Simvastatin
Golongan | Obat Keras (Perlu Resep Dokter) |
Kategori Obat | Agen Dislipidemik |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan Anak |
Bentuk obat | Tablet Salut Selaput |
Simvastatin untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori X: Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia. Risiko penggunaan obat ini pada wanita hamil jelas melebihi manfaat yang diharapkan. Peringatan Menyusui: Obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan wanita usia subur yang memiliki kemungkinan hamil. |
Merek Dagang
Lipivast, Rechol, Zochol, Simvasto, Simvastal, Esvat, Selvas
Pengertian
Simvastatin adalah obat generik yang digunakan untuk mengatasi hiperlipidemia; menurunkan kolesterol dan lemak jahat (seperti LDL, trigliserida); serta meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah.
Obat ini dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, serta mencegah stroke dan serangan jantung.
Efektivitas obal kolesterol ini akan makin terlihat jika dibarengi dengan gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur, membatasi makan berlemak, diet sehat, dan istirahat cukup.
Cek penjelasan lengkap Simvastatin obat apa di bawah ini.
Keterangan
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Agen dislipidemik
- Kandungan: Simvastatin 10 mg; Simvastatin 20 mg
- Kemasan: Strip @10 tablet salut selaput
- Farmasi: Hexpharm; Dexa Medica; Graha Farma; Kimia Farma; Novell Pharmaceutical Lab; Mulia Farma Suci; First Medifarma; Sanbe Farma; Pertiwi Agung; Errita Pharma; Rama Emerald Multi Sukses; Mersifarma Tirmaku Mercusana; Graha Farma; Tempo Scan Pacific; Yarindo Farmatama; Ifars; Mutifa Industri Farmasi
- Harga Simvastatin 10 mg: Rp2.500 - Rp13.000/strip
- Harga Simvastatin 20 mg: Rp4.000 - Rp25.000/strip
Kegunaan
Obat Simvastatin diindikasikan untuk menurunkan kadar kolesterol dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Artikel Lainnya: Makanan Penurun Kolesterol Tinggi yang Alami
Dosis dan Aturan Pakai
Simvastatin termasuk dalam golongan obat keras. Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter.
Berikut adalah anjuran umum dosis Simvastatin.
Tujuan: hiperkolesterolemia
Bentuk: tablet salut selaput
- Dosis awal: dosis 10 mg/hari diberikan pada malam hari
- Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang: dosis 5 mg/hari
- Pengaturan dosis dilakukan dengan jarak tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimal 40 mg/hari (diberikan malam hari)
- Lakukan pengukuran kadar lipid dengan jarak tidak kurang dari 4 minggu. Dosis disesuaikan dengan respons penderita
Cara Menggunakan
Konsumsi Simvastatin sesuai dengan petunjuk dokter.
Jangan mengurangi atau menambah dosis yang dikonsumsi tanpa petunjuk dokter.
Sebaiknya obat ini dikonsumsi pada sore hari, boleh dengan makanan atau tanpa makanan.
Untuk menghindari lupa mengonsumsi obat, sebaiknya Simvastatin dikonsumsi di jam yang sama setiap harinya.
Jika Anda lupa satu dosis, segera minum jika jeda dengan waktu minum selanjutnya masih lama. Jika waktunya sudah dekat, lupakan saja dosis yang tertinggal.
Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan. Jangan menghentikan pengobatan tanpa terlebih berkonsultasi dengan dokter.
Cara Penyimpanan
Simpan obat ini pada suhu di bawah 30 derajat Celsius.
Artikel Lainnya: Anak Kena Kolesterol Tinggi, Orang Tua Perlu Lakukan Ini
Efek Samping
Efek Samping yang mungkin timbul adalah:
- sakit kepala
- mual
- perut kembung, mulas, sakit perut
- diare /sembelit
- ruam kulit
- trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal)
- nyeri otot
- penglihatan kabur
- pusing
- disfungsi seksual
- insomnia
Kontraindikasi
Hindari penggunaan obat Simvastatin pada:
- Penderita penyakit hati akut atau peningkatan transaminase serum persisten yang tidak dapat dijelaskan.
- Pasien keturunan Tiongkok sebaiknya tidak menggunakan simvastatin 80 mg/hari dengan dosis modifikasi produk yang mengandung niacin (≥1 g).
- Simvastatin 80 mg tidak boleh dimulai pada pasien baru dan mereka yang menggunakan dosis rendah.
- Penggunaan bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 yang kuat, misalnya: itraconazole, ketoconazole, posaconazole, clarithromycin, erythromycin, telithromycin, nefazodone, penghambat protease HIV (seperti nelfinavir), boceprevir, telaprevir, gemfibrozil, ciclosporin, danazol, dan jus jeruk bali.
- Ibu hamil dan menyusui.
Artikel Lainnya: Pilihan Minyak Goreng yang Aman untuk Kolesterol Tinggi
Interaksi Obat
Beberapa obat dapat berinteraksi dengan Simvastatin. Berikut daftarnya untuk Anda.
- Dapat meningkatkan risiko perdarahan jika diberikan bersamaan dengan antikoagulan.
- Mengurangi kadar serum jika diberikan bersamaan dengan bosentan, efavirenz, dan rifampisin.
- Meningkatkan risiko miopati dan rhabdomiolisis jika diberikan bersamaan dengan kolkisin, amiodaron, verapamil, dan diltiazem.
- Meningkatkan risiko miopati jika diberikan bersamaan dengan amlodipine, asam fusidic.
- Potensi pengurangan efek sitotoksik rituximab.
- Meningkatkan hepatotoksisitas jika dikonsumsi bersama ezetimibe.
Selain itu, perlu dicatat pula, Simvastatin berpotensi fatal apabila dikonsumsi bersama dengan:
- itrakonazol
- ketoconazole
- posaconazole
- klaritromisin
- erythromycin
- telithromycin
- nefazodone
- niasazin,
- HIV protease inhibitor (misalnya: Nelfinavir)
- boceprevir
- telaprevir
- gemfibrozil
Peringatan dan Perhatian
Informasikan dokter jika Anda memiliki riwayat:
- alergi terhadap obat ini
- penyakit liver
- penyakit ginjal
- penyakit jantung
- penyakit tiroid
- diabetes
- kecanduan alkohol
Informasikan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, seperti suplemen, herbal, atau obat kimia lain, terutama antijamur golongan azole, seperti ketoconazole, antivirus untuk infeksi HIV, atau gemfibrozil.
Informasikan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau dalam program hamil.
Artikel Lainnya: Benarkah Telur Puyuh Bisa Tingkatkan Kolesterol dalam Tubuh?
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memasukkan Simvastatin ke dalam Kategori X.
Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia.
Risiko penggunaan obat ini pada wanita hamil jelas melebihi manfaat yang diharapkan.
Obat ini juga dikontraindikasikan pada wanita hamil dan wanita usia subur yang memiliki kemungkinan hamil.
Perhatian Menyusui
Simvastatin tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui.
Penyakit Terkait
- Kolesterol Tinggi
- Hiperlipidemia
- Penyakit jantung
Rekomendasi Obat Sejenis
Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(HNS/AYU)
Referensi:
- ISO Farmakoterapi (2013). Simvastatin
- MIMS Indonesia. Diakses 2021. Simvastatin
- Pusat Informasi Obat Nasional. Diakses 2021. Simvastatin