Pengertian Stelosi
Stelosi adalah obat yang mengandung zat aktif Trifluoperazine HCl. Stelosi digunakan untuk mengendalikan gejala skizofrenia atau gangguan kejiwaan jangka panjang dimana penderita tidak dapat membedakan antara khayalan dan realita.
Stelosi bekerja dengan cara menghambat reseptor D1 dan D2 dopaminergic mesolimbic postsynaptic di otak. Obat ini memiliki efek antikolinergik dan sedatif yang lemah tetapi memiliki efek ekstrapiramidal dan antiemetik yang kuat sehingga Stelosi mampu mengontrol perilaku, mengatasi gelisah, dan juga dapat menjadi terapi jangka pendek pada gangguan kecemasan non-psikotik.
Stelosi tergolong ke dalam obat keras sehingga untuk mendapatkan dan menggunakannya diperlukan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk sediaan tablet salut selaput.
Artikel Lainnya: Jenis Gangguan Psikologis dan Masalah Kesehatan Mental Pada Anak
Keterangan Obat Stelosi
Stelosi Tablet Salut Selaput
- Golongan: psikotropika
- Kelas terapi: anti psikotik
- Kandungan Stelosi: Trifluoperazine Hydrochloride 5 mg
- Kemasan: dus, 10 strip @10 tablet salut selaput
- Produksi: Mersifarma Tirmaku Mercusana
- Harga Stelosi: Rp40.000 - Rp80.000/strip
Kegunaan Stelosi
Manfaat penggunaan obat Stelosi adalah untuk mengobati gejala skizofrenia yang dapat menyebabkan kondisi berikut :
- Pemikiran terganggu
- Halusinasi
- Terganggunya konsentrasi
- Kehilangan minat hidup
- Kesulitan dalam menerima dan memahami sinyal atau tanda-tanda dalam hubungan dengan orang lain.
- Menurunnya kemampuan untuk mengatur dan cenderung berpikir abstrak.
Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan non-psikotik.
Dosis dan Aturan Pakai Stelosi
Stelosi tergolong obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan obat secara umum:
Tujuan: skizofrenia
Bentuk: Stelosi tablet salut selaput
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa dan lanjut usia (lansia): 1-2 mg diberikan dua kali sehari (pasien rawat jalan), 2-5 mg diberikan dua kali sehari (pasien rawat inap). Dosis pemeliharaan: 15-20 mg dalam sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: 1 mg diberikan sekali sehari atau 1 mg diberikan dua kali sehari.
- Anak usia 12 tahun: 2-5 mg diberikan dua kali sehari.
Tujuan: Kecemasan non-psikotik
Bentuk: Stelosi Tablet Salut Selaput
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa dan lanjut usia (lansia): 1-2 mg diberikan dua kali sehari
- Maksimal: 6 mg dalam sehari, tidak lebih dari 12 minggu.
Cara Menggunakan Stelosi
Gunakan Stelosi sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.
Berikut adalah aturan pakai obat Stelosi yang perlu kamu patuhi:
- Stelosi tablet salut selaput dapat diminum utuh dengan segelas air putih diberikan bersamaan dengan makanan.
- Jangan mengunyah, membelah, menghancurkan obat.
- Konsumsi obat pada waktu yang sama.
- Apabila kamu lupa menggunakan obat, segera konsumsi obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jeda jedanya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
Cara Penyimpanan
Simpan obat Stelosi pada suhu dibawah 25° Celsius, di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari langsung, serta jauhkan obat dari jangkauan anak-anak. Obat Stelosi yang belum dibuka dari kemasan primernya dapat digunakan hingga batas waktu kadaluarsa berakhir. Sedangkan untuk Stelosi tablet salut selaput yang sudah dibuka dapat digunakan hingga 6 bulan ke depan dengan waktu kadaluarsa yang tertinggal lebih dari satu tahun.
Artikel Lainnya: Penyebab Seseorang Ingin Bunuh Diri
Efek Samping Stelosi
Beberapa efek samping yang sering terjadi setelah penggunaan stelos, antara lain :
- Pusing
- Mulut kering
- Sembelit
- Diare (feses encer terus-menerus)
- Sakit perut
- Penglihatan kabur
- Mual dan muntah
- Penambahan berat badan
Selain itu, obat ini juga memiliki efek samping lain yaitu :
- Kaku otot
- Detak jantung tidak beratur
- Kebingungan
- Tubuh kejang
- Kram leher
Overdosis
Apabila digunakan berlebihan, Stelosi dapat menimbulkan gejala overdosis, seperti berikut :
- Rasa kantuk
- Penurunan kesadaran
- gerakan yang tidak biasa, melambat, atau tidak terkendali pada bagian tubuh mana pun
- Agitasi, seperti perasaan jengkel, gelisah, cemas
- Kegelisahan
- Tubuh demam
- Tubuh kejang
- Mulut kering
- Detak jantung tidak teratur
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Obat Stelosi dengan Obat Lain
Obat Stelosi dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:
- Peningkatan toksisitas obat amisulpride apabila digunakan bersamaan dengan Stelosi.
- Penggunaan bersama antara stelosi dengan disopyramide akan meningkatkan interval Qt kedua obat.
- Kombinasi antara obat Stelosi akan meningkatkan konsentrasi plasma puncak obat fezolinetant.
- Peningkatan interval Qt dari obat quinidin apabila digunakan bersama dengan Stelosi
Peringatan dan Perhatian
Penggunaan obat antipsikotik seperti Stelosi pada pasien lansia dengan gangguan demensia meningkatkan risiko kematian.
Penggunaan obat untuk dalam terapi kecemasan non psikotik tidak boleh lebih dari 6 mg per hari dalam interval 12 hari hal ini dikarenakan obat dapat menyebabkan tardive dyskinesia yang berkelanjutan.
Penggunaan obat dalam jangka panjang dapat beresiko menyebabkan agranulositosis dan pansitopenia. Apabila kamu mengalami gejala seperti sakit tenggorokan secara tiba-tiba dan tanda-tanda infeksi. segera periksakan kondisimu kepada dokter.
Kontraindikasi Stelosi
Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Stelosi:
- Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap salah satu kandungan obat
- Depresi berat
- Diskrasia darah
- Depresi sumsum tulang
- Kerusakan hati
Artikel Lainnya: Simak Cara Menghilangkan Paranoid yang Efektif
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Obat Stelosi masuk kategori NA untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, Belum ada informasi terkait studi klinis pada hewan dan wanita hamil.
Sebaiknya penggunaan obat dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum dikonsumsi oleh ibu hamil atau dalam masa program kehamilan.
Hingga saat ini belum didapatkan informasi obat Stelosi dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait
- Skizofrenia
- Kecemasan non-psikotik
- Paranoid
- Halusinasi
- Depresi
Rekomendasi Obat Sejenis Stelosi
- Cepezet
- Pehacain
- Stelazine
- Trifluoperazine HCl
Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Konsultasikan masalah kesehatan psikis yang kamu alami dengan chat psikolog berpengalaman atau gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Dapatkan pula berbagai obat dan suplemen yang kamu butuhkan dengan mudah hanya di KalStore.
(LUF)
- Cek BPOM.10 Oktober 2023.Stelosi
- NCBI. 10 Oktober 2023.Trifluoperazine HCl
- Medline plus.10 Oktober 2023.Trifluoperazine HCl
- FDA.10 Oktober 2023. Trifluoperazine HCl