Obat Telinga

Otozambon

Klikdokter, 23 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Otozambon di gunakan untuk mengobati radang liang telinga luar dan radang rongga gendang telinga yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Pengertian

Otozambon adalah obat tetes telinga yang mengandung Polymyxin B sulfate, Neomycin sulfate, Fludrocortisone acetate, Lidocaine HCl, dan Furaltadon HCl. Otozambon digunakan untuk mengobati otitis eksterna (peradangan pada daun telinga atau liang telinga) yang di sebabkan oleh infeksi bakteri yang memerlukan terapi pengobatan dengan kortikosteroid.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antiseptik Telinga dengan Kortikosteroid
  • Kandungan: Polymyxin B sulfate, Neomycin sulfate, Fludrocortisone acetate, Lidocaine HCl, dan Furaltadon HCl
  • Bentuk: Tetes Telinga
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Botol @ 5 mL
  • Farmasi: Erela PT
  • Harga: Rp53.000 - Rp102.000/ Botol

Kegunaan

Otozambon di gunakan untuk mengobati radang liang telinga luar dan radang rongga gendang telinga yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang memerlukan terapi pengobatan dengan kortikosteroid.

Dosis & Cara Penggunaan

Otozambon merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan Otozambon juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

Teteskan 4-5 tetes Otozambon ke dalam telinga, sebanyak 2-4 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Otozambon, seperti:

  • Sensitisasi alergi
  • Gatal
  • Iritasi
  • Perih dan sensasi terbakar di telinga tengah

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komposisi dari Otozambon.
  • Herpes simpleks, setelah pemberian vaksin, varisela & infeksi virus lainnya
  • Membran timpani berlubang
  • Infeksi jamur dan tuberculosis