Tolterodine
Golongan |
Obat Keras |
Kategori |
Obat Saluran Kemih dan Prostat |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa |
Bentuk obat |
Tablet dan Kapsul Lepas Lambat |
Tolterodine untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Peringatan Menyusui: Tolterodine belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Jangan gunakan Tolterodine sebelum berkonsultasi dengan dokter. |
Pengertian
Tolterodine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kandung kemih yang terlalu aktif dengan gejala seperti meningkatnya frekuensi buang air kecil dan inkontinensia (rasa ingin berkemih yang tidak dapat ditunda).
Obat Tolterodine bekerja dengan mengurangi kontraksi pada kandung kemih sehingga penderita dapat mengendalikan rasa ingin berkemih.
Tolterodine merupakan obat keras yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul lepas lambat. Kamu ingin tahu penjelasan Tolterodine lebih lanjut? Yuk, cek di sini.
Artikel Lainnya: Mengenal Jenis-Jenis Inkontinensia Urine dan Gejalanya
Keterangan
1. Tolterodine Tablet
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Obat saluran kemih dan prostat
- Kandungan: Tolterodine 2 mg
- Kemasan: Dus @28 tablet
- Produksi: PT Pfizer
- Harga Tolterodine Tablet: Rp18.522 per tablet
2. Tolterodine SR (Lepas Lambat) Kapsul
- Golongan: Obat keras
- Kelas terapi: Obat saluran kemih dan prostat
- Kandungan: Tolterodine 4 mg
- Kemasan: Dus @28 kapsul
- Produksi: PT Pfizer
- Harga Tolterodine Kapsul: –
Kegunaan
Tolterodine digunakan untuk mengobati kandung kemih yang terlalu aktif.
Dosis dan Aturan Pakai
Tolterodine merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.
- Tujuan: Mengatasi kandung kemih yang terlalu aktif
Bentuk: Tablet
Dosis 2 mg 2 kali sehari dapat diturunkan menjadi 1 mg 2 kali sehari sesuai dengan respons pasien. Evaluasi dilakukan setelah 2–3 bulan pengobatan.
- Tujuan: Mengatasi kandung kemih yang terlalu aktif
Bentuk: Kapsul lepas lambat
Dosis 4 mg sekali sehari, dapat diturunkan menjadi 2 mg sekali sehari, sesuai dengan respons pasien. Evaluasi dilakukan setelah 2–3 bulan pengobatan.
Cara Menggunakan
- Ikuti anjuran dokter kamu dan bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum menggunakan Tolterodine
- Tolterodine tablet dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Telan obat secara utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan. Minum obat dengan air putih
- Tolterodine kapsul lepas lambat dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Telan obat secara utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan. Minum obat dengan air putih
- Dianjurkan meminum Tolterodine secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa meminum obat, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis
Artikel Lainnya: Sering Kencing Sehabis Minum, Tanda-Tanda Ada ‘Kebocoran’?
Cara Penyimpanan
Simpan Tolterodine pada suhu ruang, di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping
Efek samping umum yang mungkin terjadi adalah:
- Mulut kering
- Pusing
- Sembelit
- sakit perut
- Sakit kepala
Overdosis
- Jangan menggunakan obat melebihi dosis yang telah ditentukan
- Gejala overdosis di antaranya gangguan penglihatan, kesulitan berkemih, halusinasi, kejang, kesulitan bernapas, takikardia, retensi urin, midriasis (pelebaran pupil mata), dan perpanjangan interval QT (detak jantung tidak beraturan)
- Jika seseorang mengalami overdosis, segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau bawalah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat
- Penatalaksanaan yang dapat dilakukan dapat dilakukan dengan melakukan bilas lambung, yaitu memberikan karbon aktif kepada pasien
Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Hipersensitif terhadap Tolterodine
- Retensi urin atau lambung
- Kolitis ulseratif berat
- Megakolon toksik
- Myasthenia gravis
- Glaukoma sudut sempit yang tidak terkontrol
Interaksi Obat
Interaksi obat yang dapat terjadi antara Tolterodine dan obat lain di antaranya sebagai berikut.
- Peningkatan risiko perpanjangan QT dengan quinidine, procainamide, amiodarone, dan sotalol
- Peningkatan konsentrasi obat dalam darah sehingga risiko overdosis lebih besar dengan inhibitor CYP3A4 kuat, seperti erythromycin, clarithromycin, ketoconazole, itraconazole, dan inhibitor protease
- Menurunkan efek prokinetik dari metoclopramide dan cisapride
- Mengurangi efek terapeutik dengan agonis reseptor muskarinik atau kolinergik
- Meningkatkan efek tolterodine (lepas segera) dengan inhibitor CYP2D6, seperti fluoxetine
- Beri tahu dokter jika kamu sedang mengonsumsi suplemen, produk herbal, atau obat lain
Peringatan dan Perhatian
- Beri tahu dokter jika kamu alergi terhadap Tolterodine
- Beri tahu dokter jika kamu sedang hamil atau menyusui
- Beri tahu dokter jika kamu memiliki riwayat gangguan perut atau usus, sembelit, gangguan hati, gangguan ginjal, myasthenia gravis, alzheimer, hernia hiatus, kesulitan mengosongkan kandung kemih, glaukoma, atau sindrom interval QT panjang (pada kamu atau keluarga kamu)
- Hindari mengemudi atau menjalankan mesin selama menggunakan Tolterodine
- Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah mengkonsumsi Tolterodine
Artikel Lainnya: Penyebab Mengompol pada Orang Dewasa
Kategori Kehamilan
Kategori C. Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Peringatan Kehamilan
Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan Tolterodine saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan.
Peringatan Menyusui
Tolterodine belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Jangan gunakan Tolterodine sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Penyakit Terkait
- Inkontinensia urine
- Enuresis
Rekomendasi Obat Sejenis
- Detrusitol
- Detrusitol SR
Jangan tunggu sakit. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter secara online melalui fitur Tanya Dokter. Yuk, sama-sama #JagaSehatmu.
[HNS/NM]
- Drugs.com. Diakses 8 September 2022. Tolterodine
- Medscape. Diakses 8 September 2022. Tolterodine
- MIMS Indonesia. 8 September 2022. Tolterodin