Pengertian
Granisetron adalah obat generik yang termasuk dalam golongan antagonis serotonin (5HT3) yang digunakan untuk pencegahan mual dan muntah akut dan delayed yang menyertai kemoterapi dan radioterapi.Selain itu juga digunakan untuk mengatasi mual dan muntah pasca bedah. Granisetron generik tersedia dalam bentuk sediaan tablet dan injeksi.
Keterangan
- Granisetron Injeksi
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antiemetik
- Kandungan: Granisetron HCl 1 Gram
- Bentuk: Injeksi
- Satuan Penjualan: Ampul
- Kemasan: Ampul @ 1 mL; Ampul @ 3 mL
- Farmasi: Ethica; Novell Pharmaceuticals; Pratama Nirmala; Otto Pharmaceuticals.
- Granisetron Tablet
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antiemetik
- Kandungan: Granisetron HCl 1 mg
- Bentuk: Tablet
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box, 1 Strip @10 Tablet
- Farmasi: Otto Pharmaceuticals; Pertiwi Agung.
Merk dagang yang beredar di Indonesia:
Gramet, Granon, Gravomit, Granesis, Granitron, Emegran.
Kegunaan
Granisetron digunakan untuk mencegah dan mengobati mual muntah akut yang berhubungan dengan kemoterapi dan radioterapi.
Dosis & Cara Penggunaan
Granisetron termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran resep dokter:
- Granisetron Injeksi
Dosis: 1-3 mg (10-40 mcg / kg berat badan) sebagai injeksi intravena lambat selama 30 detik atau diencerkan dalam cairan infus 20-50 mL selama 5 menit, sebelum kemoterapi.
Dosis tambahan, jika diperlukan, dapat diberikan setidaknya 10 menit setelah dosis terakhir. Maksimal: Seharusnya tidak melebihi 9 mg dalam 24 jam.
Harus dilakukan oleh Tenaga Medis Profesional. - Granisetron Tablet
Mual dan muntah berhubungan dengan kemoterapi kanker
Dewasa: 1-2 mg diberikan dalam 1 jam sebelum memulai kemoterapi, kemudian 2 mg setiap hari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi hingga 1 minggu setelah kemoterapi. Maksimal: 9 mg setiap hari. - Profilaksis mual dan muntah yang berhubungan dengan terapi radiasi
Dewasa: 2 mg sekali sehari setiap hari dalam 1 jam iradiasi.
Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 15-30°C, lindungi dari cahaya.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Granisetron, antara lain sakit kepala, sembelit, peningkatan transaminase hati.
Kontraindikasi:
Hindari penggunaan Granisetron pada pasien yang memiliki indikasi alergi terhadap Granisetron.
Interaksi obat:
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Granisetron:
Dapat meningkatkan klirens total plasma dengan fenobarb.
Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Granisetron ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).
Overdosis:
Gejala overdosis Granisetron antara lain akit kepala ringan. Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik (oleh tenaga medis).