Punya masalah jamur kulit, seperti panu, kurap, dan sebagainya? Anda bisa memilih Fungasol untuk mengatasinya. Apa keunggulan obat ini?
Fungasol
Golongan: | Obat keras |
Kategori Obat: | Antijamur dan antiparasit |
Dikonsumsi oleh: | Dewasa dan Anak |
Bentuk obat: | Tablet dan krim |
Fungasol untuk ibu hamil dan menyusui: |
Kategori C: Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Peringatan Menyusui: Pseudoephedrine terserap ke dalam ASI. Hindari menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Pengertian
Fungasol adalah obat antijamur yang tersedia dalam bentuk tablet, krim, dan sampo.
Mengandung Ketoconazole, Fungasol digunakan untuk membantu mengatasi infeksi jamur kulit, seperti kurap di bagian kaki atau selangkangan, panu, mengatasi gatal-gatal akibat jamur, dan ketombe.
Biasanya jamur di kulit tidak berbahaya, tapi beberapa jenis jamur lainnya pada kulit kita bisa menyebabkan infeksi.
Antijamur ini bekerja membunuh jamur penyebab infeksi, dan juga mencegahnya tumbuh kembali.
Keterangan
1. Fungasol Tablet
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Antijamur dan antiparasit
- Kandungan: Ketoconazole 200 mg
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip @10 tablet
- Farmasi: Guardian Pharmatama
- Harga Fungasol tablet: Rp40.000 - Rp115.000/strip
2. Fungasol Krim
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Antijamur dan antiparasit topikal
- Kandungan: Ketoconazole 2%
- Satuan Penjualan: Tube
- Kemasan: Tube @ 10 g
- Farmasi: Guardian Pharmatama
- Harga Fungasol krim: Rp20.000 - Rp70.000/ tube
3. Fungasol SS
- Golongan: Obat keras
- Kelas Terapi: Antijamur dan antiparasit topikal
- Kandungan: Ketoconazole 1%; ketoconazole 2%
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Botol plastik @80 ml
- Farmasi: Guardian Pharmatama
- Harga Fungasol SS 1%: Rp44.000 - Rp140.000/botol
- Harga Fungasol SS 2%: Rp75.000 - Rp150.000/botol
Artikel Lainnya: Panu Adalah Penyakit Keturunan, Mitos atau Fakta?
Kegunaan
Fungasol digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit.
Sementara, Fungasol SS digunakan untuk mengatasi gatal karena infeksi jamur dan mengatasi ketombe.
Dosis dan Aturan Pakai
Fungasol termasuk dalam golongan obat keras. Obat ini hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.
Tujuan: infeksi jamur kulit
Bentuk: Fungasol tablet
- Dewasa: 1 tablet per hari, digunakan hingga gejala hilang.
- Kandidiasis vagina: 2 tablet per hari. Lama terapi 5 hari.
- Anak dengan berat badan 50 mg per hari.
- Anak dengan berat badan 20-40 kg: 100 mg per hari.
- Anak dengan berat badan >40 kg: 100-200 mg per hari.
Tujuan: infeksi jamur kulit
Bentuk: Fungasol krim
- Oleskan Fungasol krim sebanyak 1 kali sehari pada kulit yang terinfeksi.
Tujuan: infeksi jamur
Bentuk: Fungasol SS Shampo
- Pengobatan: gunakan 2 kali seminggu. Lama pengobatan 2-4 minggu.
- Perawatan: gunakan 1 kali setiap 1-2 minggu.
Cara Menggunakan
- Gunakan obat ini sesuai anjuran dokter atau petunjuk yang tertera di kemasan obat.
- Jangan berhenti menggunakan Fungasol sebelum waktu yang ditentukan atau walau infeksi terlihat sudah membaik, tanpa sepengetahuan dokter. Dikhawatirkan, jamur berpotensi tumbuh kembali bila pengobatan dihentikan terlalu cepat.
- Agar tidak lupa, konsumsi obat di waktu yang sama setiap harinya. Jika lupa, segera minum jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat; atau abaikan jika jedanya sudah dekat. Jangan menggandakan dosis.
- Sebelum Fungasol krim diberikan, cuci lalu keringkan area kulit yang terinfeksi dan ingin dioles krim. Setelah itu, oleskan krim secukupnya pada area tersebut.
- Gunakan sediaan krim sebagai obat luar. Jangan dioleskan pada hidung, mata, mulut, maupun pada kulit yang luka, tergores, atau terbakar.
- Untuk sediaan sampo, ratakan busa sampo hingga menutupi seluruh rambut dan kulit kepala. Setelah itu, diamkan selama 5 menit sebelum dibilas hingga bersih. Hindari terkena mata, atau segera basuh dengan air jika mengenai mata.
Cara Penyimpanan
Simpan Fungasol pada suhu di bawah 25 derajat Celsius.
Efek Samping
Efek samping penggunaan Fungasol yang mungkin terjadi adalah:
- trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal)
- mual, muntah, diare, pencernaan yang terganggu, dan sembelit
- sakit perut, kembung
- badan lemas
- untuk sediaan topikal dapat menyebabkan rambut berminyak/kering dan reaksi tempat aplikasi (seperti iritasi, sensasi terbakar, pembengkakan)
Artikel Lainnya: Panu Tak Kunjung Sembuh, Tanda Penyakit Apa?
Overdosis
Gunakan Fungasol tablet sesuai dosis. Penggunaan yang berlebihan bisa memicu sejumlah gejala, seperti:
- mual parah
- muntah
- gangguan makan
- lemas
- kelelahan parah
Penatalaksanaan untuk kondisi ini bisa dilakukan dengan pengobatan simtomatik dan suportif.
Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional. Kunjungi fasilitas kesehatan terdekat.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Fungasol pada pasien:
- hipersensitif
- gangguan hati akut atau kronis
- wanita hamil (dengan sindrom cushing)
- ibu menyusui
Interaksi Obat
Fungasol dapat memicu interaksi jika digunakan bersama obat-obatan berikut.
- Meningkatkan risiko hiperkalemia dan hipotensi jika digunakan bersamaan dengan eplerenone.
- Meningkatkan risiko hepatotoksisitas dan perpanjangan interval QTc jika digunakan bersamaan dengan telithromycin dan clarithromycin.
- Meningkatkan risiko edema dan CHF jika digunakan bersamaan dengan felodipine dan nisoldipine. Peningkatan risiko kerusakan hati dengan parasetamol.
- Dapat mengurangi absorpsi jika digunakan bersamaan dengan antasida, antimuskarinik, PPI, dan antagonis reseptor H2.
- Dapat menurunkan konsentrasi plasma jika digunakan bersamaan dengan inBoxer CYP3A4 (misalnya rifampisin, rifabutin, carbamazepine, fenitoin, isoniazid, nevirapine, mitotane).
- Dapat meningkatkan tingkat serum jika di gunakan bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 (seperti darunavir dan fosamprenavir yang dikuatkan dengan ritonavir).
- Dapat meningkatkan konsentrasi plasma buprenorfin, alfentanil, fentanyl, oxycodone, digoxin, apixaban, warfarin, cilostazol, repaglinide, praziquantel, saxaliptin, isavuconazole, eletriptan, buspirone, aripiprazole, midolidolid, medol, molidol, molidol, molidol, IV, molidol, IV verapamil, aliskiren, bosentan, domperidone, naloxegol, ciclosporin, budesonide, deksametason, fluticasone, sildenafil, vardenafilet, cinacalcet, ibrutinib, busulfan, docetaxel, vinca alkaloid (misalnya vincristine).
- Dapat meningkatkan risiko perpanjangan interval QTc jika digunakan bersamaan dengan haloperidol, salmeterol, ebastine, pasireotide, dan tolterodine.
Peringatan dan Perhatian
Hindari menggunakan obat ini jika Anda alergi terhadap ketoconazole atau obat antijamur azole lainnya, seperti fluconazole dan itraconazole.
Hindari minum alkohol selama menggunakan ketoconazole karena dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan hati.
Informasikan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain baik herbal ataupun kimiawi untuk mencegah interaksi obat.
Informasikan juga ke dokter jika Anda memiliki riwayat:
- gangguan hati
- jantung
- ginjal
- aritmia
- kadar testoteron yang rendah
- penurunan fungsi kelenjar adrenal
Informasikan ke dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau dalam program kehamilan, sebelum menggunakan ketoconazole.
Kategori Kehamilan
Kategori C. Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya).
Sementara itu, tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi; pada wanita dan hewan tidak tersedia.
Artikel Lainnya: Cara Menghilangkan Kurap di Kulit dengan Bahan Alami
Peringatan Kehamilan
Karena masuk kategori C, obat Fungasol diberikan jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Perhatian Menyusui
Fungasol tablet dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dulu kepada dokter sebelum dikonsumsi.
Penyakit Terkait
- Panu
- Kurap
- Infeksi jamur kulit
- Masalah ketombe
Rekomendasi Obat Sejenis
Dapatkan informasi lainnya soal obat dan penyakit dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
(HNS/AYU)
Terakhir Diperbaharui: 27 Februari 2022
Diperbaharui: Apt. Evita Fitriani., S. Farm
Ditinjau: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm
Referensi
ISO Indonesia (2018). Fungasol.
MIMS Indonesia. Diakses 2022. Ketokonazole.
Pionas BPOM. Diakses 2022. Ketokonazol
KlikDokter. Diakses 2022. Ketokonazole.