Pengertian
Cendo Glaopen adalah salah satu nama dagang dari Latanoprost. Cendo Glaopen digunakan untuk menurunkan tekanan cairan pada mata. Tekanan cairan mata yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penurunan daya penglihatan dan apabila dibiarkan, dapat menyebabkan kerusakan pada mata atau yang sering disebut dengan glaukoma. Cendo Glaopen membantu menurunkan tekanan air mata dengan merangsang pengeluaran air mata.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Preparat Antiglaukoma
- Kandungan: Latanoprost 0.05 mg/ mL
- Bentuk: Tetes Mata
- Satuan Penjualan: Strip
- Kemasan: Strip, 5 Botol PE @ 0.6 mL
- Farmasi: Cendo Pharmaceutical Industries.
Kegunaan
Cendo Glaopen digunakan untuk menurunkan tekanan pada bola mata dan membantu mengatasi glaukoma sudut terbuka.
Dosis & Cara Penggunaan
Cendo Glaopen adalah obat keras. Obat ini tidak bisa dibeli tanpa resep Dokter. Dosis yang lazim dalam penggunaan obat ini adalah:
- Aturan penggunaan: Teteskan 1 tetes Cendo Glaopen ke mata yang sakit sebanyak 1 kali sehari, sebaiknya di malam hari.
Cara Penyimpanan
- Simpan botol yang belum dibuka antara 2-8 derajat Celcius.
- Setelah botol dibuka: simpan hingga suhu 25 derajat Celcius dan gunakan dalam 4 minggu. Lindungi dari cahaya.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Cendo Glaopen, antara lain:
- Perubahan warna bola mata menjadi kecoklatan
- Bulu mata memanjang, menebal, dan lebih hitam
- Iritasi mata
- Pembengkakan kelopak mata
- Pengeluaran air mata berlebih
- Pusing dan sakit kepala
- Nyeri sendi dan otot.
Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap Latanoprost atau Benzalkonium Cl.
Interaksi Obat
Berikut ini adalah obat-obat yang tidak boleh diberikan bersamaan dengan Cendo Glaopen:
- Bimatoprost
- NSAID
- Thiomersal
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Cendo Glaopen ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Overdosis
- Gejala: Iritasi mata dan hiperemia konjungtiva atau episkleral (peradangan pada lapisan sklera).
- Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.