Bentuk: tablet
Dosis yang direkomendasikan: Dewasa berikan obat 40–80 mg sebanyak 1 kali per hari. Dapat dikombinasikan dengan obat antihipertensi lainnya.
Tujuan: oliguria pada gagal ginjal
Bentuk: tablet
Dosis yang direkomendasikan: Dewasa berikan obat awal 250 mg, jika diperlukan 250 mg bisa diberikan lagi setiap 4-6 jam, dosis maksimal 1500 mg/hari.
Tujuan: mengatasi edema paru akut
Bentuk: injeksi
Dosis yang direkomendasikan: Dewasa berikan obat 40 mg diberikan perlahan melalui infus selama 1-2 menit. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 80 mg jika dibutuhkan.
Tujuan: mengatasi edema karena gagal jantung kongestif, sirosis, atau penyakit ginjal
Bentuk: injeksi
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: berikan obat 20-50 mg diberikan secara perlahan.
- Dosis lanjutan: dosis dapat ditingkatkan 20 mg setiap 2 jam jika diperlukan. Dosis maksimal 1.500 mg per hari.
- Anak-anak: 0,5-1,5 mg/kg BB per hari. Dosis maksimal 20 mg/hari.
Cara Menggunakan Lasix
Gunakan Lasix sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
Berikut adalah aturan pakai Lasix yang perlu kamu patuhi:
- Ikuti instruksi dari dokter dan informasi yang ada dalam label kemasan obat.
- Lasix tablet dapat diminum sebelum makan ataupun setelah makan.
- Konsumsi obat secara teratur pada waktu yang sama, dan harus dihabiskan.
- Apabila kamu lupa minum obat, segera pakai obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jeda dengan waktu pemberian sudah dekat, maka lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
- Lasix Injeksi hanya dapat diberikan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi kepada dokter untuk menghindari efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat.
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan.
- Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi kepada dokter.
Cara Penyimpanan
Simpan obat Lasix pada suhu 20-25° Celsius, di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Selain itu, pastikan untuk hindarkan obat dari jangkauan anak-anak.
Obat dapat digunakan hingga waktu kedaluwarsa yang tercantum di kemasan obat. Bila kamu mendapati perubahan pada rasa, warna, dan bau obat, hentikan penggunaan obat.
Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Edema atau Pembengkakan pada Tubuh
Efek Samping Lasix
Beberapa efek samping Lasix yang sering terjadi, antara lain:
- Sering buang air kecil
- Sembelit
- Sakit perut
- Diare
- Penglihatan buram
- Gangguan pendengaran
- Tinnitus (telinga berdenging)
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Mulut terasa kering
Overdosis
Apabila digunakan berlebihan, overdosis Lasix bisa memicu gejala seperti:
- Dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)
- Hipotensi (tekanan darah rendah)
- Hipokalemia (kadar kalium rendah dalam darah)
- Takikardia (denyut jantung sangat cepat)
- Muntah darah
- Sakit dada
- Kulit melepuh atau mengelupas
- Ruam dan gatal pada kulit
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Obat Lasix dengan Obat Lain
Informasikan dokter mengenai semua obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Lasix dapat menurunkan efektifitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:
- Risiko terjadinya hipotensi apabila obat digunakan dengan obat antihipertensi lain.
- Terjadinya hipokalemia yang lebih berat apabila obat digunakan bersama amphotericin B, carbenoxolone, atau kortikosteroid
- Terjadi penurunan efektivitas Lasix bila obat dikombinasikan dengan antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Peringatan dan Perhatian
Beri tahu dokter jika kamu memiliki masalah ginjal atau hati sebelum menggunakan Lasix. Apabila kamu memiliki diabetes, disarankan untuk melakukan cek gula darah secara berkala.
Informasikan ke dokter jika kamu sedang hamil, menjalani program kehamilan, atau termasuk lansia maupun anak-anak.
Kontraindikasi Lasix
Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Lasix:
- Riwayat hipersensitif terhadap Lasix
- Pasien gagal ginjal
Artikel Lainnya: Obat Diuretik Alami untuk Atasi Bengkak Akibat Penumpukan Cairan
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Obat Lasix masuk kategori C untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, studi pada hewan percobaan memperlihatkan risiko terhadap janin, belum tersedia penelitian pada wanita hamil.
Informasikan dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan. Terapi akan dipertimbangkan tergantung kondisi kehamilan kamu.
Selain itu, Lasix diketahui dapat terdistribusi ke dalam ASI atau tidak. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Sirosis
- Gagal ginjal
- Gagal jantung
- Edema paru
- Oliguria
Rekomendasi Obat Sejenis Lasix
Ingin tahu lebih banyak informasi seputar #JagaSehatmu? Yuk, download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Kamu bisa membeli berbagai obat di KALStore kapanpun dan di manapun.
(APR)
- Drugs.com. 05 September 2023. Furosemide
- Medscape. 05 September 2023.Furosemide
- MIMS Indonesia. 05 September 2023.Furosemide