Haloperidol
Golongan |
Obat keras |
Kategori obat |
Antipsikotik |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan anak >3 tahun |
Bentuk obat |
Tablet, larutan tetes, injeksi |
Haloperidol untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Obat akan diberikan apabila manfaat yang diberikan lebih besar dari risiko yang didapat Peringatan Menyusui: Haloperidol dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. |
Merek Dagang
Tablet: Dores; Govotil; Haldol; Lodomer; Seradol; Upsikis
Larutan tetes: Lodomer
Injeksi: Lodomer; Haldol Decanoas
Pengertian
Haloperidol adalah obat untuk membantu mengatasi berbagai masalah kejiwaan, seperti meredakan gejala skizofrenia, sindrom Tourette, dan mania (suasana hati yang berubah tiba-tiba tanpa sebab yang jelas).
Antipsikotik ini bekerja dengan menyeimbangkan senyawa kimia alami di otak (neurotransmitter) sehingga bisa membantu perasaan gelisah, agresif, halusinasi, serta pikiran negatif.
Haloperidol tergolong obat keras yang penggunaannya memerlukan pengawasan dokter.
Keterangan
1. Haloperidol Tablet
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: antipsikotik
- Kandungan: haloperidol 0.5 mg; haloperidol 1.5 mg; haloperidol 2 mg; haloperidol 5 mg
- Kemasan: strip @10 tablet
- Farmasi: Guardian Pharmatama; Holi Pharma; Johnson&Johnson; Mersifarma; Pyridam Farma;
- Harga Haloperidol tablet: Rp10.400 – 45.000 per strip
2. Haloperidol Larutan Tetes
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: antipsikotik
- Kandungan: haloperidol 2 mg
- Kemasan: botol @15 ml
- Farmasi: Mersifarma
- Harga Haloperidol larutan tetes: Rp33.000 per botol
3. Haloperidol Injeksi
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: antipsikotik
- Kandungan: haloperidol 5 mg/ml
- Kemasan: ampul @1 ml
- Farmasi: Mersifarma
- Harga Haloperidol injeksi: Rp11.385 per ampul
Artikel lainnya: Skizofrenia, Benarkah Diturunkan dari Kedua Orangtua?
Kegunaan
Fungsi Haloperidol adalah membantu meringankan gejala skizofrenia, sindrom tourette, mania, serta tanda psikosis lainnya.
Dosis dan Aturan Pakai
Dosis Haloperidol bervariasi tergantung kondisi pasien. Itu sebabnya, kamu perlu berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.
Tujuan: skizofrenia
Bentuk: tablet dan larutan tetes
- Dewasa:
- Dosis awal: untuk gejala sedang dan geriatrik diberikan dosis 0.5-2 mg diminum 2-3 kali sehari. Untuk gejala yang lebih berat dan kronis atau pasien yang resisten diberikan dosis 3-5 mg, yang diminum 2-3 kali sehari.
- Dosis pemeliharaan: dosis 3-10 mg per hari.
- Anak usia 3-12 tahun: dosis 0.5 mg, yang diminum 2-3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 1-4 mg per hari dengan dosis maksimal 6 mg per hari.
- Anak usia 13-17 tahun: dosis 0.5 mg diminum 2-3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 1-6 mg per hari dengan dosis maksimal 10 mg per hari.
Tujuan: sindrom tourette
Bentuk: tablet dan larutan tetes
- Dewasa:
- Dosis awal: dosis 0.5-5 mg, diminum 2-3 kali sehari.
- Dosis pemeliharaan: dosis 4 mg per hari.
- Anak usia 3-12 tahun: dosis 0.25 mg per hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 0.5-3 mg per hari dengan dosis maksimal 3 mg per hari.
- Anak usia 13-17 tahun: dosis 0.25 mg per hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 2-6 mg per hari dengan dosis maksimal 6 mg per hari.
Tujuan: skizofrenia
Bentuk: injeksi
- Dewasa: Dosis awal 2-10 mg diberikan tiap jam via suntikan intramuskular hingga gejala terkontrol. Dosis selanjutnya diberikan dengan interval dosis tiap 4-8 jam dengan dosis maksimal 18 mg per hari.
Cara Menggunakan
- Haloperidol termasuk obat keras, obat ini hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter
- Ikuti anjuran yang diberikan dokter, baca petunjuk yang tertera pada kemasan
- Haloperidol dapat digunakan sebelum atau setelah makan. Konsumsi obat secara teratur dan pada waktu yang sama. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter
- Apabila kamu lupa menggunakan obat, segera pakai jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda waktu sudah singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis di waktu bersamaan
- Jangan melebihkan/mengurangi dosis yang dianjurkan. Hal ini untuk mencegah efektivitas yang tidak tercapai atau menghindari efek samping yang tidak diinginkan
- Beritahu dokter apabila keluhan tidak kunjung membaik atau terjadi perubahan perilaku yang tidak berdasar
- Apabila kamu sudah merasa lebih baik, beritahu dokter. Dokter dapat menurunkan dosis secara bertahap hingga berhentinya pemberian obat (tapering off)
- Jangan menghentikan obat tanpa pemberitahuan dokter. Hal tersebut dapat menyebabkan sindrom putus obat
Artikel lainnya: Mengungkap Gejala Skizofrenia pada Remaja
Cara Penyimpanan
Simpan Haloperidol pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat yang sejuk, kering, dan terlindung dari cahaya matahari langsung.
Jangan pula simpan obat di tempat lembap seperti kamar mandi atau di dalam freezer.
Pastikan obat jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan
Efek Samping
Efek samping Haloperidol yang bisa saja timbul adalah:
- Mengantuk
- Sakit kepala
- Pusing
- Kelemahan otot
- Tremor
- Ekstrapiramidal atau gangguan gerak tubuh
- Hipotensi ortostatik
- Konstipasi atau sembelit
- Gangguan tidur
- Disfungsi seksual
- Gangguan pola makan
Overdosis
Penggunaan dosis yang berlebihan pada Haloperidol dapat menimbulkan gejala, seperti:
- Kebingungan dan gelisah
- Gejala sindrom ekstrapiramidal (gerakan tak terkendali pada beberapa anggota tubuh)
- Penurunan kesadaran
- Hipotensi
- Koma
Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila ditemukan gejala di atas. Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Sebaiknya hindari penggunaan Haloperidol apabila kamu memiliki kondisi:
- Hipersensitif terhadap kandungan Haloperidol
- Penderita Parkinson
- Gangguan hati dan ginjal berat
- Penyakit ganglia basalis
- Depresi sumsum tulang
- Depresi sistem saraf pusat berat
- Anak di bawah 3 tahun
Interaksi Obat
Beritahu dokter mengenai semua obat yang sedang kamu konsumsi.
Pasalnya, beberapa obat yang diberikan bersama dengan Haloperidol dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:
- Meningkatkan efek depresi pada sistem saraf pusat apabila diberikan bersama dengan obat yang bekerja pada sistem saraf pusat lainnya
- Pemberian bersama metildopa dapat menimbulkan efek aditif hipotensif
- Peningkatan risiko efek ekstrapiramidal apabila diberikan bersama lithium
- Meningkatkan efek hipotensi dan penurunan kesadaran bila digunakan bersama analgetik opioid seperti morfin
Artikel lainnya: Mengenal Penyebab dan Faktor Risiko Tourette Syndrome
Peringatan dan Perhatian
- Sebelum mengonsumsi obat Haloperidol sebaiknya informasikan kepada dokter jika kamu memiliki riwayat alergi
- Beritahu dokter tentang riwayat kesehatan kamu, terutama:
- Gangguan hati dan ginjal berat
- Epilepsi
- Parkinson
- Gangguan jantung
- Hipertensi
- Tirotoksikosis
- Hipotiroid
- Leukopenia
- Hindari mengonsumsi alkohol selama menjalani terapi
- Obat ini menyebabkan kantuk dan pandangan kabur. Hindari melakukan aktivitas yang memerlukan kesadaran seperti menyetir, atau menjalankan mesin
- Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan Haloperidol bersama obat lain, baik kimia maupun herbal
- Beritahu dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, termasuk sedang hamil, persiapan kehamilan, atau menyusui. Hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya
Artikel lainnya: Manfaat dan Bahaya Kerokan bagi Kesehatan Anda
Kategori Kehamilan
Haloperidol masuk dalam kategori C. Yakni, studi pada hewan menunjukkan efek samping pada janin. Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Peringatan Kehamilan
Beri tahu dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan.
Terapi akan diberikan apabila lebih besar manfaat yang didapatkan daripada potensi risiko pada janin.
Peringatan Menyusui
Haloperidol dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan Haloperidol.
Penyakit Terkait
- Penyakit mental
- Skizofrenia
- Halusinasi
- Sindrom Tourette
Rekomendasi Obat Sejenis
Punya pertanyaan seputar kesehatan? Yuk, manfaatkan fitur Tanya Dokter dari KlikDokter untuk konsultasi langsung dengan dokter. Jangan tunggu sakit.
[HNS]
Brosur Kemasan - Lodomer
MIMS Indonesia (2022) Lodomer
MIMS Indonesia (2022) Haloperidol
MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 21 (2021) Lodomer