Sanmol
Golongan |
Obat bebas (oral) dan obat keras (infus) |
Kategori obat |
Obat demam dan antinyeri |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa, anak-anak, dan bayi |
Bentuk obat |
Tablet, tablet effervescent, tablet kunyah, sirup, drop dan infus |
Sanmol untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori NA: belum diklasifikasikan pada salah satu kategori keamanan obat pada ibu hamil. Peringatan menyusui: Sanmol dapat terekskresi ke dalam ASI. Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter, sebelum menggunakan obat ini. |
Pengertian Sanmol
Sanmol adalah obat penurun panas pada anak-anak dan orang dewasa. Kadang, Sanmol diresepkan sebagai obat penurun demam pada bayi setelah imunisasi.
Kandungan utama Sanmol adalah paracetamol, yang termasuk golongan obat antiinflamasi non steroid (NSAID). Cara kerja Sanmol, yakni menghambat enzim cyclooxygenase (enzim yang berperan dalam proses peradangan dan nyeri pada tubuh).
Selain untuk meredakan demam, Sanmol juga digunakan untuk meringankan nyeri sakit gigi akibat pembengkakan gusi dan sakit kepala.
Di samping itu, Sanmol juga bisa dikombinasikan dengan obat lain untuk meredakan gejala flu dan meringankan nyeri berat pascaoperasi.
Sanmol diproduksi oleh PT Sanbe Farma dalam berbagai sediaan. Beberapa bentuk sediaan Sanmol dijual bebas di apotek, seperti tablet, tablet kunyah, tablet effervescent, sirup dan drop.
Obat ini juga memiliki beragam dosis, salah satunya Sanmol tablet dengan dosis 500 mg dan Sanmol Forte tablet dosis 650 mg.Sementara sanmol infus hanya didapat dengan resep dokter dan biasa digunakan pada saat di rumah sakit.
Artikel lainnya: Ragam Buah Penurun Demam yang Bisa Jadi Pilihan
Keterangan Obat Sanmol
1. Sanmol tablet
- Golongan: Bebas
- Kelas terapi: Antipiretik dan analgesik
- Kandungan: Paracetamol 500 mg dan 650 mg
- Kemasan: Dus, 25 catch cover @1 strip @4 tablet, dus, 10 strip @10 tablet
- Produksi: PT Sanbe Farma
- Harga sanmol tablet: Rp 1.450-Rp 2.148/tablet
2. Sanmol tablet kunyah
- Golongan: Bebas
- Kelas terapi: Antipiretik dan analgesik
- Kandungan: Alkohol, ethyl cellulose, methylene chloride, paracetamol
- Kemasan: Dus, @5 strip @10 tablet kunyah
- Produksi: PT Sanbe Farma
- Harga sanmol tablet kunyah: Rp.-
3. Sanmol tablet effervescent
- Golongan: Bebas
- Kelas terapi: Antipiretik dan analgesik
- Kandungan: Paracetamol 500 mg, paracetamol 1000 mg, alcohol, hydroxypropyl cellulose, LM, manitol, paracetamol (Sanmol 120 Child Effervescent)
- Kemasan: Dus, 1 tube @10 tablet effervescent, dus, 1 tube @8 tablet effervescent, dus, 1 tablet @10 tablet effervescent
- Produksi: PT Sanbe Farma
- Harga Sanmol Tablet Effervescent: Rp.-
4. Sanmol sirup
- Golongan: Bebas
- Kelas terapi: Antipiretik dan analgesik
- Kandungan: Paracetamol 120 mg dan 250 mg
- Kemasan: Dus, botol @60 mL
- Produksi: PT Sanbe Farma
- Harga sanmol sirup: Rp 20.500/botol
5. Sanmol drops
- Golongan: Bebas
- Kelas terapi: Antipiretik dan analgesik
- Kandungan: Paracetamol 60 mg
- Kemasan: Dus, botol @15 mL
- Produksi: PT Sanbe Farma
- Harga sanmol drops: Rp 17.252/botol
6. Sanmol infus
- Golongan: Bebas
- Kelas terapi: Antipiretik dan analgesik
- Kandungan: Paracetamol 1000 mg
- Kemasan: Dus, botol @100 mL
- Produksi: PT Sanbe Farma
- Harga: -
Kegunaan Sanmol
Secara umum Sanmol digunakan untuk mengobati demam dan meringankan sakit gigi serta meredakan sakit kepala. Selain itu, kombinasi sanmol dengan obat lainnya juga digunakan untuk meringan gejala flu, seperti:
- Pilek
- Mata berair
- Alergi
- Batuk-batuk
Tidak hanya itu, obat juga dapat membantu meringankan nyeri berat yang dirasakan setelah operasi bila dikombinasi dengan antinyeri lainnya.
Dosis dan Aturan Pakai Sanmol
Sanmol dalam sediaan oral tergolong obat bebas penggunaannya sedangkan Sanmol dalam bentuk infus termasuk obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan obat Sanmol tablet, sirup, dan drop secara umum:
Tujuan: Demam dan pereda nyeri ringan hingga sedang
Bentuk: Sanmol tablet
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa: 1 tablet diberikan 3-4 kali sehari
- Anak usia 6-12 tahun: ½ -1 tablet diberikan 3-4 kali sehari
Tujuan: Demam dan pereda nyeri ringan pada anak-anak dan bayi
Bentuk: Sanmol sirup
Dosis yang direkomendasikan:
- Bayi (0- 1 tahun): 2.5 mL diberikan 3-4 kali sehari
- Bayi (1-2 tahun): 5 mL diberikan 3-4 kali sehari
- Anak usia 2-6 tahun: 5-10 mL diberikan 3-4 kali sehari
- Anak usia 6-9 tahun: 10-15 mL diberikan 3-4 kali sehari
- Anak usia 9-12 tahun: 15-20 mL diberikan 3-4 kali sehari
Tujuan: Demam setelah imunisasi
Bentuk: Sanmol Drops
Dosis yang direkomendasikan:
- Bayi (0-11 bulan): 0.6 mL diberikan 3-4 kali sehari
- Anak usia 1-2 tahun: 0.6 - 1.2 mL diberikan 3-4 kali sehari
Tujuan: Meredakan nyeri sedang hingga berat
Bentuk: Sanmol infus
Dosis yang direkomendasikan:
- Dewasa (berat badan ≤ 50 kg): 15 mg/kg setiap 6 jam atau 12.5 mg/kg setiap 4 jam
- Dewasa (berat badan ≥ 50 kg): 1.000 mg setiap 6 jam atau 650 mg setiap 4 jam
- Anak usia 2-12 tahun: 15 mg/kg setiap 6 jam atau 12.5 mg/kg setiap 4 jam (anak usia 2 tahun)
Cara Menggunakan
Gunakan Sanmol sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat. Berikut adalah aturan pakai Sanmol yang perlu Kamu patuhi:
- Sanmol tablet
- Sanmol tablet dapat diminum utuh dengan segelas air putih setelah makan.
- Jangan mengunyah, membelah, menghancurkan obat.
- Obat dikonsumsi bila perlu dan dapat hentikan saat keadaan telah membaik.
- Sanmol tablet kunyah
- Sanmol tablet kunyah harus dikunyah dulu hingga hancur, baru ditelan setelahnya.
- Minum segelas air putih untuk memastikan tidak ada obat yang tertinggal.
- Sanmol tablet effervescent
- Sanmol tablet effervescent harus dilarutkan terlebih dahulu pada segelas air matang.
- Dapat diminum segera setelah obat terlarut sempurna.
- Sanmol sirup
- Sebelum menggunakan obat dapat dikocok terlebih dahulu.
- Obat dapat diminum menggunakan sendok takar sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
- Sanmol drop
- Buka tutup botol obat dengan hati-hati.
- Ambil dosis obat menggunakan alat ukur pada tutup botol, sesuaikan dengan petunjuk yang diberikan.
- Lalu tuangkan obat pada sendok dan dapat diminum.
- Sanmol infus
- Sanmol infus harus diberikan oleh tenaga kesehatan baik perawat atau dokter.
- Obat diberikan sesuai dengan dosis yang ditentukan.
- Bila mengalami reaksi alergi atau efek samping segera informasikan kepada dokter.
Apabila Kamu lupa menggunakan obat, segera pakai obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jedanya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
Cara Penyimpanan
Simpan Sanmol pada suhu di bawah 25° Celsius, ditempat yang kering dan lembab serta hindarkan dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Sanmol yang belum dibuka dari kemasan primernya dapat digunakan hingga batas waktu kedaluwarsa berakhir.
Sementara Sanmol dalam bentuk tablet, tablet effervescent, dan tablet kunyah yang memiliki waktu kedaluwarsa ≥ 1 tahun, maka obat hanya dapat dikonsumsi selama 1 tahun.
Pada Sanmol sediaan sirup yang memiliki waktu kadaluarsa 1 tahun dapat digunakan selama 1 tahun setelah kemasan dibuka.
Kamu dapat disesuaikan dengan informasi yang tersedia pada kemasan obat. Namun, segera hentikan penggunaan obat bila kondisi fisik mengalami perubahan dari segi bentuk, warna dan bau.
Apabila obat berlebih dan tidak dikonsumsi lagi, jangan buang limbahnya sembarangan. Pisahkan obat dari produk lainnya dan musnahkan dengan prosedur yang tepat atau dapat Kamu tanyakan pada apoteker.
Artikel lainnya: 18 Pilihan Obat Sakit Kepala yang Bisa Ditemukan di Apotek
Efek Samping Sanmol
Beberapa efek samping yang sering terjadi setelah penggunaan Sanmol, di antaranya:
- Reaksi pada kulit, seperti ruam
- Kerusakan hati
Selain itu, Sanmol juga beresiko menyebabkan gangguan darah, seperti:
- Anemia (kurangnya sel darah merah)
- Neutropenia (penurunan neutrofil darah)
- Leukopenia (kurangnya sel darah putih)
Tidak hanya itu, obat ini juga dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal atau nefrotoksisitas. Kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala berikut:
- Mual dan muntah
- Kelelahan dan lemas
- Nyeri pada bagian punggung bawah atau samping perut
- Sering buang air kecil atau buang air kecil di malam hari
- Bengkak pada kaki dan pergelangan kaki
Overdosis
Apabila digunakan berlebihan, overdosis Sanmol bisa memicu gejala seperti:
- Nyeri perut hebat
- Mual dan muntah
- Hilangnya nafsu makan
- Kulit dan mata menguning (jaundice)
- Gelisah
- Kondisi tubuh yang sangat kelelahan
- Warna urine gelap
- Feses berwarna pucat
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Sanmol dengan Obat Lain
Sanmol dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:
- Peningkatan risiko kerusakan hati bila obat sanmol dibarengi dengan penggunaan alkohol secara terus menerus.
- Peningkatan risiko perdarahan pada pasien yang menggunakan obat antikoagulan, seperti obat warfarin bila digunakan bersama dengan obat sanmol dalam dosis besar dan pemakaian rutin.
Peringatan dan Perhatian
Sanmol sediaan oral dapat digunakan bila perlu untuk mengatasi demam dan nyeri ringan hingga sedang. Apabila gejala yang dirasakan telah hilang, penggunaan obat dapat Kamu hentikan. Namun bila gejala tidak berkurang dalam 2-3 hari, segera konsultasikan kondisimu kepada dokter.
Penggunaan obat dalam dosis besar dan rutin akan beresiko menyebabkan kerusakan hati, bila Kamu menemukan gejala seperti:
- Urine dan tinja menjadi gelap
- Kulit dan mata tampak menguning
- Demam tinggi
- Sakit perut
Apabila Kamu memiliki riwayat gangguan darah sebelumnya, konsultasikan terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat. Sebaiknya hindari konsumsi alkohol selama Kamu menggunakan obat Sanmol.
Kontraindikasi
Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Sanmol:
- Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas atau reaksi alergi, seperti gatal, pembengkakan, dan sesak napas.
- Gangguan hati berat
Artikel lainnya: 8 Jenis Demam dan Penyebabnya yang Perlu Kamu Waspadai
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Sanmol masuk kategori NA untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, Sanmol belum termasuk pada salah satu kategori keamanan obat pada ibu hamil menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
FDA melakukan peninjauan kembali terhadap obat bebas (OTC) yang beredar di masyarakat, salah satunya paracetamol yang menjadi bahan utama sanmol sehingga obat belum terklasifikasi keamanannya.
Penelitian menyebutkan penggunaan obat pada ibu hamil secara rutin pada usia kandungan 9 bulan berisiko meningkatkan ADHD atau gangguan hiperaktivitas pada bayi. Namun, obat ini masih dibolehkan untuk digunakan pada ibu hamil sampai saat ini.
Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan obat selama masa kehamilan. Selain itu, Sanmol dapat tersalur kepada bayi melalui ASI. Konsumsi obat ini sesuai dengan arahan dokter selama masa menyusui atau laktasi.
Penyakit Terkait
Rekomendasi Obat Sejenis Sanmol
Kamu dapat dengan mudah membeli obat Sanmol di KALStore di mana saja dan kapan saja! Ingin tahu lebih banyak informasi seputar #JagaSehatmu? Yuk, download aplikasi KlikDokter!
Jangan lupa untuk selalu rutin cek kesehatan Kamu dan keluarga. Pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online dan gunakan fitur Tanya Dokter dan Temu Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat!
(APR)
- Cek BPOM.(2024). Sanmol
- FDA. (2024). Acetaminophen
- Daylimed. (2024). highlights of prescribing information Ofirmev (Acetaminophen)
- USP. 2022. USP <795> Pharmaceutical Compounding—Nonsterile Preparations. United States: United States Pharmacopeia.
- Gerriets V, Anderson J, Patel P, et al. Acetaminophen. [Updated 2024 Jan 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482369/
- Sznajder KK, Teti DM, Kjerulff KH. Maternal use of acetaminophen during pregnancy and neurobehavioral problems in offspring at 3 years: A prospective cohort study. PLoS One. 2022 Sep 28,17(9):e0272593. doi: 10.1371/journal.pone.0272593. PMID: 36170224, PMCID: PMC9518858.
- Drugs.(2024).Acetaminophen use during pregnancy. https://www.drugs.com/pregnancy/acetaminophen.html