Pengertian
Risperidone adalah obat generik yang diindikasikan untuk psikosis skizofrenik akut dan kronis, kondisi psikotik lain dimana gejala positif dan / atau negatif mendominasi. Risperidone bekerja dengan engurangi gejala afektif terkait dengan skizofrenia.
Keterangan
- Risperidone Tablet
- Golongan: Obat Psikotropika
- Kelas Terapi: Antipsikotik Atipikal
- Kandungan: Risperidone 1 mg; Risperidone 2 mg; Risperidone 3 mg
- Bentuk: Tablet Salut Selaput
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Box, 2 Strip @ 10 Tablet Salut Selaput; Box, 5 Strip @ 10 Tablet Salut Selaput
- Farmasi: Mersifarma Tirmaku Mercusana; Novell Pharmaceutical; Dexa Medica; Guardian Pharmatama; Nulab Pharmaceutical.
- Merk dagang yang beredar di Indonesia: Neripros, Rizodal, Nuperdal, Noprenia, Persidal, Zofredal
- Harga: Rp16.000 - Rp30.000/ Strip
- Risperidone Sirup
- Golongan: Obat Psikotropika
Kelas Terapi: Antipsikotik Atipikal - Kandungan: Risperidone 1 mg/ mL
- Bentuk: Sirup
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Box, 1 Botol @ 30 mL
- Farmasi: Bernofarm
- Merk dagang yang beredar di Indonesia: Risperdal, Neripros, Respirex, Noprenia
- Harga: -
- Golongan: Obat Psikotropika
Kegunaan
Risperidone diindikasikan untuk psikosis skizofrenik akut dan kronis.
Dosis & Cara Penggunaan
Risperidone merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.
- Dewasa:
- Hari 1: 1 mg, diminum 2 x sehari.
- Hari 2: 2 mg, diminum 2 x sehari.
- Hari 3: 3 mg, diminum 2 x sehari.
- Dosis optimal yang biasa: 2-4 mg diminum 2 x sehari.
- Lanjut usia, pasien dengan gangguan ginjal atau hati
- Dosis awal: 0,5 mg diminum 2 x sehari, dosis di tingkatkan menjadi 1-2 mg diminum 2 x sehari.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-25 derajat Celcius.
Efek Samping
Efek samping yang dapat timbul yaitu:
- Insomnia
- Gelisah
- Kecemasan
- Sakit kepala
- Mengantuk
- Kelelahan
- Hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah yang terjadi tiba-tiba)
- Refleks takikardia atau hipertensi
- Gejala ekstrapiramidal
- Peningkatan berat badan
Overdosis
Overdosis Risperidone dapat menyebabkan beberapa gejala berikut:
- Mengantuk
- Kesadaran menurun
- Takikardia (detak jantung diatas normal)
- Hipotensi (tekanan darah rendah)
- Gejala ekstrapiramidal
- Kejang
Interaksi Obat
Risperidone akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan obat yang bekerja sentral, levodopa, dan agonis dopamin lainnya.
Kategori Kehamilan
Risperidone akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan obat yang bekerja sentral, levodopa, dan agonis dopamin lainnya.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Risperidone ke dalam Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Perhatian Menyusui
Data terbatas dari literatur yang diterbitkan melaporkan adanya risperidon dan metabolitnya, 9-hidroksirisperidon didalam ASI. Pertimbangkan manfaat perkembangan dan kesehatan menyusui bersama dengan kebutuhan klinis ibu akan obat tersebut, dan potensi efek samping pada bayi yang disusui dari obat tersebut atau dari kondisi ibu yang mendasarinya.
Data terbatas dari literatur yang diterbitkan melaporkan adanya risperidon dan metabolitnya, 9-hidroksirisperidon didalam ASI. Pertimbangkan manfaat perkembangan dan kesehatan menyusui bersama dengan kebutuhan klinis ibu akan obat tersebut, dan potensi efek samping pada bayi yang disusui dari obat tersebut atau dari kondisi ibu yang mendasarinya.