Nilotinib
Golongan |
Obat keras |
Kategori obat |
Obat kemoterapi |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan anak |
Bentuk obat |
Kapsul |
Nilotinib untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori D: Terdapat bukti positif obat berisiko pada janin manusia. Peringatan Menyusui: Tidak ada informasi Nilotinib dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, konsultasikan dahulu kepada dokter. |
Merek Dagang
Tasigna
Pengertian
Nilotinib adalah obat yang digunakan dalam terapi pengobatan chronic myelogenous leukemia (CML). Penyakit ini merupakan sejenis kanker darah yang terjadi pada sumsum tulang.
Obat ini diresepkan pada pasien yang tidak dapat ditangani dengan Imatinib akibat hasil pengobatan yang tidak efektif atau efek merugikan yang dihasilkan.
Nilotinib bekerja dengan menghentikan pertumbuhan sel kanker. Mereka menghambat aktivitas tyrosin kinase dari sel kanker.
Nilotinib dapat digunakan pada pasien dewasa dan anak dengan usia diatas 1 tahun. Berikut info selengkapnya.
Keterangan
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: obat kemoterapi
- Kandungan: nilotinib 150 mg; nilotinib 200 mg
- Kemasan: boks, 7 blister @4 kapsul
- Farmasi: Novartis Indonesia
- Harga Nilotinib: Rp540.000 – 3.200.000 per strip
Artikel lainnya: Mengenal Jenis-Jenis Pengobatan Kanker Tiroid
Kegunaan
Nilotinib digunakan sebagai terapi target pada kanker darah jenis chronic myelogenous leukemia yang resisten terhadap Imatinib.
Dosis dan Aturan Pakai
Nilotinib termasuk obat keras, yakni dikhususkan untuk terapi kanker. Obat ini hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter.
Dosis Nilotinib berbeda pada tiap pasien, tergantung jenis kanker dan kondisi. Minta saran dokter kamu terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.
Tujuan: fase kronis chronic myelogenous leukemia
Bentuk: kapsul
- Dewasa: pada diagnosis baru, dosis 300 mg diminum 2 kali sehari
- Anak: pada diagnosis baru, ressiten terhadap terapi lain, dosis berdasarkan luas permukaan tubuh anak, yaitu dosis 230 mg/m2 diminum 2 kali sehari. Dosis maksimal 400 mg sebagai dosis tunggal
Tujuan: fase akselerasi chronic myelogenous leukemia
Bentuk: kapsul
- Dewasa: pada pasien yang resisten terhadap terapi lain, dosis 400 mg diminum 2 kali sehari.
Cara Menggunakan
- Gunakan Nilotinib sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Baca petunjuk pemakaian yang ada pada kemasan obat
- Cuci tangan terlebih dahulu dengan air bersih sebelum minum obat ini
- Nilotinib tidak boleh diberikan bersama dengan makanan. Kamu tidak dianjurkan makan selama 2 jam sebelum dan 1 jam sesudah minum obat
- Minumlah obat utuh dengan segelas air
- Disarankan untuk mengkonsumsi obat di waktu yang sama. Apabila lupa, maka minum jika jeda dengan waktu minum selanjutnya masih lama. Jika sudah singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis di waktu bersamaan
- Obat Nilotinib harus ditelan utuh, tidak boleh dikunyah, digerus, atau membelah cangkang kapsul
- Basuh dengan air bersih apabila terdapat serbuk obat mengenai kulit
- Jangan melebihkan/mengurangi dosis yang dianjurkan untuk mencegah efektivitas yang tidak tercapai atau menghindari efek samping obat
- Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi kepada dokter terlebih dahulu
Artikel lainnya: Jenis Terapi Alternatif untuk Pengobatan Kanker Paru
Cara Penyimpanan
- Simpan Nilotinib pada suhu ruang di bawah 30 derajat Celsius, di tempat yang sejuk dan kering, serta terlindung dari cahaya matahari langsun
- Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan
- Jangan simpan di tempat lembab seperti kamar mandi atau di dalam freezer
Efek Samping
Beberapa efek samping Nilotinib antara lain:
- Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, nyeri perut, diare, konstipasi
- Sakit kepala
- Ruam kulit
- Kulit kering
- Depresi
- Sulit tidur
- Lemas
- Berkeringat pada malam hari
- Pendarahan
- Nyeri pada bagian tertentu
Temui dokter apabila efek samping yang timbul dirasa amat mengganggu.
Overdosis
Gejala overdosis Nilotinib dapat berupa neutropenia (neutrofil (jenis sel darah putih) dalam darah amat rendah), mual, dan juga muntah yang tak kunjung mereda.
Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila terjadi perburukan efek samping atau keluhan tidak kunjung membaik.
Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan obat Nilotinib pada pasien dengan kondisi:
- Hipersensitif pada kandungan Nilotinib
- Hipokalemia
- Hipomagnesemia
- Sindrom perpanjangan interval QT
- Terapi bersama dengan obat inhibitor atau inducer CYP3A4, antiaritmia, obat yang memperpanjang interval QT
Interaksi Obat
Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter apabila kamu akan menggunakan Nilotinib bersamaan dengan obat-obat berikut:
- Obat yang menginhibisi CYP3A4 kuat seperti ketoconazole, itraconazole, voriconazole, klaritromisin, telitromisin, ritonavir
- Obat yang menginduksi CYP3A4, seperti fenobarbital, fenitoin, rifampicin, dan dexamethasone
- Antiaritmia, seperti amiodaron, disopiramid, prokainamid, kuinidin dan sotalol
- Obat yang dapat memperpanjang interval QT, seperti klorokuin, halofantrin, klaritromisin, haloperidol, dan metadon
- Antasida yang mengandung aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan simeticon
List di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Nilotinib. Maka diingatkan untuk memberi tahu dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal, atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Artikel lainnya: Mengenal Imunoterapi, Salah Satu Terapi untuk Mengobati Kanker
Peringatan dan Perhatian
- Sebelum mengonsumsi obat ini, informasikan dokter jika kamu memiliki riwayat alergi. Obat ini mungkin memiliki zat tambahan yang dapat memicu reaksi alergi
- Informasikan dokter riwayat kesehatan kamu, terutama:
- Pankreatitis
- Gangguan hati
- Mudah pendarahan
- Tumor yang membesar
- Gangguan pencernaan
- Retensi cairan
- Gangguan tumbuh dan kembang pada anak
- Gangguan jantung
- Intoleransi laktosa
- Selama terapi mungkin kamu perlu melakukan beberapa tes medis. Ikutilah instruksi yang diarahkan untuk memantau perkembangan pengobatan
- Informasikan dokter jika kamu dalam sedang hamil atau menyusui
- Hindari mengonsumsi makanan, minuman, atau suplemen yang mengandung anggur selama terapi dengan Nilotinib
- Apabila diharuskan menggunakan antasida maka disarankan untuk menjeda penggunaan antarobat setidaknya 2 jam
- Disarankan untuk tidak melakukan donor darah selama pengobatan atau 1 bulan setelah selesai pengobatan dengan Nilotinib
- Disarankan untuk tidak melakukan vaksinasi selama terapi dengan Nilotinib
- Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan Nilotinib bersama dengan obat lain, baik kimia maupun herbal
Kategori Kehamilan
Nilotinib tergolong ke dalam kategori D. Terdapat bukti positif adanya efek samping pada janin manusia.
Peringatan Kehamilan
Informasikan pada dokter apabila kamu sedang hamil maupun program hamil saat diresepkan Nilotinib.
Obat akan diberikan apabila khasiat dan keamanan memiliki efek yang lebih besar daripada risiko terhadap kehamilan kamu.
Peringatan Menyusui
Tidak ada informasi apakah Nilotinib dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait
- Kanker
- Kanker darah
- Kanker sumsum tulang
- Chronic myelogenous leukemia (CML)
Rekomendasi Obat Sejenis
- Tasigna
Jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di Tanya Dokter dari aplikasi KlikDokter. Ingat untuk selalu #JagaSehatmu, ya.
[HNS/NM]
Drugbank (2022) Nilotinib
MIMS Indonesia (2022) Nilotinib
Pionas BPOM (2022) Nilotinib
Tasigna (2022) Product Information