Dulcolactol
Golongan |
Obat bebas |
Kategori |
|
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan anak |
Bentuk Obat |
Sirup |
Dulcolactol untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori B: Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.Peringatan Menyusui: Kandungan dalam Dulcolactol tidak terdistribusi ke dalam ASI. Tetap lakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. |
Pengertian
Dulcolactol adalah sediaan obat sirup yang digunakan untuk mengatasi konstipasi atau sembelit.
Obat ini mengandung laktulosa, senyawa yang bekerja dengan cara menarik cairan di dalam tubuh agar feses menjadi lebih lunak.
Laktulosa juga dapat membantu mengubah keasaman feses, sekaligus membantu mencegah pertumbuhan bakteri dalam usus.
Tergolong obat bebas, berikut info lengkap seputar Dulcolactol.
Keterangan
- Golongan: obat bebas
- Kelas terapi: pencahar
- Kandungan: lactulosa 10 g/5 ml
- Kemasan: dus, botol @60 ml
- Farmasi: Aventis Pharma
- Harga Dulcolactol: Rp83.000 per botol
Artikel lainnya: Anak Sembelit? Ini Cara Mengatasinya
Kegunaan
Manfaat Dulcolactol adalah sebagai pencahar digunakan untuk mengatasi masalah susah buang air besar (BAB).
Dosis dan Aturan Pakai
Berikut adalah dosis Dulcolactol beserta aturan minumnya.
Tujuan: konstipasi kronis berat
Bentuk: sirup
- Dewasa: dosis 15 ml diminum 2 kali sehari. Dosis pemeliharaan 15 – 25 ml per hari.
Tujuan: konstipasi kronik sedang
Bentuk: sirup
- Dewasa: dosis 15 – 30 ml per hari. Dosis pemeliharaan 10 – 15 ml per hari.
Tujuan: Konstipasi kronis ringan
Bentuk: sirup
- Dewasa: dosis 15 ml per hari. Dosis pemeliharaan 10 ml per hari.
Tujuan: Konstipasi
Bentuk: sirup
- Anak 5 - 10 tahun: dosis 10 ml diminum 2 kali sehari. Dosis pemeliharaan 10 ml per hari
- Anak 1 – 5 tahun: dosis 5 ml diminum 2 kali sehari. Dosis pemeliharaan 5 – 10 ml per hari
- Anak <1 tahun: dosis 2.5 ml diminum 2 kali sehari. Dosis pemeliharaan 5 ml per hari
Cara Menggunakan
- Gunakan Dulcolactol sesuai instruksi dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
- Gunakan Dulcolactol setelah makan. Kocok botol kemasan Dulcolactol sebelum digunakan agar kandungan obat merata. Gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan
- Jangan melebihkan/mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang
- Hentikan penggunaan apabila gejala telah membaik
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan
Artikel lainnya: Sering Sembelit Saat Hamil, Ibu Harus Bagaimana?
Cara Penyimpanan
- Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan
- Simpan Dulcolactol sirup pada suhu antara 15 - 30 derajat Celsius, pada tempat yang sejuk dan kering dan terlindung dari cahaya matahari langsung
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan
- Jangan simpan obat di tempat lembap seperti kamar mandi; atau di dalam freezer
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Dulcolactol, antara lain:
Overdosis
Gejala overdosis Dulcolactol antara lain:
- Diare yang disertai muntah
- Nyeri perut
- Ketidakseimbangan elektrolit
Segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat apabila terjadi perburukan efek samping atau efek samping tidak kunjung membaik.
Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Kontraindikasi
Sebaiknya hindari penggunaan Dulcolactol apabila kamu memiliki riwayat:
- Hipersensitif pada laktulosa, atau kandungan lain di dalam Dulcolactol
- Obstruksi usus
- Galaktosemia
- Intoleransi laktosa
Interaksi Obat
Beberapa obat yang diberi bersamaan dengan Dulcolactol bisa menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti.
- Glutamine
- Diuretic thiazide
- Kortikosteroid
- Amphotericin B
- Digoksin
- Antasida
- Neomycin
List di atas mungkin tidak memuat semua obat yang bisa berinteraksi dengan Dulcolactol.
Maka diingatkan untuk memberi tahu dokter semua obat yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Artikel lainnya: Penyebab dan Faktor Risiko Susah BAB
Peringatan dan Perhatian
- Sebaiknya kamu tidak menggunakan obat ini jika memiliki riwayat hipersensitif pada salah satu komponen Dulcolactol
- Beri tahu dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah sedang hamil, persiapan kehamilan atau menyusui
- Informasikan dokter riwayat penyakit yang sedang atau pernah kamu derita, terutama:
- Diabetes mellitus
- Intoleransi laktosa
Kategori Kehamilan
Dulcolactol masuk dalam kategori B untuk ibu hamil.
Studi pada hewan tidak menunjukkan adanya efek samping pada janin. Namun, tidak ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Peringatan Kehamilan
Obat Dulcolactol sebaiknya dihindari pada kehamilan trimester pertama.
Sebelum mengonsumsi obat, beritahu dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan.
Terapi akan diberikan apabila lebih besar manfaat yang didapatkan daripada potensi risiko terhadap janin.
Peringatan Menyusui
Kandungan Dulcolactol tidak terdistribusi ke dalam ASI. Namun, tetaplah konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu apabila kamu sedang menyusui.
Penyakit Terkait
- Konstipasi
Rekomendasi Obat Sejenis
Diskusikan masalah kesehatanmu hanya di Tanya Dokter. Yuk, konsultasi sekarang, jangan tunggu sakit! Ingat, #JagaSehatmu ya.
[HNS/NM]
MIMS Indonesia (2022) Lactulose
MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 21 (2022) Dulcolactol