Pengertian
Farpresin adalah obat berbentuk cairan injeksi yang mengandung vasopressin.
Fungsi Farpresin berguna dalam pencegahan dan pengobatan distensi perut, yakni kondisi ketika perut membesar di luar ukuran normal. Distensi perut umumnya merupakan gejala dari suatu penyakit.
Artikel Lainnya: Urine Bau Aneh, Ini 5 Penyebabnya
Keterangan
Sebelum digunakan, perhatikan keterangan obat Farpresin berikut ini:
- Golongan: Obat Keras.
- Kategori: Anti Diuretik.
- Kandungan: Vasopressin 20 unit/ mL.
- Bentuk: Cairan Injeksi.
- Satuan Penjualan: Vial.
- Kemasan: Box, 5 Vial @ 1 mL.
- Farmasi: Pratapa Nirmala.
- Harga: Rp. 400.000 – Rp. 600.000/ Vial.
Kegunaan
Farpresin digunakan sebagai obat diuretik, yaitu berfungsi untuk mengatur pengeluaran urine.
Artikel Lainnya: Bahaya Menahan Buang Air Kecil Saat Travelling
Dosis & Cara Penggunaan
Farpresin termasuk obat keras. Pasien hanya dapat memperolehnya melalui resep dokter.
Adapun aturan penggunaan obat Farpresin secara umum adalah sebagai berikut:
-
IM (intramuskular atau lewat otot)
- Distensi perut: Dosis awalnya 5 U. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 U pada injeksi berikutnya, diberikan dengan jarak waktu pemberian selama 3 atau 4 jam.
- Roentgenografi abdomen: dosis 2 injeksi 10 U, diberikan masing-masing 2 jam dan 1½ jam.
- Diabetes insipidus: dosis 5-10 U, diberikan 2-3 kali sehari. Dapat diberikan secara injeksi atau intranasal pada bantalan kapas, dengan semprotan hidung atau dengan pipet.
-
Infus intravena (melalui pembuluh darah)
- Penanganan darurat perdarahan saluran pencernaan akut: dosis awal: 0,2-0,6 U/ menit. Dosis dapat ditingkatkan menjadi ≥ 0,6 U/ menit dengan jarak waktu 30-60 menit.
- Setelah perdarahan terkontrol, lanjutkan dengan dosis efektif selama 12-24 jam. Dosis kemudian harus dikurangi secara bertahap selama 24-48 jam berikutnya.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celsius.
Artikel Lainnya: Kenapa Sulit Mengendalikan Keluarnya Urine Usai Melahirkan?
Efek Samping
Efek samping yang dapat timbul selama penggunaan obat Farpresin, antara lain:
- Anafilaksis (suatu reaksi alergi berat yang bisa menyebabkan kematian)
- Pucat.
- Aritmia.
- Nyeri dada.
- Penyempitan perifer.
- Kram perut.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Farpresin pada orang-orang yang hipersensitif atau anafilaksis.
Artikel Lainnya: Gangguan Berkemih pada Usia Produktif, Mungkinkah Terjadi?
Interaksi Obat
Sebaiknya penggunaan Farpresin tidak dilakukan bersamaan dengan jenis obat berikut:
- Carbamazepine.
- Dhlorpropamide.
- Dludrocortisone.
- Demeclocycline.
- Lithium.
- Hepatin.
- Agen penghambat ganglion.
Kategori Kehamilan
Kategori C: Riset yang dilakukan pada hewan percobaan menunjukkan bahwa obat ini bisa menimbulkan efek samping pada janin. Namun, riset dengan hasil serupa terhadap wanita hamil masih belum cukup.
Peringatan Menyusui
Tidak diketahui apakah obat Farpresin dapat terserap ke dalam ASI. Maka dari itu, penggunaan obat harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.