Esperson
Golongan |
Obat keras |
Kategori obat |
Obat kulit |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa dan anak |
Bentuk obat |
Krim |
Esperson untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin. Namun, tidak ada studi yang terkontrol pada wanita hamil. Peringatan Menyusui: Tidak ada penelitian klinis kandungan Esperson terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. |
Pengertian
Esperson adalah obat topikal yang digunakan untuk menangani gejala akibat penyakit kulit.
Obat ini mengandung desoximetasone yang dapat meredakan bengkak, kemerahan, dan gatal-gatal pada kulit.
Kandungan desoximetasone bekerja dengan mengaktifkan substansi alami pada kulit untuk menekan keluhan pada kulit.
Esperson biasanya diresepkan dokter sebagai bagian dari terapi kombinasi, ketika pasien juga perlu mengonsumsi obat lainnya.
Keterangan
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: kortikosteroid topikal
- Kandungan: desoximetasone 0.25%
- Kemasan: dus, tube @5 gram; 15 gram
- Farmasi: Aventis Pharma
- Harga salep Esperson: Rp22.500 per tube
Kegunaan
Esperson merupakan steroid topikal golongan II yaitu memiliki potensi tinggi pada permasalahan penyakit kulit, seperti:
- Dermatitis
- Pruritus atau sensasi gatal
- Peradangan
- Pembengkakan
Artikel lainnya: Bukan Penyakit Kulit Biasa, Kenali Penyebab Dermatitis Stasis
Dosis dan Aturan Pakai
Dosis obat kortikosteroid topikal, seperti Esperson, biasanya berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung kondisi dan usia.
Mintalah saran dokter kamu terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini. Berikut anjurannya secara umum.
Tujuan: dermatitis, inflamasi, pruritus, pembengkakan
Bentuk: krim
- Dewasa: 1-2 kali sehari maksimal 2 minggu. Untuk penggunaan 2 kali, pastikan untuk menjeda waktu pemakaian ke 2 sekitar 12 jam dari pemakaian pertama
- Anak: dosis yang diberikan dokter akan disesuaikan dengan kondisi pasien
Cara Menggunakan
- Gunakan Esperson salep sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
- Obat ini hanya untuk pemakaian luar. Jangan sampai tertelan atau terkena mata. Segera minum air putih apabila tertelan
- Hindari penggunaan obat pada area mulut, luka terbuka, dan terbakar matahari
- Beberapa kandungan mungkin dapat memicu reaksi alergi. Lebih baik, ambil sedikit krim lalu oleskan pada area kulit yang bersih tunggu beberapa saat. Jika tidak menunjukkan reaksi alergi, pengobatan dapat dilanjutkan
- Jangan gunakan salep ini pada area yang berjerawat
- Esperson sebaiknya diberikan maksimal 2 kali sehari, tidak perlu mengoleskan obat ini lebih sering. Ratakan tipis-tipis pada kulit
- Jangan balut area yang diolesi obat, kecuali dokter yang menyarankan. Area yang tertutup akan meningkatkan absorpsi ke dalam kulit dan mungkin akan memberikan efek yang buruk
- Obat ini hanya untuk pemakaian jangka pendek maksimal 2 minggu. Ikuti instruksi dokter secara cermat dan hati-hati
- Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik
- Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi kepada dokter terlebih dahulu
- Jangan melebihkan/mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat
Cara Penyimpanan
Agar manfaat Esperson optimal, simpan salep pada suhu di bawah 30 derajat Celsius, di tempat kering, terhindar dari cahaya matahari langsung, serta jauh dari jangkauan si kecil.
Artikel lainnya: Kondisi Kulit Gatal yang Tidak Boleh Digaruk Beserta Alasannya
Efek Samping
Esperson dapat menyebabkan efek samping lokal, seperti:
- Alergi
- Kulit kering
- Penyebaran dan perburukan infeksi
- Penipisan kulit yang belum tentu membaik setelah terapi dihentikan
- Jerawat, perburukan jerawat
- Hipopigmentasi ringan yang sementara atau dapat meninggalkan bercak-bercak putih
Selain itu, Esperson dengan pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan penekanan adrenal dan cushing syndrome tergantung dari area tubuh dan lamanya pengobatan.
Selain itu, pemakaian dosis tinggi dari Esperson dapat menyebabkan:
- Perubahan lemak tubuh terutama wajah, leher, punggung dan pinggang
- Masalah menstruasi
- Impotensi
- Disfungsi seksual
Overdosis
Penggunaan Esperson dalam dosis yang berlebihan akan meningkatkan atau memperburuk risiko efek samping.
Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila terjadi perburukan atau efek samping yang tidak kunjung membaik.
Penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis professional.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan obat Esperson apabila kamu memiliki kondisi:
- Hipersensitif atau alergi terhadap desoximetasone
- Tuberkulosis kulit
- Cacar air, rosacea, acne vulgaris, bakteri (impetigo), virus (herpes simpleks), dan jamur (candida, dermatofit)
Interaksi Obat
Penggunaan bersamaan dengan obat luar lain dapat memicu peningkatan efek samping dari salah satu obat yang digunakan.
Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter apabila kamu akan menggunakan krim Esperson bersamaan dengan obat topikal lain, seperti:
- Kortikosteroid topikal, seperti betamethasone, desonide, dexamethasone, hydrocortisone akan memperburuk efek samping.
Selain itu, informasikan dokter apabila kamu sedang menggunakan produk perawatan kulit.
Kandungan dalam Esperson mungkin akan menimbulkan interaksi apabila digunakan bersama produk perawatan kulit lain.
Artikel lainnya: Penyebab Dermatitis Herpetiformis, Radang Kronis di Kulit
Peringatan dan Perhatian
- Sebaiknya tidak menggunakan Esperson jika kamu memiliki riwayat Hipersensitif pada salah satu kandungan dari Esperson
- Informasikan pada dokter terkait riwayat penyakit yang kamu derita, terutama:
- Hipertensi
- Diabetes
- Infeksi
- Area pada kulit yang sakit luas
- Kerusakan hati
- Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan obat ini bersama dengan obat lain, baik kimia maupun herbal
- Informasikan ke dokter jika kamu dalam kondisi hamil, merencanakan kehamilan, dan menyusui
- Esperson tidak disarankan untuk penggunaan jangka panjang, temui dokter apabila gejala tidak membaik setelah 2 minggu
- Sebaiknya hindari penggunaan Esperson pada anak-anak, kecuali atas instruksi dokter spesialis dan harus di bawah pengawasan dokter spesialis
Kategori Kehamilan
Esperson masuk ke dalam kategori C untuk ibu hamil. Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya).
Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita; atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.
Peringatan Kehamilan
Obat Esperson hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin. Konsultasikan dahulu kepada dokter.
Peringatan Menyusui
Tidak ada penelitian klinis kandungan Esperson terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait
- Dermatitis
- Inflamasi
- Pruritus
- Edema
Rekomendasi Obat Sejenis
Apabila keluhan di kulit tak juga membaik usai penggunaan Esperson, coba konsultasikan kembali kepada dokter spesialis kulit.
Yuk, #JagaSehatmu sama-sama. Jangan tunggu sakit!
[HNS]
Mayo Clinic Drugs and Supplements (2022) Desoximetasone (Topical Application Route)
Melaldi SL, Bramono K, Indriatmi W (2017) Ilmu penyakit kulit dan kelamin edisi ketujuh. Balai Penerbit FKUI