ODR
Golongan |
Obat Keras |
Kategori |
Antiemetik |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan Anak |
Bentuk Obat |
Sirup dan Injeksi |
ODR untuk Ibu Hamil dan Menyusui |
Kategori B: Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Peringatan Menyusui: Tidak ada informasi ODR dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. |
Pengertian
ODR adalah obat yang mengandung ondansetron sebagai zat aktifnya. ODR digunakan untuk meredakan gejala mual dan muntah akibat efek samping dari kemoterapi dan radioterapi serta sebagai pencegahan mual dan muntah pada pascaoperasi.
ODR bekerja dengan menghambat serotonin 5HT3, yaitu zat kimia sebagai mediator mual dan muntah. Dengan terhambatnya serotonin 5HT3, diharapkan gejala mual dan muntah berkurang.
Artikel Lainnya: Ini Pertolongan Pertama untuk Atasi Mual dan Muntah
Keterangan
1. ODR Sirup
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: antiemetik
- Kandungan: ondansetron HCl 4 mg/ 5 ml
- Kemasan: dus, botol @ 60 ml
- Farmasi: Lapi
- Harga ODR Sirup: 000 per botol
2. ODR Injeksi
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: antiemetik
- Kandungan: ondansetron HCl 4 mg/ 2 ml, ondansetron HCl 8 mg/ 2 ml, ondansetron HCl 8 mg/ 4 ml
- Kemasan: boks, ampul @ 2 ml dan 4 ml
- Farmasi: Lapi
- Harga ODR Injeksi: 000–Rp55.000 per ampul
Kegunaan
ODR berfungsi meringankan gejala mual dan muntah akibat kemoterapi dan radioterapi serta mencegah mual dan muntah pascaoperasi.
Dosis & Cara Penggunaan
ODR termasuk obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter. Penggunaan ODR harus dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebab dosis dapat berbeda untuk tiap individu.
Berikut dosis dan penggunaan ODR sesuai indikasi.
1. Tujuan: kemoterapi dan radioterapi yang menyebabkan muntah tingkat sedang
Bentuk: sirup dan injeksi
Dewasa:
- ODR Sirup: Dosis 8 mg atau setara 2 sendok takar (5 ml/sendok takar) 1-2 jam sebelum terapi, dilanjutkan dengan dosis 8 mg tiap 12 jam sampai dengan 5 hari
- ODR Injeksi: Dosis 8 mg sesaat sebelum terapi via intravena lambat, dilanjutkan dengan pemakaian sirup dosis 8 mg tiap 12 jam sampai dengan 5 hari
2. Tujuan: muntah berat karena kemoterapi
Bentuk: sirup dan injeksi
Dewasa:
- Ondansentron Syrup: Dosis 24 mg atau setara 6 sendok takar (5 ml/sendok takar) 1 – 2 jam sebelum terapi. Dilanjutkan dengan dosis 8 mg tiap 12 jam sampai dengan 5 hari
- Ondansentron Injeksi: Dosis 8 mg sesaat sebelum terapi via intravena lambat. Diikuti dengan dosis 8 mg tiap 4 jam untuk 2 dosis berikutnya. Dilanjutkan dengan pemakaian sirup dosis 8 mg tiap 12 jam sampai dengan 5 hari.
3. Tujuan: pencegahan mual dan muntah setelah pembedahan
Bentuk: sirup dan injeksi
Dewasa:
- Ondansentron Sirup: Dosis 8 mg atau setara 2 sendok takar (5 ml/sendok takar) 1 jam sebelum anestesi diikuti dengan 8 mg tiap 4 jam untuk 2 dosis berikutnya
- Ondansentron Injeksi: Dosis 4 mg sewaktu induksi anestesi via intravena lambat atau intramuskular
4. Tujuan: pencegahan dan pengobatan mual dan muntah kemoterapi dan radioterapi
Bentuk: sirup dan injeksi
Anak 4 – 11 tahun:
- Ondansentron Sirup Anak: Dosis 4 mg atau setara 1 sendok takar (5 ml/sendok takar) 30 menit sebelum terapi. Dosis dapat diulang tiap 4 – 8 jam.
Anak usia lebih dari 6 bulan:
- Ondansentron Injeksi Anak: Dosis 150 mcg per kilogram berat badan sesaat sebelum terapi via infus intravena. Dosis dapat diulang tiap 4 – 8 jam.
5. Tujuan: pengobatan mual dan muntah setelah pembedahan
Bentuk: injeksi
Anak lebih dari 1 bulan dengan berat kurang dari 40 kg:
- Dosis 100 mcg per kilogram berat badan sewaktu induksi anestesi via intravena lambat dengan dosis maksimal 4 mg untuk sekali suntikan.
Cara Menggunakan
- Gunakan ODR sesuai instruksi dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
- ODR dapat digunakan baik saat perut kosong atau setelah makan. Kocok botol kemasan ODR sebelum digunakan agar kandungan obat merata. Gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan
- ODR Injeksi hanya boleh disuntikkan oleh dokter atau tenaga medis profesional lain di bawah pengawasan dokter
- Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat
- Hentikan penggunaan apabila gejala telah membaik
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan
Artikel Lainnya: Obat Mual dan Muntah untuk Orang Dewasa di Apotek
Cara Penyimpanan
- Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan
- Simpan ODR sirup dan injeksi di bawah suhu 30 derajat Celcius, pada tempat yang sejuk dan kering, serta terlindungi dari cahaya matahari langsung
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan
- Jangan simpan di tempat lembap, seperti kamar mandi
- Jangan simpan di freezer
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan ODR antara lain:
- sakit kepala
- sensasi hangat dan kemerahan
- konstipasi
- reaksi alergi seperti gatal, ruam, dan bengkak pada area bekas suntikan
- kejang
- aritmia
- nyeri dada
Overdosis
Gejala overdosis ODR antara lain hipotensi, pandangan kabur, konstipasi berat, takikardia, tremor, dan koma pada anak.
Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila terjadi perburukan efek samping atau efek samping tidak kunjung membaik. Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Sebaiknya hindari penggunaan ODR apabila memiliki riwayat hipersensitif pada kandungan dari ODR. Tanya dokter sebelum menggunakan ODR.
Interaksi Obat
Beri tahu dokter mengenai semua obat-obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan ODR dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas.
Berikut adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan ODR.
- Phenytoin
- Carbamazepine
- Rifampicin
- Tramadol
- Fentanyl
- Amiodarone
- Erythromycin
- Ketoconazole
Daftar di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan ODR. Maka, diingatkan untuk memberi tahu dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal, maupun vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Tidak semua obat berinteraksi dengan ODR, namun terapi tetap disesuaikan bergantung pada kondisi kamu.
Peringatan dan Perhatian
- Sebaiknya kamu tidak menggunakan ODR jika memiliki riwayat hipersensitif pada salah satu komponen dari ODR
- Ikuti semua saran dan instruksi dokter
- Ikuti semua petunjuk dan anjuran yang terdapat pada kemasan
- Beri tahu dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah sedang hamil, dalam persiapan kehamilan, atau menyusui. Hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya
- Informasikan dokter riwayat penyakit yang sedang atau pernah kamu derita, terutama:
- hipokalemia
- gangguan jantung
- gangguan hati berat
- ODR sebaiknya tidak diberikan pada kehamilan trimester pertama, kecuali manfaat yang dihasilkan lebih besar dari risiko yang didapat
- Hati-hati apabila kamu memeliki riwayat gangguan hati berat. ODR hanya dapat diberikan dengan dosis maksimal 8 mg per hari
Artikel Lainnya: Rekomendasi Obat Mual Muntah Tradisional
Kategori Kehamilan
ODR termasuk obat dengan kategori B untuk ibu hamil.
Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Peringatan Kehamilan
Beri tahu dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan. Sebaiknya, penggunaan ODR sirup untuk ibu hamil perlu dihindari untuk kehamilan trimester pertama. Terapi akan dipertimbangkan bergantung pada kondisi kehamilan kamu.
Perlu diingat, terapi akan diberikan apabila lebih besar manfaat yang didapatkan daripada potensi risiko pada janin.
Peringatan Menyusui
Tidak ada informasi ODR dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait
- Mual
- Muntah
Alternatif Obat Lain
Manfaatkan layanan Tanya Dokter Spesialis, yuk! Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
[ANS/NM]
- Drugbank (2022) Ondansetron
- Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 53 (2021) Ondansetron
- MIMS Indonesia (2022) Ondansetron
- MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 21 (2022) ODR