Obat Kesehatan Mental

Amitriptyline

apt. Sinthiya Nur Azizah., S. Farm, 29 Nov 2022

Ditinjau Oleh apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm

Amitriptyline adalah obat yang diindikasikan untuk mengatasi gejala depresi. Ketahui informasi selengkapnya di sini.

Amitriptyline

Amitriptyline

Golongan

Psikotropika

Kategori 

Antidepresan 

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak >6 tahun  terbatas untuk terapi Nocturnal enuresis

Bentuk Obat

Tablet 

Amitriptyline untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Menyusui: Amitriptyline dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Pengertian

Amitriptyline merupakan obat antidepresan golongan trisiklik yang diindikasikan untuk mengatasi gejala depresi, terutama apabila diperlukan efek sedasi atau mengantuk. Selain itu, Amitriptyline juga dapat digunakan untuk mengatasi nocturnal enuresis atau kebiasaan mengompol pada anak, nyeri saraf, serta pencegahan migrain.

Obat ini bekerja dengan menghambat pengambilan zat kimia pada otak secara nonselektif dalam neuron otak sehingga kadarnya meningkat. Peningkatan kadar zat kimia tersebut bermanfaat sebagai antidepresan.

Berikut info lengkap seputar Amitriptyline.

Artikel Lainnya: Kenali Gejala Depresi Terselubung dan Cara Mengatasinya

Keterangan 

  • Golongan: psikotropika
  • Kelas terapi: antidepresan trisiklik
  • Kandungan: amitriptyline 25mg
  • Kemasan: boks, strip @ 10 tablet
  • Farmasi: Indofarma
  • Harga Amitriptyline: 000–Rp135.000 per strip

Kegunaan 

Amitriptyline dapat digunakan untuk mengatasi:

  • Depresi
  • Nocturnal enuresis pada anak
  • Nyeri Saraf
  • Migrain

Dosis & Cara Penggunaan 

Amitriptyline termasuk jenis psikotropika. Obat ini memiliki respons yang berbeda untuk tiap individu.

Pengaturan dosis untuk psikotropika biasanya dimulai dengan dosis awal (dosis anjuran), ditingkatkan hingga mencapai dosis efektif (dosis yang mulai berefek), kemudian ditingkatkan lagi sampai mencapai dosis optimal (dosis yang mampu mengendalikan gejala sasaran), dan dipertahankan untuk jangka waktu tertentu.

Saat pasien sudah menunjukkan hasil yang memuaskan, dosis akan diturunkan perlahan sampai mencapai dosis pemeliharaan, yaitu dosis terkecil yang masih mampu mencegah kambuhnya gejala.

Dosis Amitriptyline bervariasi bergantung pada tingkat keparahan dan kondisi pasien. Kamu harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.

1. Tujuan: mengatasi depresi

Bentuk: tablet

  • Dewasa: Dosis awal Amitriptyline 25mg diminum dua kali sehari dengan durasi pengobatan 2 minggu hingga 6 bulan. Dosis dapat disesuaikan hingga dosis maksimal 150 mg dalam dosis terbagi per hari.
  • Lansia: Dosis 10–25 mg sekali sehari pada sore hari. Dosis dapat ditingkatkan bertahap hingga 100–150 mg per hari bila perlu, bergantung pada kondisi klinis penderita. Perlu perhatian khusus untuk dosis di atas 100 mg per hari.

2. Tujuan: mengatasi nyeri saraf dan mencegah migrain

Bentuk: tablet

  • Dewasa: Dosis 10–25 mg sekali sehari pada sore hari. Dosis dapat ditingkatkan 10–25 mg tiap 3–7 hari bergantung pada kondisi klinis penderita. Untuk dosis di atas 75 mg per hari, pemberiannya harus dalam dosis terbagi. Perlu perhatian khusus untuk dosis diatas 100 mg per hari.
  • Lansia: Dosis 10–25 mg sekali sehari pada sore hari. Dosis dapat ditingkatkan bergantung pada kondisi klinis penderita. Perlu perhatian khusus untuk dosis di atas 75 mg per hari.

3. Tujuan: mengatasi nocturnal enuresis

Bentuk: tablet

  • Anak 6–10 tahun: Dosis 10–20 mg per hari diberikan sebelum tidur. Durasi terapi tidak boleh lebih dari 3 bulan.
  • Anak 11–16 tahun: Dosis 25–50 mg per hari diberikan sebelum tidur. Durasi terapi tidak boleh lebih dari 3 bulan.

Cara Menggunakan

  • Amitriptyline adalah psikotropika. Obat ini hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter
  • Respons terhadap obat psikotropika berbeda pada tiap individu. Maka, sebelum dilakukannya pengobatan, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter terkait keluhan kamu. Dokter akan memberikan terapi sesuai dengan kondisi kamu
  • Ikuti instruksi penggunaan yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran dokter
  • Amitriptyline tablet dapat digunakan sebelum atau setelah makan. Konsumsi obat secara teratur dan pada waktu yang sama. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi ke dokter terlebih dahulu
  • Apabila kamu lupa menggunakan obat, segera pakai jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jeda dengan waktu berikutnya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan
  • Jangan melebihkan atau mengurangi dosis dari yang dianjurkan. Hal ini untuk mencegah efektivitas yang tidak tercapai atau menghindari efek samping yang tidak diinginkan
  • Beri tahu dokter apabila keluhan tidak kunjung membaik atau terjadi perubahan perilaku yang tidak berdasar
  • Apabila kamu sudah merasa lebih baik, beri tahu dokter tentang kondisi kamu. Dokter akan menurunkan dosis secara bertahap hingga berhentinya pemberian obat (tappering off)
  • Jangan menghentikan obat tanpa pemberitahuan dokter. Hal tersebut dapat menyebabkan sindrom putus obat

Artikel Lainnya: Jenis dan Gejala Migrain yang Perlu Kamu Ketahui

Cara Penyimpanan

  • Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan
  • Simpan obat Amitriptyline pada suhu di bawah 25 derajat Celcius, pada tempat yang sejuk dan kering, serta terlindungi dari cahaya matahari langsung
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan
  • Jangan simpan di tempat lembap seperti kamar mandi
  • Jangan simpan di freezer

Efek Samping

Efek samping yang bisa saja timbul selama penggunaan Amitriptyline, yaitu:

  • Mulut Kering
  • sedasi atau efek mengantuk
  • pandangan kabur
  • Konstipasi
  • Mual dan muntah
  • Sulit buang air kecil
  • Gangguan pada jantung (aritmia, hipotensi postural, takikardia), terutama pemberian pada dosis tinggi
  • Berkeringat banyak
  • Tremor
  • Ruam
  • Gangguan perilaku, terutama pada anak
  • Bingung, terutama pada lansia
  • Gangguan fungsi seksual

Overdosis

Penggunaan dosis berlebihan pada Amitriptyline menimbulkan gejala antara lain:

Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila ditemukan gejala-gejala di atas. Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi

Sebaiknya hindari penggunaan apabila kamu memiliki kondisi:

  • Infark miokard
  • Aritmia
  • Gejala mania (gangguan bipolar)
  • Gangguan hati berat
  • Anak usia <6 tahun

Interaksi Obat

Beri tahu dokter mengenai semua obat-obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Amitriptyline dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:

  • Pemberian bersama MAO inhibitor, lithium, triptofan, sumatriptan, fenfluramine, atau cimetidine dapat meningkatkan risiko sindrom serotonin
  • Meningkatkan risiko efek samping pada jantung bersama dengan adrenaline, ephedrine, isoprenaline, dan phenylephrine
  • Meningkatkan efek sedasi bersama dengan betanidine, reserpine, clonidine, metildopa

Daftar di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Amitriptyline. Maka, kamu diingatkan untuk memberi tahu dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal, maupun vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.

Tidak semua obat berinteraksi dengan Amitriptyline, namun terapi tetap disesuaikan bergantung pada kondisi kamu.

Peringatan dan Perhatian

  • Sebelum mengonsumsi obat ini, sebaiknya informasikan kepada dokter jika kamu memiliki riwayat alergi. Obat ini mungkin memiliki zat tambahan yang dapat memicu reaksi alergi. Tanyakanlah kepada apoteker untuk penjelasan lebih mendetailnya
  • Beri tahu dokter tentang kesehatan dan riwayat kesehatan kamu, terutama:
  • penyakit jantung, terutama Aritmia
  • Epilepsi
  • Gangguan hati berat
  • Gangguan tiroid
  • Glaukoma sudut sempit
  • Retensi urin
  • Hindari mengonsumsi alkohol selama menjalani terapi
  • Obat ini menyebabkan kantuk dan pandangan kabur. Hindari melakukan aktivitas yang memerlukan kesadaran, seperti menyetir atau menjalankan mesin
  • Informasikan kepada dokter jika kamu akan menggunakan obat ini bersama dengan obat lain, baik kimiawi maupun herbal
  • Jangan berbagi obat ini kepada orang lain, terutama pada orang yang memiliki riwayat kecanduan obat
  • Amitriptyline adalah obat psikotropika. Jangan menjual atau memberikan obat ini kepada siapapun sebab hal tersebut merupakan tindak pidana
  • Beri tahu dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah kamu sedang hamil, dalam persiapan kehamilan, atau menyusui. Hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya

Artikel Lainnya: Penyebab Mengompol pada Orang Dewasa

Kategori Kehamilan

Kategori C. Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Kehamilan

Beri tahu dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan, terapi akan dipertimbangkan bergantung pada kondisi kehamilan kamu.

Perlu diingat, terapi akan diberikan apabila lebih besar manfaat yang didapatkan daripada potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui

Amitriptyline dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Penyakit Terkait 

Alternatif Obat Lain 

  • Trilin
  • Imipramine
  • Clomipramine
  • Tianeptine

Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di fitur Tanya DokterDownload sekarang!

[HNS/NM]

  • Gunawan SG dkk (2016) Farmakologi dan Terapi Edisi 6. Badan penerbit FKUI
  • Maslim R (2007) Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropika Edisi ketiga. Badan penerbit FK Unika Atmajaya
  • MIMS Indonesia (2022) Amitriptyline