Pengertian Mycoral
Mycoral adalah sediaan obat dengan kandungan ketoconazole yang berfungsi sebagai obat antijamur yang digunakan pada infeksi tertentu. Obat panu dan obat kadas ini memilki mekanisme kerja menghambat sintesis ergosterol yang merupakan komponen vital dalam membran sel jamur sehingga mempengaruhi permeabilitas sel. Mycoral tersedia dalam bentuk sediaan tablet dan krim, obat ini diproduksi oleh Kalbe Farma.
Keterangan
Mycoral Krim
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antijamur
- Kandungan: Ketoconazole 2%
- Bentuk: Krim
- Satuan Penjualan: Tube
- Kemasan: Tube 5 gram
- Farmasi: Kalbe Farma.
- Harga Mycoral Krim: Rp13.000 - Rp34.000/ Tube
Mycoral Tablet
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Antijamur
- Kandungan: Ketoconazole 200 mg
- Bentuk: Tablet
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip @ 10 tablet
- Farmasi: Kalbe Farma.
- Harga Mycoral Tablet: Rp42.000 - Rp90.000/ Strip
Kegunaan Mycoral
Mycoral digunakan untuk mengobati infeksi jamur (tinea korporis, tinea kruris, tinea manus dan tinea pedis), panu, dan kandidiasis kutan.
Artikel Lainnya : Panu Tak Kunjung Sembuh, Tanda Penyakit Apa?
Dosis dan Aturan Pakai Mycoral
Mycoral termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter:
Mycoral Krim
- Oleskan 1 - 2 kali sehari, tergantung beratnya infeksi.
- Pengobatan harus diteruskan sedikitnya sampai beberapa hari sejak hilangnya semua gejala. Lama pengobatan biasanya : tinea versikolor 2-3 minggu, tinea korporis 3-4 minggu, tinea pedis 4-6 minggu.
Mycoral Tablet
- Dewasa: Infeksi kulit: 1 tablet (200 mg) sekali sehari pada waktu makan. Apabila tidak ada reaksi dengan dosis ini, dosis ditingkatkan menjadi 2 tablet (400 mg sehari).
- Anak-anak:Tidak boleh digunakan untuk anak di bawah umur 2 tahun.
- Anak dengan berat badan 15 – 20 kg: di berikan dosis 100 mg sekali sehari pada waktu makan.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius.
Efek Samping Mycoral
Efek samping penggunaan obat Mycoral yang mungkin terjadi adalah:
- Iritasi, gatal, rasa terbakar dan reaksi alergik dapat terjadi selama pengobatan dengan Mycoral krim.
- Gangguan pencernaan: Mual, muntah, diare, pencernaan yang terganggu, sembelit, sakit perut, perut kembung.
- Penyakit kuning, hepatitis.
- Urtikaria atau Biduran.
- Sakit kepala, pusing, mengantuk.
- Insomnia, gugup.
- Sistem reproduksi dan gangguan payudara: Gangguan menstruasi, disfungsi ereksi, azoospermia, ginekomastia.
Artikel Lainnya : Hati-hati, Ini Beda Gejala Kusta dan Panu!
Overdosis
- Gejala: Overdosis Mycoral Tablet: mual parah, muntah, anoreksia, lemas, kelelahan parah.
- Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Dapat dilakukan lavage lambung dalam 1 jam pertama setelah terjadi overdosis. Pertimbangkan pemberian arang aktif. Jika terjadi insufisiensi adrenal, berikan hidrokortison dengan infus saline dan glukosa. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Hipersensitivitas atau alergi.
- Penggunaan bersamaan dengan substrat CYP3A4 (Cisapride, dofetilide, dronedarone, quinidine, disopyramide, pimozide, sertindole, mizolastine, lurasidone, quetiapine, metadon, ranolazine, eplerenone, halofantrine, sirolimus, paritaprevir / ombitasvir, saquinavir / ritonavir).
- Gangguan hati akut atau kronis.
- Kehamilan (dengan sindrom Cushing) dan ibu menyusui (oral).
Artikel Lainnya : Panu Penyakit Keturunan, Mitos atau Fakta?
Interaksi Obat Mycoral dengan Obat Lain
Berikut adalah beberapa obat yang tidak boleh diberikan secara bersamaan dengan Mycoral :
- Mengurangi penyerapan jika diberikan bersamaan dengan antimuskarinik, antasid, H2-blocker, Protein Proton Inhibitor, dan sukralfat.
- Konsentrasi plasma berkurang jika diberikan bersamaan dengan rifampisin, isoniazid, efavirenz, nevirapine, fenitoin.
- Dapat mengurangi konsentrasi isoniazid dan rifampisin.
- Dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi oral.
- Dapat meningkatkan kadar substrat CYP3A4 serum, misalnya: digoxin, antikoagulan oral, sildenafil, tacrolimus.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Mycoral ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Perhatian Menyusui
Mycoral terserap kedalam ASI. Konsultasikan pada dokter sebelum mengkonsumsi obat ini.