Obat Kesehatan Mental

Haloperidol

apt. Sinthiya Nur Azizah., S. Farm, 15 Feb 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Haloperidol adalah obat untuk meringankan gangguan mental yang berhubungan dengan psikosis. Cari tahu informasi selengkapnya di sini.

Haloperidol

Haloperidol 

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Antipsikotik

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak >3 tahun

Bentuk obat

Tablet, larutan tetes, injeksi

Haloperidol untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: Obat akan diberikan apabila manfaat yang diberikan lebih besar dari risiko yang didapat

Peringatan Menyusui: Haloperidol dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Merek Dagang 

Tablet: Dores; Govotil; Haldol; Lodomer; Seradol; Upsikis

Larutan tetes: Lodomer

Injeksi: Lodomer; Haldol Decanoas

Pengertian 

Haloperidol adalah obat untuk membantu mengatasi berbagai masalah kejiwaan, seperti meredakan gejala skizofreniasindrom Tourette, dan mania (suasana hati yang berubah tiba-tiba tanpa sebab yang jelas).

Antipsikotik ini bekerja dengan menyeimbangkan senyawa kimia alami di otak (neurotransmitter) sehingga bisa membantu perasaan gelisah, agresif, halusinasi, serta pikiran negatif.

Haloperidol tergolong obat keras yang penggunaannya memerlukan pengawasan dokter. 

Keterangan 

1. Haloperidol Tablet

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antipsikotik
  • Kandungan: haloperidol 0.5 mg; haloperidol 1.5 mg; haloperidol 2 mg; haloperidol 5 mg
  • Kemasan: strip @10 tablet
  • Farmasi: Guardian Pharmatama; Holi Pharma; Johnson&Johnson; Mersifarma; Pyridam Farma;
  • Harga Haloperidol tablet: Rp10.400 – 45.000 per strip

2. Haloperidol Larutan Tetes

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antipsikotik
  • Kandungan: haloperidol 2 mg
  • Kemasan: botol @15 ml
  • Farmasi: Mersifarma
  • Harga Haloperidol larutan tetes: Rp33.000 per botol

3. Haloperidol Injeksi

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antipsikotik
  • Kandungan: haloperidol 5 mg/ml
  • Kemasan: ampul @1 ml
  • Farmasi: Mersifarma
  • Harga Haloperidol injeksi: Rp11.385 per ampul

Artikel lainnya: Skizofrenia, Benarkah Diturunkan dari Kedua Orangtua? 

Kegunaan 

Fungsi Haloperidol adalah membantu meringankan gejala skizofrenia, sindrom tourette, mania, serta tanda psikosis lainnya.

Dosis dan Aturan Pakai 

Dosis Haloperidol bervariasi tergantung kondisi pasien. Itu sebabnya, kamu perlu berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.

Tujuan: skizofrenia

Bentuk: tablet dan larutan tetes

  • Dewasa: 
  • Dosis awal: untuk gejala sedang dan geriatrik diberikan dosis 0.5-2 mg diminum 2-3 kali sehari. Untuk gejala yang lebih berat dan kronis atau pasien yang resisten diberikan dosis 3-5 mg, yang diminum 2-3 kali sehari.
  • Dosis pemeliharaan: dosis 3-10 mg per hari.
  • Anak usia 3-12 tahun: dosis 0.5 mg, yang diminum 2-3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 1-4 mg per hari dengan dosis maksimal 6 mg per hari.
  • Anak usia 13-17 tahun: dosis 0.5 mg diminum 2-3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 1-6 mg per hari dengan dosis maksimal 10 mg per hari.

Tujuan: sindrom tourette

Bentuk: tablet dan larutan tetes

  • Dewasa: 
  • Dosis awal: dosis 0.5-5 mg, diminum 2-3 kali sehari.
  • Dosis pemeliharaan: dosis 4 mg per hari.
  • Anak usia 3-12 tahun: dosis 0.25 mg per hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 0.5-3 mg per hari dengan dosis maksimal 3 mg per hari.
  • Anak usia 13-17 tahun: dosis 0.25 mg per hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 2-6 mg per hari dengan dosis maksimal 6 mg per hari.

Tujuan: skizofrenia

Bentuk: injeksi

  • Dewasa: Dosis awal 2-10 mg diberikan tiap jam via suntikan intramuskular hingga gejala terkontrol. Dosis selanjutnya diberikan dengan interval dosis tiap 4-8 jam dengan dosis maksimal 18 mg per hari. 

Cara Menggunakan 

  • Haloperidol termasuk obat keras, obat ini hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter
  • Ikuti anjuran yang diberikan dokter, baca petunjuk yang tertera pada kemasan
  • Haloperidol dapat digunakan sebelum atau setelah makan. Konsumsi obat secara teratur dan pada waktu yang sama. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter
  • Apabila kamu lupa menggunakan obat, segera pakai jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda waktu sudah singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis di waktu bersamaan
  • Jangan melebihkan/mengurangi dosis yang dianjurkan. Hal ini untuk mencegah efektivitas yang tidak tercapai atau menghindari efek samping yang tidak diinginkan
  • Beritahu dokter apabila keluhan tidak kunjung membaik atau terjadi perubahan perilaku yang tidak berdasar
  • Apabila kamu sudah merasa lebih baik, beritahu dokter. Dokter dapat menurunkan dosis secara bertahap hingga berhentinya pemberian obat (tapering off)
  • Jangan menghentikan obat tanpa pemberitahuan dokter. Hal tersebut dapat menyebabkan sindrom putus obat

Artikel lainnya: Mengungkap Gejala Skizofrenia pada Remaja

Cara Penyimpanan

Simpan Haloperidol pada suhu 20-25 derajat Celcius, di tempat yang sejuk, kering, dan terlindung dari cahaya matahari langsung.

Jangan pula simpan obat di tempat lembap seperti kamar mandi atau di dalam freezer.

Pastikan obat jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan

Efek Samping 

Efek samping Haloperidol yang bisa saja timbul adalah:

  • Mengantuk
  • Sakit kepala 
  • Pusing  
  • Kelemahan otot
  • Tremor 
  • Ekstrapiramidal atau gangguan gerak tubuh
  • Hipotensi ortostatik
  • Konstipasi atau sembelit
  • Gangguan tidur
  • Disfungsi seksual
  • Gangguan pola makan

Overdosis

Penggunaan dosis yang berlebihan pada Haloperidol dapat menimbulkan gejala, seperti:

  • Kebingungan dan gelisah 
  • Gejala sindrom ekstrapiramidal (gerakan tak terkendali pada beberapa anggota tubuh)
  • Penurunan kesadaran
  • Hipotensi
  • Koma

Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila ditemukan gejala di atas. Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi

Sebaiknya hindari penggunaan Haloperidol apabila kamu memiliki kondisi:

  • Hipersensitif terhadap kandungan Haloperidol
  • Penderita Parkinson
  • Gangguan hati dan ginjal berat
  • Penyakit ganglia basalis
  • Depresi sumsum tulang
  • Depresi sistem saraf pusat berat
  • Anak di bawah 3 tahun

Interaksi Obat 

Beritahu dokter mengenai semua obat yang sedang kamu konsumsi. 

Pasalnya, beberapa obat yang diberikan bersama dengan Haloperidol dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:

  • Meningkatkan efek depresi pada sistem saraf pusat apabila diberikan bersama dengan obat yang bekerja pada sistem saraf pusat lainnya
  • Pemberian bersama metildopa dapat menimbulkan efek aditif hipotensif
  • Peningkatan risiko efek ekstrapiramidal apabila diberikan bersama lithium
  • Meningkatkan efek hipotensi dan penurunan kesadaran bila digunakan bersama analgetik opioid seperti morfin

Artikel lainnya: Mengenal Penyebab dan Faktor Risiko Tourette Syndrome 

Peringatan dan Perhatian 

  • Sebelum mengonsumsi obat Haloperidol sebaiknya informasikan kepada dokter jika kamu memiliki riwayat alergi
  • Beritahu dokter tentang riwayat kesehatan kamu, terutama:
  • Gangguan hati dan ginjal berat
  • Epilepsi
  • Parkinson
  • Gangguan jantung
  • Hipertensi
  • Tirotoksikosis
  • Hipotiroid
  • Leukopenia 
  • Hindari mengonsumsi alkohol selama menjalani terapi
  • Obat ini menyebabkan kantuk dan pandangan kabur. Hindari melakukan aktivitas yang memerlukan kesadaran seperti menyetir, atau menjalankan mesin
  • Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan Haloperidol bersama obat lain, baik kimia maupun herbal
  • Beritahu dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, termasuk sedang hamil, persiapan kehamilan, atau menyusui. Hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya

Artikel lainnya: Manfaat dan Bahaya Kerokan bagi Kesehatan Anda 

Kategori Kehamilan

Haloperidol masuk dalam kategori C. Yakni, studi pada hewan menunjukkan efek samping pada janin. Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Kehamilan

Beri tahu dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan. 

Terapi akan diberikan apabila lebih besar manfaat yang didapatkan daripada potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui

Haloperidol dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan Haloperidol.

Penyakit Terkait 

  • Penyakit mental
  • Skizofrenia
  • Halusinasi
  • Sindrom Tourette

Rekomendasi Obat Sejenis 

Punya pertanyaan seputar kesehatan? Yuk, manfaatkan fitur Tanya Dokter dari KlikDokter untuk konsultasi langsung dengan dokter. Jangan tunggu sakit. 

[HNS]

Brosur Kemasan - Lodomer

MIMS Indonesia (2022) Lodomer

MIMS Indonesia (2022) Haloperidol

MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 21 (2021) Lodomer