Valisanbe
Golongan | Psikotropika |
Kategori obat | Anti konvulsan dan ansiolitik |
Dikonsumsi oleh | Anak-anak dan dewasa |
Bentuk obat | Tablet dan injeksi |
Entrostop untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori D: Studi klinis pada ibu hamil terbukti menunjukan risiko berbahaya pada janin. Peringatan Menyusui: Valisanbe bisa saja masuk melalui ASI, maka disarankan untuk tidak menyusui selama jangka waktu tertentu setelah menerima pengobatan obat ini. |
Merk Dagang Valisanbe
Valisanbe
Pengertian Valisanbe
Valisanbe adalah obat yang bermanfaat untuk mengurangi gangguan kecemasan hingga insomnia. Kandungan valisanbe adalah zat aktif diazepam yang termasuk golongan obat benzodiazepine long-acting atau obat penenang yang memiliki tingkat konsentrasi konstan dalam darah.
Obat valisanbe tersedia dalam bentuk Injeksi dan tablet. Perbedaan sediaan ini diformulasikan untuk memudahkan pasien yang sulit menelan dan menutupi rasa yang tidak enak pada obat.
Valisanbe tablet tersedia dalam dua dosis yang berbeda, yaitu valisanbe tablet 2 mg dan 5 mg. Perbedaan kekuatan dosis dimaksudkan untuk membedakan tingkat tujuan terapi atau rasa sakit yang diderita oleh pasien. Kamu ingin tahu penjelasan selengkapnya mengenai Valisanbe? Yuk simak di sini.
Artikel lainnya: Cara Alami Mengatasi Insomnia Tanpa Obat-obatan
Keterangan
1. Valisanbe Tablet
- Golongan: Psikotropika
- Kelas terapi: Antikonvulsan dan ansiolitik
- Kandungan: Diazepam
- Kemasan: Strip @10 Tablet
- Produksi: Sanbe Farma
- Harga Valisanbe Tablet:
Valisanbe 2 mg: Rp. 2.000 - Rp. 25.000/strip
Valisanbe 5 mg: Rp. 3.000 - Rp. 33.000/strip
2. Valisanbe Injeksi
- Golongan: Psikotropika
- Kelas terapi: Antikonvulsan dan ansiolitik
- Kandungan: Diazepam
- Kemasan: Dus, 10 Ampul @ 2 ml
- Produksi: Sanbe Farma
- Harga Valisanbe Injeksi: Rp. 16.000 - Rp. 22.000/ampul
Kegunaan Valisanbe
Obat valisanbe digunakan untuk premedikasi atau pemeliharaan dan pemulihan anestesi serta untuk memberikan efek tenang dalam prosedur bedah dan medis minor. Selain itu, manfaat valisanbe juga dapat dirasakan pasien dengan kondisi berikut:
- Kecemasan parah
- Kejang otot
- Sindrom penarikan alkohol
- Insomnia yang berhubungan dengan kecemasan
Dosis dan Aturan Pakai Valisanbe
Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan Valisanbe
Tujuan: Insomnia akibat kecemasan
Bentuk: Tablet
- Dewasa : 5 - 15 mg sebelum tidur
- Lansia : Berikan setengah dosis
Tujuan: Kejang
Bentuk: Tablet
- Dewasa : 2 - 60 mg setiap hari dalam dosis terbagi
- Lansia : Berikan setengah dosis
Tujuan: Sedasi dalam operasi bedah dan medis minor
Bentuk: Tablet
- Dewasa : 5 - 20 mg
- Anak-anak : 2 - 10 mg
- Lansia : Berikan setengah dosis
Tujuan: Relaksasi otot
Bentuk: Tablet
- Dewasa : 2 - 15 mg setiap hari dalam dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan hingga 60 mg/hari untuk gangguan spastik berat seperti cerebral palsy
- Anak-anak : 2-40 mg /hari.
- Lansia: Berikan setengah dosis.
Tujuan: Kecemasan berlebihan
Bentuk: Tablet
- Dewasa : 2 - 10 mg, diberikan 2 - 3 kali sehari (sesuai dengan tingkat keparahan)
- Anak-anak : 1 - 2,5 mg, diberikan 3 - 4 kali sehari (dosis dapat tingkatkan secara bertahap sesuai dengan tingkat keparahan)
- Lansia : Berikan setengah dosis
Tujuan: Gejala putus alkohol
Bentuk: Tablet
- Dewasa : 5 - 20 mg, diberikan setiap 2 - 4 jam, sesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat toleransi
- Dapat diberikan juga dengan aturan sebagai berikut: 10 mg diberikan 3 - 4 kali sehari selama 24 jam pertama, lalu kurangi 5 mg diberikan 3 - 4 kali sehari sesuai dengan kebutuhan
- Lansia : Berikan setengah dosis
Tujuan: Kecemasan berlebihan
Bentuk: Injeksi
- Dewasa : 2 - 10 mg melalui Intramuskular (IM) dan Intravena (IV), berikan setiap 4 jam
- Lansia : Berikan setengah dosis
Tujuan: Relaksasi otot
Bentuk: Injeksi
- Dewasa : 5 - 10 mg melalui Intramuskular (IM) dan Intravena (IV), berikan setiap 4 jam
- Anak-anak : Samakan dengan dosis dewasa
- Lansia : Berikan setengah dosis
Tujuan: Sedasi sebelum operasi
Bentuk: Injeksi
- Dewasa : 10 - 20 mg, berikan sesuai dengan kebutuhan
- Anak-anak : Suntikan secara bertahap 0,2 mg/kg hingga 0,5 ml/menit
- Lansia : Berikan setengah dosis
Tujuan: Gejala putus alkohol
Bentuk: Injeksi
- Dewasa : Pada kondisi parah hingga terjadi delirium tremens, dosis yang diberikan 10-20 mg melalui Intramuskular (IM) dan Intravena (IV), dosis diberikan sesuai kebutuhan dan tingkat keparahan
- Lansia : Berikan setengah dosis
Tujuan: Kejang
Bentuk: Injeksi
- Dewasa : 10 - 20 mg melalui Intramuskular (IM) dan Intravena (IV) diberikan setiap 30 - 60 menit, Maks: 3 mg/kg selama 24 jam
- Anak usia 1 bulan sampai < 5 tahun: 0,2 - 0,5 mg melalui Intramuskular (IM) dan Intravena (IV) diberikan setiap 2 - 5 menit, Maks: 5 mg
- Anak usia > 5 tahun: 1 mg setiap 2 - 5 menit, Maks: 10 mg
Cara Menggunakan Valisanbe
- Minum obat sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan atau lembar keterangan obat
- Apabila kamu mengalami kendala terkait penggunaan obat, tanyakan kembali pada dokter dan apoteker tempatmu berkonsultasi
- Cara penggunaan Valisanbe tablet: obat dapat ditelan lalu diminum dengan segelas air putih dan minum obat sebelum atau sesudah makan
- Cara penggunaan Valisanbe injeksi: mintalah bantuan dari tenaga medis ahli untuk menyuntikan obat
- Jika kamu lupa meminum obat, segera minum saat kamu ingat apabila rentang waktu minum obat selanjutnya masih lama. Jika waktu konsumsi obat selanjutnya terlalu dekat, maka lanjutkan obat pada periode berikutnya. Jangan menggandakan dosis obat
Artikel lainnya: Bahaya Konsumsi Obat Penenang Berlebihan
Cara Penyimpanan
- Simpan obat pada suhu ruang di rentang 15 - 30 derajat Celcius
- Letakan pada tempat kering dan terhindar dari sinar matahari
- Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak
Efek Samping Valisanbe
Berikut efek samping yang dapat terjadi setelah pemakaian valisanbe:
- Gangguan mata: penglihatan kabur, diplopia
- Gangguan pencernaan: sembelit, mual, gangguan gastrointestinal, perubahan air liur
- Gangguan umum: kelelahan, ataksia, sakit di area suntikan
- Gangguan sistem saraf: tremor, sakit kepala, vertigo
- Gangguan kejiwaan: kebingungan, depresi, bicara cadel
- Gangguan ginjal dan saluran kemih: inkontinensia urin, retensi urin
- Sistem reproduksi dan gangguan payudara: perubahan libido
- Gangguan pembuluh darah: hipotensi
Overdosis
Jika kamu menggunakan obat valisanbe melebihi dosis yang telah diresepkan beberapa kondisi yang mungkin terjadi:
- Ataksia (gangguan saraf)
- Mengantuk
- Disartria (terhambatnya proses berbicara)
- Kelemahan otot
- Tidur nyenyak
- Hipotensi (tekanan darah rendah)
- Gelisah
- Nistagmus (gerakan bola mata yang tidak terkendali)
- Kebingungan
Pada kasus yang parah, overdosis akan menyebabkan ataksia, depresi kardiorespirasi, koma, hingga kematian.
Dalam menanggulangi kondisi tersebut, segera lakukan pemeriksaan dengan tenaga medis profesional seperti dokter.
Kontraindikasi
- Pasien yang hipersensitif terhadap diazepam atau benzodiazepin
- Pasien yang menderita glaukoma sudut tertutup atau glaukoma sudut terbuka
- Pasien yang menderita gejala psikosis yang parah
- Pasien dengan riwayat gangguan pernafasan akut dan kronis
- Pasien dengan riwayat gagal hati akut
- Tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui
Interaksi Obat Valisanbe dengan Obat Lain
- Penggunaan bersama diazepam dengan opioid dapat memberikan efek sedasi yang kuat, depresi pernapasan hingga kematian
- Mengurangi klirens dan potensial aksi dari obat yang bekerja dengan menghambat CYP3A4, seperti cimetidine, isoniazid, eritromisin, omeprazole, dan ketoconazole sehingga efek obat tidak tersampaikan secara sempurna
- Meningkatkan metabolisme dan ekskresi obat penginduksi CYP3A4, seperti rifampisin, karbamazepin
- Bekerja berlawanan dengan obat teofilin.
- Mengganggu penyerapan dari obat Antasida sehingga kerja obat tidak maksimal
- Meningkatkan efek valisanbe jika digunakan bersama dengan sodium oxybate
- Penggunaan bersama dengan zidovudine akan meningkatkan efek sedasi
List obat di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Valisanbe. Maka diingatkan untuk menginformasikan pada dokter atau apoteker semua obat baik obat kimiawi, herbal, atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Peringatan dan Perhatian
- Hindari penggunaan obat dengan opioid karena akan meningkat efek sedasi yang dalam, sulit bernafas hingga kematian
- Risiko ketergantungan dapat terjadi apabila obat diminum secara terus-menerus selama berhari-hari hingga berminggu-minggu
- Pada kondisi tertentu Valisanbe lebih sensitif hingga menyebabkan pasien mengalami gejala depresi pernafasan. Oleh karena itu, selalu pantau keadaan pasien
Artikel lainnya: Penyebab Gangguan Kecemasan Sering Muncul di Malam Hari
Kategori Kehamilan
United States’ Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, mengelompokan Diazepam pada kategori D untuk keamanan obat ibu hamil.
Hal ini menunjukan data studi klinis pada hewan terbukti memberikan resiko pada pada janin dan didukung hasil investigasi yang buruk pada manusia. Sehingga disimpulkan bahwa obat ini mampu memberikan efek yang membahayakan kepada janin.
Peringatan Kehamilan
Pemberian obat pada ibu hamil harus dilakukan secara hati-hati dan hanya diberikan pada kondisi darurat atau mengancam jiwa ketika obat yang lebih aman tidak tersedia bagi ibu hamil.
Peringatan Menyusui
Laporan publikasi menunjukan bahwa bayi yang terpapar Valisanbe dari ASI, mengalami penurunan berat badan, nafsu makan hilang hingga terjadi sedasi Sehingga ibu menyusui yang mendapatkan pengobatan Valisanbe disarankan untuk tidak menyusui hingga jangka waktu tertentu sampai pengobatan selesai.
Penyakit Terkait
Rekomendasi Obat Sejenis Valisanbe
Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan nikmati kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
MIMS.22 Juni 2023.Valisanbe
Medscape.22 Juni 2023.Valisanbe
FDA.22 Juni 2023.Valisanbe
Drugs.com. 22 Juni 2023. Valisanbe