Pengertian
Paloxi adalah obat yang mengandung zat aktif Palonosetron dan dikemas dalam bentuk sediaan injeksi. Palonosetron merupakan obat suntik yang digunakan untuk menghindari efek samping pada pasien yang menjalani kemoterapi, seperti mual dan muntah akut. Mekanisme kerja dari Palonosetron yaitu berikatan dengan reseptor 5-HT3 sehingga menghalangi ikatan serotonin dengan reseptornya.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Antiemetik
- Kandungan: Palonosetron 50 mcg/ml.
- Bentuk: Cairan Injeksi
- Satuan Penjualan: Vial.
- Kemasan: Box, 1 Vial @ 5 mL.
- Farmasi: Kalbe Farma PT
- Harga: -
Kegunaan
Paloxi diindikasi untuk mencegah mual dan muntah akut yang berkaitan dengan pemberian kemoterapi berisiko emetogenik sedang hingga tinggi.
Dosis & Cara Penggunaan
Paloxi merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.
Dewasa: diberikan dosis tunggal 0.25 mg melalui injeksi bolus intravena (30 detik), diberikan sekitar 30 menit sebelum dimulai kemoterapi.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius. Jangan dibekukan.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Paloxi yaitu:
- Sakit kepala
- Pusing
- Sembelit
- Diare
- Mulut kering
- Nyeri diarea injeksi
Interaksi Obat
- Menurunkan efek terapetik dari paloxi apabila digunakan bersamaan dengan tramadol.
Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko sindrom serotonin bila diberikan bersamaan dengan agen serotonergik [misalnya: SSRI, serotonin dan norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI), MAOIs, mirtazapine].
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Paloxi ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).
Perhatian Menyusui
Tidak diketahui apakah Paloxi diekskresikan dalam ASI. Karena potensi efek samping pada bayi yang disusui, keputusan harus dibuat apakah akan menghentikan menyusui atau menghentikan obat.